29 research outputs found

    Twente Debate Corpus - A Multimodal Corpus for Head Movement Analysis

    Get PDF
    This paper introduces a multimodal discussion corpus for the study into head movement and turn-taking patterns in debates. Given that participants either acted alone or in a pair, cooperation and competition and their nonverbal correlates can be analyzed. In addition to the video and audio of the recordings, the corpus contains automatically estimated head movements, and manual annotations of who is speaking and who is looking where. The corpus consists of over 2 hours of debates, in 6 groups with 18 participants in total. We describe the recording setup and present initial analyses of the recorded data. We found that the person who acted as single debater speaks more and also receives more attention compared to the other debaters, also when corrected for the time speaking.We also found that a single debater was more likely to speak after a team debater. Future work will be aimed at further analysis of the relation between speaking and looking patterns, the outcome of the debate and perceived dominance of the debaters

    Pemetaan Data Dan Visualisasi Kedalaman Air Pada Bendungan / Waduk

    Get PDF
    AbstrakPenelitian dilakukan untuk melakukan pemetaan data dan visualisasi kedalaman air suatu waduk. Hasil dari pemetaan dan visualisasinya digunakan untuk mengetahui kontur endapan  dan volume waduk. Pemetaan dilakukan dengan memprediksi titik-titik yang tidak diketahui kedalaman airnya berdasarkan titik-titik yang diketahui kedalaman airnya. Metode prediksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode interpolasi IDW (Inverse Distance Weighting), yaitu perhitungan rata-rata n buah titik, dimana titik-titik terdekat memiliki bobot pengaruh yang lebih besar dibandingkan titik-titik hasil pengukuran yang lebih jauh. Digunakannya metode ini bertujuan agar proses prediksi yang dilakukan dapat dilakukan dengan cepat, karena prediksi dilakukan untuk banyak titik-titik lain yang belum diketahui kedalaman airnya. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jumlah titik yang paling baik digunakan untuk memprediksi titik yang tidak diketahui kedalaman airnya adalah sebanyak 5 buah titik terdekat. Data yang digunakan sebagai data percobaan pada penelitian ini adalah data pengukuran kedalaman air di waduk atau bendungan Wonorejo tahun 2004 dan tahun 2005. Hasil dari penelitian ini adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan memvisualisasikan kedalaman air di suatu waduk atau bendungan.Kata kunci: visualisasi, pemetaan, interpolasi, inverse distance weighting (idw)AbstractPrediction has been widely used in every research and field. In water level visualization system, prediction can be used for measuring water level at the dam. From the measurement, can be known the dam contour and also its water volume. The prediction can be done by measuring water level at several certain points, and used the points to predict another unmeasure points. Prediction metode used in this research is inverse distance weighting (IDW) interpolation, which were using greater weighting on neaerer point than farther point. From this research known that using 5 nearest point will result optimum prediction. This metode is used in order to get faster result because of thousand prediction will be done. Data used in this research are water level measurement data of Wonorejo dam in 2004 and 2005. The result of this research is a program that can be used to map and visualize water level of a dam.Keywords: visualization, mapping, interpolation, inverse distance weighting (idw

    Pemetaan Data Dan Visualisasi Kedalaman Air Pada Bendungan / Waduk

    Get PDF
    Abstrak Penelitian dilakukan untuk melakukan pemetaan data dan visualisasi kedalaman air suatu waduk. Hasil dari pemetaan dan visualisasinya digunakan untuk mengetahui kontur endapan  dan volume waduk. Pemetaan dilakukan dengan memprediksi titik-titik yang tidak diketahui kedalaman airnya berdasarkan titik-titik yang diketahui kedalaman airnya. Metode prediksi yang digunakan pada penelitian ini adalah metode interpolasi IDW (Inverse Distance Weighting), yaitu perhitungan rata-rata n buah titik, dimana titik-titik terdekat memiliki bobot pengaruh yang lebih besar dibandingkan titik-titik hasil pengukuran yang lebih jauh. Digunakannya metode ini bertujuan agar proses prediksi yang dilakukan dapat dilakukan dengan cepat, karena prediksi dilakukan untuk banyak titik-titik lain yang belum diketahui kedalaman airnya. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa jumlah titik yang paling baik digunakan untuk memprediksi titik yang tidak diketahui kedalaman airnya adalah sebanyak 5 buah titik terdekat. Data yang digunakan sebagai data percobaan pada penelitian ini adalah data pengukuran kedalaman air di waduk atau bendungan Wonorejo tahun 2004 dan tahun 2005. Hasil dari penelitian ini adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan pemetaan dan memvisualisasikan kedalaman air di suatu waduk atau bendungan. Kata kunci: visualisasi, pemetaan, interpolasi, inverse distance weighting (idw) Abstract Prediction has been widely used in every research and field. In water level visualization system, prediction can be used for measuring water level at the dam. From the measurement, can be known the dam contour and also its water volume. The prediction can be done by measuring water level at several certain points, and used the points to predict another unmeasure points. Prediction metode used in this research is inverse distance weighting (IDW) interpolation, which were using greater weighting on neaerer point than farther point. From this research known that using 5 nearest point will result optimum prediction. This metode is used in order to get faster result because of thousand prediction will be done. Data used in this research are water level measurement data of Wonorejo dam in 2004 and 2005. The result of this research is a program that can be used to map and visualize water level of a dam. Keywords: visualization, mapping, interpolation, inverse distance weighting (idw

