2 research outputs found

    The Existence Of The Tana Luwu Traditional Game Among The Millennials As A National Cultural Heritage

    Get PDF
    Traditional games are part of the nation's rich and varied cultural heritage, including the conventional games of Tana Luwu. However, with the development of technology and modern lifestyles, traditional games among millennials in Tana Luwu are being threatened. Therefore, this study aims to analyze the Tana Luwu traditional game among millennials as a national cultural heritage. This study used a quantitative descriptive method with data collection techniques through interviews and observation. The results show that the level of recognition of traditional games is still quite good; some are even known by 90% of the respondents. At the same time, the frequency of young people playing these traditional games is the highest played by young people at 54%. Therefore, more severe and sustainable efforts are still needed to strengthen the Tana Luwu traditional game among millennials as part of the nation's cultural heritage. This can be done through education, development, and appropriate technology to facilitate access and promote the traditional game of Tana Luwu to millennials. The results of this research can contribute to preserving the conventional Tana Luwu game as a national cultural heritage among millennials and using the right technology to facilitate access and promote the traditional game of Tana Luwu to millennials. The results of this research can contribute to preserving the conventional Tana Luwu game as a national cultural heritage among millennials and using the right technology to facilitate access and promote the traditional game of Tana Luwu to millennials. The results of this research can contribute to preserving the conventional Tana Luwu game as a national cultural heritage among millennials

    uji kuat tekan mortar dengan menambahkan pcm lilin lebah - getah damar

    No full text
    Mortar adalah campuran antara agregat halus (pasir), air dan bahan perekat. Mortar sebagai bahan perekat untuk konstruksi struktural digunakan untuk pasangan batu pecah pada pondasi, mortar untuk konstruksi non struktural digunakan pada pasangan bata sebagai bahan pengisi dinding. Kuat tekan mortar dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu kepadatan, umur mortar, jenis bahan ikat dan sifat agregat Kualitas mortar sangat perlu ditingkatkan, maka untuk dapat meningkatkan kualitas mortar tersebut pada bahan penyusun mortar dapat diberikan bahan alternatif lain yang mampu menghasilkan sifat fisik dan mekanik yang lebih baik. . Penelitian ini dengan menggunakan sampel benda uji berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan variasi PCM lilin lebah – getah damar 5 %, 10%, dan 15 %. Mutu mortar yang di rencanakan fc’= > 7 Mpa. Hasil Pengujian menunjukan Kuat tekan mortar meningkat seiring dengan bertambahnya umur beton, namun kuat tekan beton justru menurun dengan penambahan persentase PCM kedalam mortar. Yang mana kuat tekan mortar rata-rata tanpa penambahan PCM menggunakan perbandingan 1:2 14,63Mpa, perbandingan 1:3 12,13 Mpa dan perbandingan 1:4 10,47 MPa dengan penambahan PCM 5% menggunakan perbaadingan 1:2 menjadi 12,90 Mpa, perbandingan 1:3 10,77MPa dan perbandingan 1:4 9,03MPa pada penambahan PCM 10 % menggunakan perbadingan 1:2 menjadi 10,87Mpa, perbandingan 1:3 9,47MPa dan perbandingan 1:4 7,43MPa dan dengan penambahan PCM 15% dengan mengunakan perbandingan 1:2  menjadi 9,37Mpa perbandingan 1:3 7,70MPa dan perbandingan 1:4 5,60 MP
    corecore