517 research outputs found

    Electromagnetic Structure of the Trinucleons

    Get PDF
    The electromagnetic form factors of the trinucleons 3H and 3He are calculated with wave functions obtained with the Argonne AV18 two-nucleon and Urbana IX three-nucleon interactions. Full account is taken of the two-body currents required by current conservation with the AV18 interaction as well as those associated with N-Delta transition currents and the currents of Delta resonance components in the wave functions. Explicit three-nucleon current operators associated with the two-pion exchange three-nucleon interaction arising from irreducible S-wave pion-nucleon scattering is constructed and shown to have very little effect on the calculated magnetic form factors. The calculated magnetic form factor of 3H, and charge form factors of both 3H and 3He are in satisfactory agreement with the experimental data. However, the position of the zero in the magnetic form factor of 3He is slightly underpredicted.Comment: 27 pages RevTex file, 19 PostScript figures, submitted to Phys. Rev.

    Penyakit Layu Fusarium pada Tanaman Pisang di Provinsi NAD: Sebaran dan Identifikasi Isolat Berdasarkan Analisis Vegetative Compatibility Group

    Full text link
    . Penyakit layu yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f. sp. cubense (Foc) merupakan penyakit paling berbahaya pada tanaman pisang. Untuk mendapatkan teknik pengendalian yang tepat, maka informasi tentang distribusi dan karakter biologi patogen tersebut perlu diketahui. Penelitian ini bertujuan mengetahui distribusi penyakit layu Fusarium di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan varietas pisang yang diserangnya serta mengidentifikasi isolat Foc berdasarkan analisis vegetative compatibility group (VCG). Survei dan pengumpulan sampel tanaman pisang terserang penyakit dilakukan pada bulan Januari 2007 dan Juli 2008. Isolasi dan pemurnian isolat dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika Solok pada bulan Februari 2007 dan Agustus 2008. Analisis VCG dilakukan di Departement of Primary Industry, Plant Pathology Section, Indooroopilli Australia dan Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika sejak bulan Juli 2007 sampai bulan Juli 2009. Tester VCG berjumlah 17 nomor yang berasal dari Department of Primary Industry, Plant Pathology Section, Indooroopilli Australia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit layu Fusarium ditemukan di semua lokasi pengamatan di Provinsi NAD pada empat varietas pisang, yaitu Barangan (AAA), Raja (AAB), Kepok (ABB/BBB), dan Siem (ABB). Dari 50 isolat Foc yang dikoleksi terkelompok ke dalam dua VCG, 37 isolat (74%) termasuk dalam VCG 01213/16 (Tropical Race 4), ditemukan pada tiga varietas (Barangan, Kepok, dan Raja), sembilan isolat masuk VCG 01218 (Ras 1) ditemukan hanya pada varietas Siem, sedangkan VCG empat isolat yang menyerang pisang varietas Siem belum ditemukan. Foc VCGs 01213/16 (TR4) paling dominan ditemukan di Provinsi NAD, baik dari jumlah, sebaran lokasi, maupun ragam varietas yang diserangnya. Data ini menginformasikan bahwa pengembangan tanaman pisang di Provinsi NAD harus dilakukan secara selektif serta mempertimbangkan langkah-langkah preventif dan pengendalian yang tepat

    Hubungan Eksplosif Power Otot Lengan dan Bahu dengan Hasil Tolak Peluru Gaya Ortodox pada Mahasiswa Putra Prodi Penjaskesrek Semester 6 Universitas Riau

    Full text link
    Hasil identifikasi masalah menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhihasil tolak peluru gaya ortodox yang kurang maksimal adalah kurangnya eksplosif power ototlengan dan bahu dan merupakan masalah yang harus segera diatasi agar tolak peluru gayaortodox mendapatkan hasil yang maksimal dengan adanya eksplosif power otot lengan danbahu yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan informasi seberapa besarhubungan antara eksplosif power otot lengan dan bahu dengan hasil tolak peluru gayaortodox.Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan populasi mahasiswa penjaskesreksemester 6. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu denganmengunakan teknik total sampling, dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruhpopulasi yang berjumlah 20 orang. Instrument yang dilakukan ntuk mengumpulkan datadalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes dan pengukuran langsung yaitueksplosif power otot lengan dan bahu dengan hasil tolak peluru gaya ortodox.Pengukuran eksplosif power otot lengan dan bahu dengan menggunakan medicineball dan pengukuran tolak peluru gaya ortodox dengan tes tolak peluru gaya ortodox. Untukmengetahui seberapa besar hubungan kedua variabel dapat ditentukan dengan menggunakanrumus product moment, sedagkan untuk mengetahui signifikan korelasi tersebut dapatditentukan dengan menggunakan uji-t.Dari hasil analisis data menujukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antaravariabel X dan Y. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara eksplosif power otot lengan dan bahu dengan hasil tolakpeluru gaya ortodox, dimana pada taraf α= 0,05 diperoleh t hitung 88,2 ttabel 1,734 sehinggaHo ditolak dan Ha diterima, sumbangan variabel X terhadap variabel Y dikategorikan tinggidan diperoleh rhitung = 0,98 >rtabel=0,444

    Pelarutan Fosfat Oleh Konsorsium Azotobacter

    Full text link
    Fosfat merupakan makronutrien yang dibutuhkan oleh tanaman dan berperanan penting dalam metabolisme tanaman. Fosfat di tanah cukup melimpah tetapi sulit diserap tanaman karena dalam bentuk tidak terlarut. Bakteri pelarut fosfat merupakan salah satu alternatif untuk mengubah fosfat tidak larut menjadi bentuk terlarut. Isolat Azotobacter dari lahan Eco Urban Farming ITS secara individual dapat melarutkan fosfat, tetapi penelitian pelarutan fosfat menggunakan konsorsium Azotobacter belum dilakukan. Konsorsium menggunakan isolat A1b, A3, A6, A9 dan A10. Umur perlakuan ditentukan dengan kurva pertumbuhan. Uji pelarutan fosfat menggunakan medium Pikovskaya dengan sumber fosfat Ca3[PO4]. Fosfat terlarut diukur setelah 7 hari inkubasi dengan metode spektrofotometri dengan panjang gelombang (λ) 690 nm. Setelah 7 hari inkubasi, fosfat terlarut yang dihasilkan konsorsium relatif tidak berbeda dengan isolat tunggal A1b yaitu 67,59 dan 67,52 ppm, namun keduanya lebih tinggi dibandingkan dengan isolat A3, A6, A9, dan A10

    Canonical Quantization of SU(3) Skyrme Model in a General Representation

    Full text link
    A complete canonical quantization of the SU(3) Skyrme model performed in the collective coordinate formalism in general irreducible representations. In the case of SU(3) the model differs qualitatively in different representations. The Wess-Zumino-Witten term vanishes in all self-adjoint representations in the collective coordinate method for separation of space and time variables. The canonical quantization generates representation dependent quantum mass corrections, which can stabilize the soliton solution. The standard symmetry breaking mass term, which in general leads to representation mixing, degenerates to the SU(2) form in all self-adjoint representations.Comment: 24 RevTex4 pages, no figure
    corecore