19 research outputs found

    GANGGUAN KESEHATAN PADA ATLET E SPORT JATIM DIVISI MOBILE LEGENDS

    Get PDF
    Saat ini E Sports sangat populer pada generasi Gen Z dan millenial, berbagai ajang turnaamen dalam skala nasional dan internasional banyak memotivasi para atlet E Sports Mobile Legends untuk berkompetisi di ajang yang lebih tinggi. Untuk melaju dalam tingkat kompetisi yang lebih tinggi para atlet E sports membutuhkan intensitas latihan yang tinggi juga, intensitas latihan yang tinggi membuat para atlet E sports Mobile Legends dalam posisi duduk yang lama dan waktu mereka menghadap layar juga lama, yang membuat aktivitas fisik mereka menurun . Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pola hidup dan jadwal berlatih para atlet E sports Mobile Legends terhadap gangguan kesehatan yang sedang mereka alami, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan diskriptif kualitatif. Dengan sampel penelitian 18 atlet E sports Divisi Mobile Legends Jawa Timur. Instrumen yang digunakan yakni kuesioner mengenai aktivitas fisik International Physical Activity Questionere (IPAQ), Kuisioner Aktivitas Sehari-hari, dan Kuisioner Kesehatan Atlet. Hasil data di deskripsikan secara kualitatif dengan hasil 100% atlet E sport Mobile Legends Jawa Timur berada dalam kategori low dalam aktivitas fisik, dan mengalami gangguan kesehatan pada bagian mata, punggung, pergelangan tangan, leher, jari tangan

    PERBANDINGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PEROKOK DAN TIDAK PEROKOK (Studi Pada Tim Futsal Putra Asmara FC U18 Kabupaten Pamekasan)

    Get PDF
    Banyak faktor yang mempengaruhi daya tahan kardiorespirasi salah satunya adalah kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok mempunyai dampak yang buruk terhadap kesehatan terutama pada organ pernafasan. Dampak negatif yang sangat dirasakan oleh seorang atlet yang memiliki kebiasaan merokok adalah buruknya kemampuan volume oksigen maksimal. Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu perbandingan pada volume oksigen maksimal (VO2  Max) antara atlet perokok dan tidak perokok pada pemain futsal. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada penelitian ini melakukan survey pada 8 atlet perokok dan 8 atlet bukan perokok. Pengambian data yang digunakan pada penelitian ini  menggunakan angket kebiasaan merokok dan tes daya tahan.  Hasil dari penelitian ini adalah nilai rata-rata VO2 Max pada atlet bukan perokok adalah 44,88 ml/kg/menit. Sedangkan nilai rata-rata VO2 Max pada atlet perokok adalah 37,88 ml/kg/menit. Nilai uji T pada nilai VO2 Max antara atlet bukan perokok dan perokok adalah sig (2-tailed) 0.03 < qvalue (sig) 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima. Kesimpulan dari peneltian ini adalah rata-rata nilai VO2 Max pada atlet yang memiliki kebiasaan merokok masuk dalam kategori sedang, rata-rata nilai VO2 Max pada atlet yang tidak memiliki kebiasaan merokok dalam kategori baik dan terdapat perbedaan yang signifikan pada VO2  Max antara atlet bukan perokok dan atlet perokok, dimana VO2 Max atlet bukan perokok lebih baik daripada atlet perokok Kata kunci: Futsal, Kardiorespirasi, Perokok, VO2 Ma

