30 research outputs found

    Penerapan kompres menggunakan aloevera untuk menurunkan suhu tubuh anak dengan hipertermia

    Get PDF
    Demam (hipertermi) adalah keadaan suhu tubuh melebihi suhu tetap lebih dari 37ºC, yang sering diakibatkan salah satu kondisi dari tubuh atau eksternal yang dapat menyebabkan lebih panas yang biasanya dikeluarkan oleh tubuh. Kompres Aloevera merupakan metode fisik untuk menurunkan demam yang dapat dilakukan ketika anak demam tinggi. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui penurunan suhu tubuh anak hipertermi menggunakan kompres Aloevera. Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Subjek studi kasus ini yaitu anak dengan jumlah 2 responden yang didapatkan secara random dengan kriteria inklusi suhu >37˚C usia pra sekolah. Kompres Aloevera dilakukan dengan meletakkan potongan aloevera yang sudah dicuci bersih dan diberikan campuran sedikit garam, dibungkus menggunakan kassa, kemudian letakkan dibagian dahi, aksila pada responden kurang lebih 15 menit. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa responden mengalami penurunan suhu rata-rata 1˚C-2˚C sesudah diberikan kompres Aloevera. Kompres Aloevera dapat menurunkan suhu anak  hipertermi

    TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYIMPANAN ASI PADA IBU BEKERJA DI ASRAMA POLISI KALISARI SEMARANG KECAMATAN SEMARANG SELATAN

    Get PDF
    Tendensi penurunan pemberian ASI banyak terlihat di kota-kota besar di lndonesia. Dengan semakin banyaknya wanita yang bekerja pada sektor formal, akan mempengaruhi upaya ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Cuti tiga bulan yang diterima menyebabkan ibu beralih pada susu formula. Sebenarnya tidak tertutup kemungkinan bagi ibu bekeria untuk mernberikan ASI eksklusif, yaitu dengan menyimpan ASl. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Asrama Polisi (Aspol) Kalisari Semarang.Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode total sampling dengan 30 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu ibu bekeria yang mempunyai bayi usia 2-6 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskiptif murni dengan analisa data menggunakan analisa univariat.Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu bekerja tentang penyimpanan ASI di Aspol Kalisari Semaiang terdapat 73,33% ibu yang memiliki pengetahuan sedang, 23,33%baik dan 3,33% kurang.Kesimpulan yang dapat diambil yaitu tingkat pengetahuan ibu bekerja di Aspol Kalisari Semarang mengenai penyimpanan ASI belum begitu baik, sehingga diharapkan agar penyimpanan ASI dapat lebih disosialisasikan sehingga dapat meningkatkan upaya pemberian ASI eksklusif dilndonesia.Kata Kunci : Penyimpanan ASl, lbu Bekeria, Tingkat Pengetahua

    Penurunan Gejala Perilaku Kekerasan Dengan Menggunakan Terapi Musik Instrumental Piano Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan

