OPTIMALISASI PENGELOLAAN ASET DAERAH DI PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

Permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan aset daerah Pemerintah Kabupaten Lebak, yaitu belum tepat waktu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menyerahkan pencatatan aset setiap tahunnya, masalah lain masih belum tercatat aset yang hilang atau rusak, kemudian membutuhkan waktu yang lebih lama dalam melakukan rekonsiliasi inventarisasi aset daerah, Pemerintah di masa pandemi telah menghasilkan kebijakan baru terkait pengelolaan aset daerah, yaitu Peraturan Pemerintah  Nomor 28 Tahun 2020 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahapan pengelolaan aset daerah di Pemerintah Kabupaten Lebak dilakukan sesuai dengan Permendagri No 19 Tahun 2016, perbedaan yang terjadi dalam pengelolaan sebelum pandemi hanya pada pelaksanaan dan survei lapangan, untuk prosedurnya tetap sama selama melakukan pengelolaan aset daerah di masa pandemi.   Kata kunci : Optimalisasi, Pengelolaan, Ase

Implementation State Civil Apparatus (ASN) Core Values at RSUD Banten

President Joko Widodo officially introduced the State Civil Apparatus (ASN) to core values and employer branding. As a public servant, policy implementer, and unifier of the nation, ASN plays a critical and strategic function, requiring unity of steps in the concept and work methods from the national government to local governments. The goal of these basic principles is to develop civil servants' culture so that they can operate professionally, particularly in the delivery of public services. The mentality issue in dealing with work pressure and change or disruption that necessitates a shift in thought and innovation has not been entirely resolved. A service-oriented mentality is one of the key values. RSUD Banten is one of the public-sector health-care organizations in Banten Province. With the establishment of RSUD Banten, it is envisaged that the needs of public health services in Banten Province can be satisfied to the greatest extent possible, one of which necessitates professional implementing human resources as service providers. The research method uses qualitative methods with a descriptive approach. Data analysis techniques using the model of Miles et al. The results showed that BerAKHLAK's core values have been implemented well by employees at RSUD Banten

ANALISIS PERUBAHAN SISTEM KERJA DAN PROFESIONALISME APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) PASCA PANDEMI COVID 19

The work system of the State Civil Apparatus (ASN) during the Covid-19 pandemic underwent many changes and adjustments in the context of providing public services. The government implemented changes to the Work from Office (WFO) work system to Work from Home (WFH) and optimized the use of technology to be able to provide satisfying public services. The role of ASN is to provide services to the community in a professional, responsible and competent manner in dealing with national issues and problems, to act as a unifying force for the nation, to be adaptive and to be able to collaborate with all elements of the nation. The public services provided involve three elements, namely public service delivery organizations, the community as service recipients and success or satisfaction in providing services received by the community. Changes to the work system during and after the pandemic certainly have a positive or negative impact on the professionalism of ASN. The research findings show that changes in the work system have shown a positive impact regarding the use of digital technology in the delivery of public services so that they are more flexible, efficient and transparent, but on the other hand a strict oversight mechanism is needed in order to maintain the integrity of ASN. AbstraksiSistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama berlangsungnya pandemi Covid-19 mengalami banyak perubahan dan penyesuaian dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik. Pemerintah memberlakukan perubahan sistem kerja Work from Office (WFO) menjadi Work from Home (WFH) serta mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk dapat memberikan pelayanan publik yang memuaskan. Peran ASN adalah wajib memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan professional, bertanggungjawab dan kompeten dalam menangani isu dan masalah bangsa, berperan sebagai pemersatu bangsa, adaptif dan mampu berkolaborasi dengan segenap elemen bangsa. Pelayanan publik yang diberikan melibatkan tiga unsur yaitu organisasi penyelenggara pelayanan publik, masyarakat sebagai penerima pelayanan dan keberhasilan atau kepuasan dalam pemberian pelayanan yang diterima oleh masyarakat. Perubahan sistem kerja selama dan paska pandemi tentunya memiliki dampak positif mauun negatif terhadap profesionalisme ASN. Temuan penelitian menunjukkan perubahan sistem kerja menunjukkan dampak yang positif terkait penggunaan teknologi digital dalam penyelenggaraan pelayanan publik sehingga lebih fleksibel, efisien dan transparan, namun di sisi lain diperlukan mekanisme pengawasan ketat dalam rangka menjaga integritas ASN