    SURVEI TINGKAT PENGETAHUAN ATLET BOLAVOLI PUTRI TENTANG CEDERA PERGELANGAN KAKI DAN PENANGANAN PERTAMA CEDERA AKUT

    Get PDF
    Pengetahuan tentang cedera pergelangan kaki dan penanganan pertama cedera akut sangat penting bagi atlet. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemahaman cedera pergelangan kaki dan penanganan pertama cedera akut pada atlet. Permasalahan mengenai tingkat pemahaman cedera pergelangan kaki dan penanganan pertama cedera akut menjadi fokus dalam penelitian ini. Penanganan pertama yang berbeda dari beberapa atlet menjadi latar belakang dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner tertutup dengan menggunakan media google form. Analisis penelitian ini menggunakan deskriptif persentase untuk mengetahui tingkat pengetahuan cedera pergelangan kaki dan penanganan pertama cedra akut. Sumber data penelitian ini adalah atlet bolavoli putri dengan rentang umur 16-18 tahun dengan jumlah 15 atlet. Hasil dari penelitian tingkat pengetahuan tentang cedera pergelangan kaki kategori ringan dengan persentase terbesar 53,33% dengan kategori pengetahuan cukup, untuk hasil tingkat pengetahuan cedera pergelangan kaki kategori berat dengan persentase terbesar 87% dengan kategori baik, dan tingkat pengetahuan atlet tentang penanganan pertama cedera akut dengan persentase terbesar pada domain Rest 73,33% dengan tingkat pengetahuan baik, pada domain Ice 93,33% dengan tingkat pengetahuan baik, pada domain Compression 53,33% dengan tingkat pengetahuan baik, dan pada domain Elevation 46,67% dengan tingkat pengetahuan baik.   Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa atlet memiliki tingkat pengetahuan tentang cedera pergelangan kaki ringan cukup, tingkat pengetahuan cedera pergelangan kaki berat baik, dan tingkat pengetahuan penanganan pertama cedera akut pada masing-masing domain dengan kategori baik

    ANALISIS CEDERA OLAHRAGA PENCAK SILAT DALAM KEJUARAAN DANDIM - 0815 CUP 2018 MOJOKERTO (STUDI KASUS ATLET KATEGORI TANDING PUTRA SMA (REMAJA) KELAS B DAN C)

    Get PDF
    ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah peneliti sering menjadi tim kesehatan dalam sebuah kejuaraan olahraga, dimana peneliti sering melakukan pertolongan pertama pada atlet pasca terjadinya cedera, karena dalam olahraga kemungkinan terjadinya cedera sangat tinggi. Resiko cedera ini dapat terjadi pada atlet pencak silat kategori tanding dalam sebuah pertandingan.Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan jenis cedera apa saja dan bagian tubuh yang sering terkena cedera. Subyek penelitian ini menggunakan atlet pencak silat kategori tanding kelas b dan c yang melakukan pertandingan mulai babak kualifikasi hingga babak final sebanyak 26 atlet. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pemberian angket kepada atlet serta proses wawancara kepada tim medis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah jenis cedera memar yang sering terjadi menunjukkan presentase sebesar 58%. Kemudian hasil penelitian mengenai bagian tubuh yang sering mengalami cedera pada tubuh bagian atas adalah kepala presentase sebesar 25%, pada bagian tangan adalah jari tangan presentase sebesar 43%, kemudian bagian badan adalah dada diperoleh presentase sebesar 29%.Sedangkan untuk bagian kaki yaitu jari kaki diperoleh presentase sebesar 31%. Penyebab terjadinya cedera adalah adanya benturan sesama atlet saat pertandingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengenai jenis cedera serta bagian tubuh yang sering mengalami cedera hal ini dapat dijadikan literatur bagi atlet, pelatih, dan tim medis untuk mengetahui jenis – jenis cedera yang sering terjadi didalam pertandingan sehingga dapat melakukan penanganan atau pencegahan untuk mengurangi resiko terjadinya cedera olahraga pada atlet pencak silat kategori tanding menjadi kecil. Kata kunci : analisis, cedera,pencak silat,ABSTRACTThe background of this study isthat researcher often become health team in a championship, which researcher often do first aid for athletes after an injury. It is because in sports, the possibility of injury is very high. The injury can occur in the category of martial arts athletes in a match. The purpose of this study is to describe what types of injuries and body parts are injured mostly. The subject of this study used wereclass B and C athletes who partticipated in the competition starting from the qualifying round to the final round as many as 26 athletes. This type of research is descriptive and for the data collection technique, the researcher used questionnaires to athletes and interview to medical team.The results of this study were the types of injuries that often occur showed a percentage of 58%. Then the results of research on body parts that often get injured to the upper body : (head) 25%, (finger) 43%,(chest) 29%. While for the part the foot is the percentage of the toe is 31%. The causes of injuries are the impact of fellow athletes during a match. So, it can be concluded that regarding the types of injuries and body parts that are often injured this can be used as literature for athletes, coaches, and medical teams to find out the types of injuries that often occur in a match so that they can handle or prevent them from reducing the risk of sports injuries in the martial arts competition category, the competition became small. Keywords: analysis, injury, pencak silat