    Get PDF
    Latar Belakang: Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku seseorang yang ditunjukan untuk melukai seseorang baik melukai secara fisik maupun psikologis dan dengan cara verbal ataupun nonverbal yang sehingga dapat melukai diri senidri, orang lain ataupun lingkungan. Dampak yang timbul dari seseorang yang mengalami perilaku kekerasan adalah kehilangan kontrol dirinya sendiri, dikarenakan seseorang tersebut mengalami panik dan perilaku dirinya dikuasai oleh amarahnya. Maka dari itu, diperlukan sebuah teknik untuk mengurangi perilaku kekerasan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu dengan melakukan teknik rerapi musik. Terapi musik merupakan suatu proses yang menggabungkan antara aspek penyembuhan dengan musik itu sendiri dengan kondisi tubuh; fisik, emosional, mental, spiritual, kognitif dan kebutuhan soasial seseorang itu sendiri. Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Populasi dalam studi kasus ini yaitu semua pasien RPK di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dan jumlah responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 responden. Dilakukan di ruang UPIP pada bulan Desember 2019. Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan lembar observasi. Hasil: Hasil post test pada study kasus ini setelah diberikan tindakan terapi musik instrumental selama 3x pertemuan menunjukkan bahwa pada kedua partisipan mengalami penurunan tanda dan gejala, pada partisipan 1 mengalami penurunan tanda dan gejala dari angka7 turun menjadi 4 dan pada partisipan 2 mengalami penurunan tanda dan gejala dari angka 8 menjadi 3. Simpulan: Ada penurunan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan setelah diberikan intervensi inovasi terapi musik instrumental piano.Latar Belakang: Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku seseorang yang ditunjukan untuk melukai seseorang baik melukai secara fisik maupun psikologis dan dengan cara verbal ataupun nonverbal yang sehingga dapat melukai diri senidri, orang lain ataupun lingkungan. Dampak yang timbul dari seseorang yang mengalami perilaku kekerasan adalah kehilangan kontrol dirinya sendiri, dikarenakan seseorang tersebut mengalami panik dan perilaku dirinya dikuasai oleh amarahnya. Maka dari itu, diperlukan sebuah teknik untuk mengurangi perilaku kekerasan pada pasien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu dengan melakukan teknik rerapi musik. Terapi musik merupakan suatu proses yang menggabungkan antara aspek penyembuhan dengan musik itu sendiri dengan kondisi tubuh; fisik, emosional, mental, spiritual, kognitif dan kebutuhan soasial seseorang itu sendiri. Metode: Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses asuhan keperawatan. Populasi dalam studi kasus ini yaitu semua pasien RPK di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang dan jumlah responden dalam studi kasus ini berjumlah 2 responden. Dilakukan di ruang UPIP pada bulan Desember 2019. Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan lembar observasi. Hasil: Hasil post test pada study kasus ini setelah diberikan tindakan terapi musik instrumental selama 3x pertemuan menunjukkan bahwa pada kedua partisipan mengalami penurunan tanda dan gejala, pada partisipan 1 mengalami penurunan tanda dan gejala dari angka7 turun menjadi 4 dan pada partisipan 2 mengalami penurunan tanda dan gejala dari angka 8 menjadi 3. Simpulan: Ada penurunan tanda dan gejala resiko perilaku kekerasan setelah diberikan intervensi inovasi terapi musik instrumental piano

    Penerapan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari

    Get PDF
    Hipertensi adalah kondisi yang mengharuskan jantung untuk bekerja lebih berat dalam memompa darah keseluruh tubuh disebut dengan penyakit hipertensi. Suatu metode yang diimplementasikan untuk mengobati hipertensi dengan menggabungkan terapi spiritual dan juga do’a agar bisa melakukan penyembuhan secara fisik maupun psikis disebut dengan Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT). Riset yang dilakukan bertujuan melakukan analisis keefisienan metode SEFT terhadap tingkat penyembuhan hipertensi. Teknik yang diimplementasikan dalam riset ini yakni teknik descriptive melalui asuhan keperawatan. Sampel dalam riset menggunakan tiga responden pada pasien yang mengalami peningkatan tekanan darah penderita hipertensi, dengan kriteria penderita hipertensi yang sedang tidak menjalani komplementer, penderita hipertensi primer, mampu berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi responden dan dilakukan pada dewasa akhir umur 40-60 tahun. Berdasarkan riset yang telah dilakukan didapatkan hasil yaitu adanya perubahan yang signifikansi terhadap penurunan hipertensi dengan mengimplementasikan metode SEFT

    Pengaruh Rendam Kaki Air Jahe Merah Hangat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi

    Get PDF
    Hipertensi atau tekanan darah tinggi yaitu dimana kondisi tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diatolik lebih dari 90 mmHg. Salah satu permaslalahan pada lanjlut uslia adlalah masallah akibat prosles degleneratif. Rendaman kaki dapat dikombinasikan dengan bahan herbal salah satunya jahe. Rasa hangat pada jahe dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah lancar. Studi kasus ini bertujuan untulk mengetalhui penurlunan teklanan daralh tinggi padla paslien hipertenlsi setelah melakukan renldam kakli air jahe merah hanlgat. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan asuahan keperawatan pada pasien hipertensi yang mengalami tekanan darah tinggi memberikan rendam kaki air jahe merah hangat. Alat pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, metode yang digunakan wawancara, spygnomanometer, dan air jahe merah hangat. Dari haslil studi klasus yang dilberikan mlelalui asuhan keperawaltan palda pasien dengaln memberikan terapli komplementer rendam kalki air jahe merah hangat pada pasien hipertensi, selajutnya dilakukan evaluasi dengan cara menilai kembali tekanan darah pada pasien. Hasil menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah pada subjek denlgan ratla-rata penurlunan systolle sebanlyak 10 mlmHg dan penurunlan rlata-rata diastole sebanylak 10 mmlHg. Dapat disimpulkan adanya pengaruh terapi rendam kaki air jahe merah hangat terhadap pasien hipertensi dengan penurunan tekanan darah

