1 research outputs found
Strategi penentuan model dan implementasi kebijakan persediaan bahan baku untuk menunjang kelancaran proses produksi (studi kasus : bagian refinery PT. louis drayfus company Indonesia di Bandar Lampung
Permasalahan utama yang sering terjadi di perusahaan besar adalah
bagaimana cara mengatur persediaan agar produski dapat berjalan dengan
lancar dan tidak tersendat akibat kurangnya bahan baku atau bahan baku yang
habis tiba-tiba karena tidak dilakukannya perencanaan terlebih dahulu, hal
seperti itu berakibat sangat fatal apabila terjadi pada saat banyak pesanan,
dimana perusahaan harus memenuhi pesanan tersebut karena apabila tidak
dipenuhi, pelanggan atau konsumen akan beralih ke perusahaan yang lain dan
akan mengakibatkan lost sales. Terutama pada perusahaan PT. Louis Dreyfus
Company Indonesia di Bandar Lampung, bagaimana perusahaan harus harus
dapat memenuhi pesanan yang selalu datang setiap bulannya, dengan mengukur
antara waktu kedatangan, kapan prusahaan harus produksi, dan kapasitas
terpasang dari perusahaan, sehingga akan di dapat ongkos total dari persediaan
yang lebih baik.
Untuk mencegah terjadinya lost sales di PT. Louis Dreyfus Company
Indonesia maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek model dari
persediaan yang tepat untuk PT. Louis Dreyfus Company Indonesia, dengan
beberapa hipotesis pendukung untuk menetukan model, ada 2 model persediaan
yang akan menjadi pertimbangan yakni model deterministik dan probabilistik,
keduanya memiliki kriteria yang berbeda-beda. Maka setelah dilakukan uji
hipotesis model persediaan probabilistik adalah model persediaan yang tepat
untuk diterapkan, selanjutnya model probabilistik sendiri memiliki 2 cabang
untuk menentukan ongkos total yang terbaik, yakni dengan model Q atau model
P, yang dimana kedua model tersebut akan di uji dengan biaya-biaya yang di
keluarkan oleh perusahan pada tahun 2016, sehingga pada akhirnya kebijakan
persediaan yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan adalah model Q lost
sales, karena sangat sesuai dengan apa yang perusahaan butuhkan saat ini.
Pada akhirnya kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan sekian
banyak pengujian adalah model probabilistik Q lost sales adalah yang terbaik
untuk diterapkan pada perusahaan, karena memiliki ongkos total lebih rendah
dibandingkan dengan model probabilistik P lost sales dan ongkos total yang
perusahaan keluarkan pada tahun 2016.
Kata Kunci : mengatur persediaan, memenuhi pesanan, lost sales, model
persediaan, kebijakan persediaan, ongkos total