    PENGARUH LATIHAN PADA MALAM HARI TERHADAP KUALITAS TIDUR (STUDI PADA CLUB FUTSAL ESPIRITO FUTSALISMO SURABAYA)

    Get PDF
    Manfaat Olahraga membuat tubuh menjadi segar, bugar, dan sehat. Akan tetapi, kesibukan jam kerja atau jam sekolah memang memaksa seseorang untuk memanfaatkan aktivitas olahraga pada malam hari. Meskipun menyehatkan, olahraga malam juga mempunyai efek samping yang tidak baik untuk tubuh dan kesehatan manusia. beberapa risiko beraktivitas fisik di malam hari yang menjadi ancaman bagi kesehatan, salah satunya yaitu kekacauan waktu tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh antara latihan pada malam hari terhadap kualitas tidur. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dari PSQI. Pada penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 20 orang atlet. Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan (treatment) yaitu latihan futsal pada malam hari, kemudian atlet melakukan istirahat pada malam hari dan pagi hari atlet melakukan pengisian kuesioner PSQI. Berdasarkan hasil studi berupa latihan pada malam hari dan pengisian kuesioner PSQI, didapatkan hasil mengenai kualitas tidur atlet Espirito Futsalismo Surabaya menunjukkan bahwa mayoritas atlet memiliki kualitas tidur yang buruk. Terbukti dari total jam tidur kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki total jam tidur yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen memiliki total jam tidur yang relatif pendek sekitar 5-7 jam. Sedangkan untuk kelompok kontrol memiliki total jam tidur yang realatif panjang yaitu sekitar 6-8,5 jam. Dan dari hasil alisis uji paired sample t-test antara latihan pada malam hari dengan kualitas tidur menghasilkan nilai 0,000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara latihan pada malam hari terhadap kualitas tidur. Kata kunci : Latihan pada malam hari, Kualitas tidur

    Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Kelas X Di SMAN 2 Lamongan

    Get PDF
    Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku kesehatan yang dilaksanakan dengan kesadaran agar anggota keluarga atau keluarga bisa merawat dirinya sendiri di bidang kesehatan dan memiliki peran yang aktif di kegiatan kesehatan di masyarakat . Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai sisa tenaga untuk melakukian aktifitas yang lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X di SMAN 2 Lamongan.Penelitian ini termaswuk dalam pnelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMAN 2 Lamongan. Pengambilan sampel secara non probabilitas dengan jumlah sampel sebanyak 205 siswa dari 445 siswa. Analisis data yang dipakai untuk penelitian ini adalah analisis statistik. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui data perilaku hidup bersih dan sehat berdistribusi normal sama halnya dengan data tingkat kebugaran jasamani yang juga berdistribusi normal. Hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X di SMAN 2 Lamongan mempunyai hubungan yang signifikan dan memiliki kriteria korelasi cukup. Hasil hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan tingkat kebugaran jasmani siswa kelas X di SMAN 2 Lamongan.Kata Kunci : Perilaku hidup bersih dan sehat, tingkat kebugaran jasman