    Efektivitas Terapi Musik Klasik pada Pasien Halusinasi Pendengaran

    Get PDF
    Halusinasi pendengaran ialah halusinasi yang sangat sering dialami kepada penderita gangguan mental, misalnya dapat mendengar suara melengking, mendesir, bising, dan dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Halusinasi merupakan salah satu gejala dari gangguan persepsi sensori yang dapat dialami oleh penderita gangguan jiwa. Perubahan perilaku yang dapat muncul pada penderita halusinasi ialah mencurigai, takutan, perasaan yang tidak aman, gelisah, bingung, perilaku merusak diri sendiri, kurang diperhatikan orang, tidak mampu mengambil keputusan, dan tidak mampu membedakan keadaan nyata dan tidak nyata. Halusinasi pendengaran yang  berasal dari dalam diri individu atau dari luar individu sendiri, suara yang didengar dapat dikenalnya, jenis suara tunggal maupun multiple bisa dianggap dapat memerintah tentang perilaku individu itu sendiri. Gangguan halusinasi dapat diatasi dengan cara nonfarmakologi, terapi nonfarmakologi bisa lebih aman digunakan karena tidak dapat menimbulkan efek samping seperti obat-obatan, salah satunya terapi nonfarmakologi yang lebih efektif adalah dengan mendengarkan musik klasik, terapi musik klasik ini dilakukan 7 hari secara berturut – turut. Penulis menggunakan metode lapangan di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang kemudian penulis mengolah dalam bentuk descriptive study ialah penerapkan studi kasus dengan proses tindakan keperawatan berupa dengan intervensi, implementasi dan evaluasi. Subjek studi kasus dengan 3 orang yang di dapatkan sesuai data yang tersedia diruangan dengan didampingi kepala ruang. Studi kasus ini diharapkan dapat menurunkan frekuensi halusinasi pendengaran pada pasien dan dari hasil kuisioner pre dan post menunjukan pasien mengalami penurunan frekuensi halusinasi pendengaran setelah dilakukan terapi musik klasik yang diterapkan oleh penulis

    Peningkatan Kemampuan Interaksi Pada Pasien Isolasi Sosial Dengan Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi Sesi 1-3

    Get PDF
    Penderita yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018-2019 adalah sebanyak 2557 orang yang diantaranya terdapat penderita isolasi sosial 560 orang (21,9%). Kondisi diatas menggambarkan prevalensi masalah kesehatan jiwa baik gangguan jiwa ringan sampai berat cukup tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius serta berkesinambungan. Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Terapi Aktivitas Kelompok sangat efektif mengubah perilaku karena di dalam kelompok terjadi interaksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi. Penerapan TAKS sesi 1-3 dilakukan selama 3 hari, evaluasi penerapan dilakukan setiap per sesi dan post-test dilakukan dihari keempat penerapan. Sampel pada penerapan ini berjumlah 2 responden yang dipilih menggunakan tekhnik random sampling yaitu pemilihan responden secara acak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh TAKS sesi 1-3 terhadap peningkatan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. TAKS sesi 1-3 dapat meningkatkan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

    Penurunan Harga Diri Rendah dengan menggunakan Penerapan Terapi Okupasi (Berkebun)

    Get PDF
    Harga diri rendah adalah penilaian pencapaian diri dengan menganalisis sejauh mana perilaku tersebut sesuai dengan diri ideal. Perasaan tidak berharga, tidak penting dan rendah diri berkepanjangan karena evaluasi negatif diri dan kemampuan. Hal tersebut membuat pasien dengan harga diri rendah sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu alternatif untuk meningkatkan harga diri rendah adalah berkebun dalam terapi okupasi. Untuk meningkatkan independensi pada pasien dengan harga diri rendah dengan terapi okupasi pada pasien dengan harga diri rendah. Laporan akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada 2 pasien dengan harga diri rendah. Data diperoleh melalui lembar observasi kemampuan pasien untuk berkebun. Setelah terapi okupasi, ada penurunan harga diri yang rendah dengan P1 73% dari 8 skor, dan P2 91% dengan 10 skor. Terapi okupasi (berkebun) dapat mengurangi tingkat gangguan harga diri yang rendah juga
    corecore