3 research outputs found
Perancangan Lanskap Sekolah Menuju Peningkatan Penerapan Program Adiwiyata SMKN 63
The Study Program of Landscaping and Gardening (Program Studi Lanskap dan Pertamanan (LDP)), one of the study programs at SMKN 63 Jagakarsa, South Jakarta, needs guidance related to learning materials of landscape design. The purpose of providing landscape design materials for school members (teachers and students) is to increase the knowledge and skills of making landscape designs and optimize the function and beauty of the school's out space. It supports the behavior of the environmental awareness that the Adiwiyata program promotes. Community service activities in the form of socialization and training so that school members can design the landscape independently and distribute questionnaires to measure the level of achievement of the socialization and training were carried out. The case area to be designed is a corner garden in the front yard of SMKN 63. The activity results show that the participants' perceptions fall into the category of agreeing to strongly agree on the value of the benefits of the service material. Participants were very enthusiastic and active. Creativity and design making still need guidance. Evaluation in the following month shows the follow-up of the resulting design. This enthusiasm led to a cooperation agreement between SMKN 63 and a community service team from the Landscape Architecture Department, Faculty of Laskap Architecture and Environmental Technology, Trisakti University to foster school residents sustainably
Pengaruh Kinetika Visual untuk Penataan Lanskap Jalan Tol Bagi Pengguna (The Influence of Visual Kinetics to Landscape Arrangement of Toll Road for Users)
Tujuan dari penelitian difokuskan pada mengoptimalkan penataan lanskap dan visual sepanjang ruas jalan tol Cijago seksi II untuk meningkatkan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jalan tol yang kemudian akan dijadikan acuan dalam rancangan pengembangan lanskap jalan tol pada ruas tol Cijago (Jalan Tol Ruas Cinere – Jagorawi Seksi II dan III Sta. 16+700 – 20+200 di Cinere – Cisalak, Depok - Jawa Barat.). Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar tol dan memiliki peran dalam perkembangan suatu daerah. Di samping itu, jalan tol merupakan jalan bebas hambatan dan jalan nasional yang dapat menunjang peningkatan pertumbuhan perekonomian. Dalam pembangunan sebuah jalan tol, pendekatan pada lanskap sepanjang koridor jalan tol menjadi aspek penting bagi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan tol. Jalan tol memiliki perpaduan karakteristik dataran tinggi dan dataran rendah, sehingga terdapat keberagaman ketinggian lahan, kemiringan lereng sisi jalan, dan vegetasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif. Analisis data menghasilkan pertimbanganpertimbangan rancangan (problem statement) dari potensi dan kendala yang di analisis, kemudian dikembangkan melalui perancangan lanskap yang sesuai dengan tujuan penelitian. Ruas jalan tol Cijago belum memiliki rencana pengembangan lanskap jalan tol yang mengarah pada keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, serta terdapatnya potensi visual yang dapat dikembangkan di sepanjang ruas jalan tol. Hal-hal ini yang menyebabkan pentingnya penataan lanskap ruas tol Cijago dengan memanfaatkan danmengoptimalkan potensi-potensi visual yang ada.Kata kunci: jalan tol, lanskap, lanskap jalan tol, visua
Kepekaan Lanskap Visual di Kawasan Kawasan Wisata Bogor Puncak Cianjur Jawa Barat (Visual Landscape Sensitive Tourism Areas in Bogor, Puncak Cianjur, West Java)
Daerah wisata telah banyak kehilangan tampilan visualnya karena perkembangan pariwisata di kawasan Bogor Puncak Cianjur, Jawa Barat. Oleh karena itu kepekaan visual perlu diidentifikasi dan dikuantifikasi. Tujuan tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi sensitif pemandangan visual di kawasan wisata Bogor, Puncak Cianjur, Jawa Barat. Secara khusus penelitian bertujuan untuk menentukan aksesibilitas visual dan menentukan kemampuan penyerapan visual. Penelitian ini menggunakan metode Evaluasi Lanskap Visual dengan menghitung total aksesibilitas visual, bentuk lahan dan vegetasi. Hasil menunjukkan koridor jalan utama Kecamatan Ciawi (12) , Cisarua menuju Cipanas (11/8 dan 10/4), jalan menuju objek wisata Kebun Raya Cibodas (9) dan obyek wisata wisata agro (10/4). Kemampuan penyerapan visual (VAC) rendah karena kurang dari 13, yang artinya kurang dapat menyerap perubahan lansekap. Berdasarkan hal tersebut di atas koridor jalan utama Kecamatan Ciawi, Cisarua menuju Cipanas, jalan menuju objek wisata Kebun Raya Cibodas dan objek wisata Agro Gunung Mas sensitif. Hasil ini akan memberikanmasukan di dalam pengelolaan lanskap visual.Kata Kunci: lanskap visual, kemampuan penyerapan visual, kepekaan visual, total aksesibilitas visua