    EFEK APLIKASI KINESIO TAPING TERHADAP STABILITAS POSTURAL PADA ORANG SEHAT

    Get PDF
    Keseimbangan dipengaruhi oleh otot punggung dan tungkai bawah yang menjaga stabilitas postural tetap dalam keadaan stabil. Otot punggung yang mengalami cedera akan mengurangi keseimbangan tubuh. Kinesio taping merupakan alat perekat seperti plaster yang bertujuan untuk menstimulasi otot, memberikan kontraksi tidak berlebih pada otot, mampu merelaksasi otot, sehingga otot dalam keadaan optimal. Pita ini mempunyai keelastisan menyerupai kulit manusia sehingga tidak menimbulkan penekanan berlebih pada area perekatan. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui efek aplikasi kinesio taping terhadap stabilitas postural pada orang sehat. Studi literatur ini menggunakan 15 jurnal yang sudah dikaji, ditelah, dan memenuhi kriteria inklusi. Metode penelitian menggunakan studi literatur beberapa jurnal dari penelitian sebelumnya yang diambil dari google scholar, research gate, pubmed. Teknik pengumpulan data pada studi literatur ini yaitu menggunakan data sekunder yang diambil dari hasil jurnal atau penelitian sebelumnya. Teknik analisis data dalam studi literatur ini menggunakan teknik analisis bibliografi. Dari 15 jurnal tersebut, terdapat 8 jurnal yang menyatakan bahwa kinesio taping mempengaruhi stabilitas postural, sedangkan 7 jurnal lain menyatakan bahwa kinesio taping tidak mempengaruhi. Pengaruh kinesio taping terhadap stabilitas postural masih diperdebatkan

    TINGKAT PENGETAHUAN PELATIH SEPAKBOLA LISENSI D TERHADAP CEDERA OLAHRAGA

    Get PDF
    Sepakbola adalah olahraga yang memiliki resiko cedera tinggi, benturan antar pemain, kesalahan tehnik, sarana pra sarana, dan atlet sendiri dapat mengakibatkan cedera yang berakibat menghambat pemain untuk mencapai tujuannya, Peran pelatih di sekolah sepakbola menentukan penanganan pertama cedera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelatih sepakbola lisensi D tentang cedera olahraga. Hasil dari penelitian ini dijadikan sebagai evaluasi pelatih lisensi D tentang cedera olahrag. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dengan menggunakan angket/google form, jumlah subjek yang pada penelitian ini 29 pelatih sepakbola lisensi D. Hasil penelitian ini diketahui bahwa pelatih sepakbola lisensi D memiliki tingkat pengetahuan pemahaman cedera 91%, Pemahaman pencegahan cedera 82%, dan Pemahaman tatalaksana penanganan cedera 87%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pelatih lisensi D memiliki tingkat pemahaman cedera olahraga sangat baik, pemahaman pencegahan cedera sangat baik, dan pemahaman tatalaksana penanganan cedera sangat baik, akan tetapi pelatih sepakbola lisensi D kurang memahami tentang cedera akut, pertolongan PRICE, pemahaman tentang overuse, penyebab cedera dari luar, pemahaman tentang tatalaksana penanganan cedera patah tulang, dan cedera mema

    ANALISIS KONDISI FISIK ATLET PEROKOK DAN TIDAK PEROKOK (Studi Atlet Bola Voli Putra Nanggala Surabaya Usia 15-16 Tahun 2018)