    Pengembangan Model Bisnis Desa Wisata Di Era New Normal

    Get PDF
    Tujuan studi ini adalah membuat model bisnis inovatif yang tepat bagi desa wisata di era pandemi Covid-19. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kebijakan dengan pendekatan kualitatif mengambil sampel desa wisata di Kota Batu. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk tujuan penyusunan model bisnis menggunakan model bisnis canvas desa wisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang sesuai untuk pengelolaan desa wisata adalah pengembangan produk, pengembangan pasar dan promosi dan pengelolaan yang efektif. Model pengelolaan yang sesuai adalah kolaborasi pengelolaan dalam bentuk diversifikasi yang meliputi perlindungan aspek ekologis, identifikasi potensi pengembangan daya tarik wisata, pengembangan sumberdaya manusia, kerjasama, pengembangan kegiatan wisata, pembuatan paket wisata, pengaturan pengunjung, pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, promosi dan pemasaran serta komunikasi dan koordinasi antar stakeholder. Penelitian ini diharapkan memberikan bukti teoritis dan empiris terkait dengan pengembangan model bisnis yang tepat bagi desa wisata agar mampu bertahan dan bangkit pada masa new normal

    Analisis Sentimen Mengenai Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta dengan Metode BM25 dan K-Nearest Neighbor

    Get PDF
    Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta merupakan alat transportasi berkecepatan tinggi berupa kereta rel listrik yang ada di ibukota Jakarta . Adanya banyak tanggapan positif maupun negatif dari masyarakat dapat dipergunakan sebagai masukan bagi operator layanan MRT Jakarta untuk terus bisa memperbaiki pelayanan demi terwujudnya angkutan massal yang berguna bagi masyarakat. Proses pengumpulan data tanggapan dapat diperoleh dari sosial media maupun komentar-komentar di setiap pemberitaan mengenai MRT Jakarta. Data-Data tersebut akan diolah dulu dengan melewati tahapan preprocessing untuk diklasifikasikan menjadi sentimen yang bersifat positif maupun sentimen yang bersifat negatif. Metode untuk mengklasifikasikan tanggapan adalah K-Nearest Neighbor dengan menggunakan metode BM25 sebagai metode untuk mengetahui kesamaan antar data. Proses pengujian yang digunakan pada penelitian ini yaitu cross validation dengan k-fold sebanyak 5. Pengujian dilakukan dengan jumlah data data uji sebanyak 130 dokumen dan data latih sebanyak 520 dokumen untuk setiap fold. Berdasarkan rata-rata hasil pengujian diperoleh hasil terbaik pada nilai k=11 dengan nilai f-measure sebesar 0,89088, recall sebesar 0,934286, dan precision sebesar 0,852351. Hasil pengujian menunjukkan nilai k yang semakin besar menghasilkan nilai f-measure yang semakin kecil karena proses klasifikasi berjalan kurang baik dengan banyaknya tetangga yang tidak sama kelasnya dengan data uji digunakan untuk menentukan kelas data uji

    Strategi Frugal Innovation Melalui Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai Penyangga Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Malang

    Get PDF
    Tujuan studi ini adalah membuat model strategi frugal innovation melalui pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai penyangga pengembangan desa wisata di Kabupaten Malang. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian kebijakan dengan pendekatan kualitatif. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif. Untuk tujuan pengembangan model strategi menggunakan model frugal innovation. Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi yang sesuai untuk pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sebagai penyangga pengembangan desa wisata di Kabupaten Malang dengan konsep frugal innovation. Melalui beberapa tahapan frugal innovation yang meliputi empathize, define, ideate, bricolage, prototype, dan test di padu dengan model pengembangan desa wisata berbasis alam diharapkan dapat membantu masyarakat di lingkungan desa wisata dapat meningkatkan perekonomian. Kajian ini diharapkan memberikan bukti empiris dengan penggunaan strategi frugal innovation yang diimplementasikan pada program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) guna menyangga pengembangan desa wisata. Kehadiran program P2L dan pengembangannya diharapkan menyelesaikan masalah dinamika ekonomi, penyediaan lapangan kerja akibat COVID’19 sekaligus memenuhi kebutuhan gizi dalam upaya mengatasi stunting serta mengatasi desa rentan pangan

    Penentuan Kelas Area Bencana Lumpur Lapindo Menggunakan Pendekatan Logika Fuzzy Berbasis Spasial.

    Get PDF
    Penentuan area yang berbahaya dari suatu sumber bencana sangat penting untuk memberikan informasi tentang area yang mungkin terdampak (vulnerability area) bencana tersebut. Analisa tingkat bahaya suatu area selain melibatkan analisa spasial juga memerlukan adanya evaluasi yang melibatkan berbagai kriteria. Dalam analisa tingkat bahaya terhadap bencana alam kadang timbul ketidak pastian /kekaburan yang terkait dengan adanya informasi yang tidak lengkap terhadap lingkungan sistem (vagueness. ambiguitas,fuzziness) dan ketidak pastian dalarn pengukuran (ketidakpresisian, fuzziness). Untuk kasus analisa tingkat bahaya yang memiliki informasi yang tidak presisi, metode standarisasi yang bisa digunakan adalah dengan metode fuzzy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode fuzzy dalam evaluasi multi kriteria daerah berbahaya Lumpur Lapindo. Hasil yang diperoleh dari penerapan fuzzy dari masing-masing kriteria ini kemudian digunakan untuk menampilkan informasi area berdasarkan tingkat bahaya dengan menggunakan analisa spasial. Perhitungan nilai derajat keanggotan dengan menggunakan fungsi sigmoid naik, sigmoid turun dan fungsi linier naik. Sedangkan untuk analisa sensitilitas, digunakan nilai kriteria pada batas bawah, batas tengah dan batas atas. Berdasarkan hasil analisa spasial diketahui bahwa sekitar 71% area dikategorikan kelas kerawanan rendah (Z3), daerah dengan kelas kerawanan sedang (Z2) mencakup luas sekitar 27%, kelas keranan tinggi (Z1) dan daerah tidak rawan secara berturut-turut hanya rnenempati luasan 5% dan 2% dari total area pemukiman. Dari hasil overlay peta kerawanan ini dengan peta terdampak dapat diketahui bahwa terdapat daerah diluar daerah terdampak yang termasuk dalam kelas kerawanan sedang dan rendah. Dan dari hasil analisa sensitifitas diketahui bahwa zona Z1 dan Z2 tidak begitu sensitif untuk nilai dari batas bawah sampai tengah, zona Z4 tidak begitu sensitif untuk nilai dari batas tengah sampai batas atas, sedangkah Z3 sangat sensitiitef terhadap perubahan nilai kriteria

    Optimalisasi Triple Helix Dalam Meningkatkan Inovasi dan Daya Saing UMKM di Era New Normal

    Get PDF
    Peran UMKM dalam pembangunan ekonomi suatu negara membawa implikasi penting bagi peningkatan pendapatan, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak buruk dan mengancam kelangsungan hidup UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika model triple helix dengan mengkaji peran masing-masing helix: universitas, perusahaan, dan pemerintah untuk membantu UMKM bangkit dari keterpurukan. Penelitian ini mengidentifikasi profil perilaku dalam hal kinerja model triple helix dari perspektif UMKM dan mengenali faktor kunci bagai kesuksesan inovasi dan daya saing. Survei yang dilakukan melibatkan 134 UMKM. Metode analisis menggunakan SEM-PLS dengan WarpPLS07. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara sinergi pemerintah dan akademisi dalam meningkatkan inovasi dan daya saing UMKM. Inovasi mampu menjadi mediator bagi sinergi pemerintah dan akademisi dalam meningkatkan daya saing UMKM. UMKM perlu bersikap lebih aktif dan proaktif, peran pemerintah dan akademisi masih perlu ditingkatkan serta dibarengi peran optimal helix lainnya terutama komunitas dan media sebagai salah satu strategi untuk bertahan dan berkembang dalam situasi pandemic Covid-19

    The Role of Pentahelix's Effective Collaboration in Developing the Frugal Innovation Strategy for the “Pekarangan Pangan Lestari (P2L)” Program

    Get PDF
    The purpose of this study is to examine the role of pentahelix in the relationship between frugal innovation strategies and the business performance of the Pekarangan Pangan Lestari (P2L) program actors. This research design uses explanatory research with a quantitative approach. Data were obtained from the actors of the P2L program in Malang Regency. This study uses an online survey by sending a questionnaire to a group of the P2L program. The data collected and can be analyzed is 62 data. Data analysis in this study used descriptive analysis and SEM-PLS. The results show that pentahelix collaboration becomes a moderator in improving and strengthening frugal innovation strategies to produce the optimal performance of P2L program group members. Through several stages of frugal innovation which include empathizing, defining, ideating, bricolage, prototype, and testing combined with pentahelix collaboration, it is hoped that the managers/members of the P2L program group can improve their performance. This study provides empirical evidence of the use of the frugal innovation strategy and pentahelix collaboration implemented in the P2L program in solving problems of economic dynamics, providing employment opportunities due to COVID'19 as well as meeting nutritional needs to overcome stunting and overcome food insecure villages
    corecore