    Get PDF
    Abstrak Merokok adalah kegiatan menghisap gulungan kertas putih yang di dalamnya terdapat tembakau olahan kemudian di bakar, baik menggunakan pipa maupun langsung. Merokok berbahaya bagi kesehatan terutamanya penyakit jantung dan paru-paru serta masih banyak penyakit lainnya yang di timbulkan dari aktifitas merokok. Bagi seorang atlet, merokok dapat mempengaruhi kondisi fisik tubuhnya, hal ini terjadi karena racun yang terkandung dalam rokok merusak dan mengganggu kinerja sistem tubuh pada manusia. Apabila sistem tubuh terganggu maka kondisi fisik akan menurun, penurunan kondisi fisik ini dapat berdampak buruk pada performa atlet. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang signifikan antara atlet perokok dan tidak perokok dalam tes kekuatan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan pada atlet putra Club Bola Voli Nanggala Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah non-eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet putra Club Bola Voli Nanggala Surabaya usia 15-16 tahun. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi atlet putra Club Bola Voli Nanggala Surabaya usia 15-16 tahun yang berjumlah 15 orang. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan angket dan tes kecepatan berupa sprint, tes kelincahan berupa zig-zag, tes kekuatan berupa jump MD serta tes daya tahan berupa VO2max. Adapun hasil penelitian ini yaitu pada uji T dari keempat tes yaitu kecepatan, kelincahan, kekuatan dan daya tahan masing-masing memiliki nilai yang sama yaitu sig (2-tailed) 0.000 < É‹value (sig) 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara atlet perokok dan atlet tidak perokok. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan antara kecepatan, kelincahan, kekuatan dan daya tahan antara atlet perokok dan atlet tidak perokok. Dengan perolehan nilai rata-rata atlet tidak perokok lebih baik daripada atlet perokok. Kata kunci: Kecepatan, Kelincahan, Kekuatan, Daya Tahan, Tidak Perokok, Perokok. Abstract Smoking is the activity of sucking a roll of white paper in which there is tobacco processed and then burned, either by pipeline or directly. Smoking is harmful to health especially heart and lung disease as well as many other diseases that are caused by smoking activities. For an athlete, smoking can affect the physical condition of his body, this happens because the toxins contained in cigarettes damage and disrupt the performance of the human body system. If the body system is disturbed then the physical condition will decrease, the decline in physical condition can have a negative impact on the performance of athletes. The objective of the study was to find out how much significant difference between smokers athletes and nonsmokers in tests of strength, speed, agility and endurance at the athletes of Men Volleyball Club Nanggala Surabaya. The type of research used is son Volleyball Club Nanggala Surabaya age 15-16 year. The sample in this study is the total population of male athletes Volleyball Club Nanggala Surabaya age 15-16 years, amounting to 15 people. Data retrieval in this study us Data retrieval in this study using questionnaires and speed tests in the form of sprints, agility tests in the form of zig-zag, strength test in the form of jump MD and endurance test in the form of VO2max. The results of this study are the T test of the four tests of speed, agility, strength and endurance each have the same value of sig (2-tailed) 0.000 <É‹value (sig) 0.05, then Ho is rejected and Ha accepted and can it was concluded that there was a significant difference between athletes of smokers and nonsmokers athletes. So there is a significant difference between speed, agility, strength and endurance among athletes of smokers and non-smoker athletes. With the acquisition of the average value of non smoker athletes is better than athletes smokers. Keywords: Speed, Agility, Strength, Endurance, No Smokers, Smokers

    EFEK KINESIOTAPING TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING PADA ATLET SPRINTER (100M) : STUDY PADA RONGGOLAWE ATLETIK CLUB

    Get PDF
    Dalam dunia olahraga terdapat seorang atlet. Ketika sedang berkegiatan olahraga entah dalam pertandingan, perlombaan ataupun latihan terkadang terjadi sebuah cedera pada atlet tersebut. Dalam olahraga atletik khususnya nomor lari jarak pendek, kategori sprinter 100m, sering terjadinya cedera pada otot hamstring. Kini terdapat alat berupa pita elastic yang dapat membantu atket dalam mengatasi cedera pada otot yaitu kinesiotaping. Dalam hal cidera atlet, penggunaan kinesiotaping sangat membantu dalam masa pemulihan. Tujuan penelitian kali ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan kinesiotaping pada atlet yang tidak cedera, apa dapat meningkatkan fleksibilitas otot atlet tersebut. Metode penelitian kali ini menggunkan deskriptif kuantitatif. Sasaran penelitain adalah atlet sprinter Ronggolawe Atletik Club yang berjumlah 10 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh penggunaan kinesiotaping pada kelompok kontrol yang tes awalnya tidak menggunakan kinesiotaping, kemudian diberi kinesiotaping dengan penghitungan nilai t-hitung < t-tabel (-0,74) < (2,26),dan nilai signifikansi < dari nilai a = 0,05, hasilya (0,00048)  < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan dari kinesiotaping pada atlet yang tidak mengalami cedera tidak memberikan pengaruh pada atlet tersebut
    corecore