19 research outputs found
ANALISIS PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MASA PANDEMI COVID-19
Pada masa pandemic covid-19, terjadi pergeseran proses pembelajaran online. Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media software elearning. Pada masa pandemic, siswa menjalankan proses pembelajaran dengan menentukan waktu dan sumber belajarnya sendiri. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi aspek yang penting dalam kemandirian belajar siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh teknologi informasi dan komunikasi terhadap kemandirian belajar siswa pada masa pandemic covid-19. Analisis data dilakukan dengan menggunakan SEM-PLS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa pada masa pandemic covid-19 dipengaruhi secara positif oleh teknologi informasi dan komunikasi sebesar 83,12% dan 16,88% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada pada penelitian.Teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan siswa untuk mencari informasi dan penyelesaian masalah pada pembelajaran melalui sumber internet.Kata kunci: teknologi informasi; komunikasi; kemandirian belajar
Income, Lifestyle And Consumption Patterns Of Employees At Pt. Panarub Industry
Many employees behave consumptively and no longer pay attention to the needs that should come first. The higher the income a person receives, the greater the expenditure used for consumption, but someone who has a low income has a lifestyle that tends to be consumptive, and consumption patterns change from meeting secondary needs to primary needs. Therefore, this study aims to determine the Income, Lifestyle, and Consumption Patterns of Employees at PT. Panaruub Industry. The methodology of this study uses a qualitative approach. The data analysis used in this study is source triangulation, data presentation, and drawing verification conclusions. Based on the results of this study, show that (1) The income obtained is the result of basic salary and also other additional income, such as asset investment or from micro businesses carried out by employees (2) Different employee lifestyles are caused by activities or activities carried out by each employee. Based on the results of the study, 1 informant was an employee who was not married and was still studying at university, while the other 2 informants were married and had micro-businesses that made their lifestyle less consumptive than younger informants. (3) Employee consumption patterns are not too influenced by the income they receive but are strongly influenced by the lifestyle of employees
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS CERITA BERGAMBAR DAN BERKARAKTER RASA PEDULI SOSIAL
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran matematika berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial. Penelitian ini mengkaji pengembangan bahan ajar berupa modul matematika SMP berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial. Cerita bergambar merupakan media dalam menyampaikan informasi berupa materi pembelajaran matematika materi perbandingan. Rasa peduli sosial merupakan karakter yang harus dimiliki untuk dapat menjalankan hidup bermasyarakat sebagai makhluk sosial. Proses pengembangan modul ini mengadaptasi model yang dikemukakan oleh Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Model 4D melalui 4 tahap yaitu define, design, develop, dan disseminate. Pada penelitian ini modul dikembangkan dengan tahap define, design dan develop. Pada tahap define ditetapkan dan didefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap design peneliti mempersiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Tahap develop dihasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukkan para pakar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan modul matematika berbasis cerita bergambar berkarakter rasa peduli sosial valid dan baik. Hasil penelitian menunjukan kelayakan bahan ajar berbasis cerita bergambar dan berkarakter rasa peduli sosial pada materi perbandingan untuk siswa SMP yang dikembangkan. AbstractThis study aims to produce a mathematics learning module based on picture stories and social care behavior. This study examines the development of teaching materials in the form of story-based junior high school mathematics modules with social care behavior. Picture stories are a medium for conveying information in the form of comparative mathematics learning materials. A sense of social care is a character that must be possessed to be able to live in society as a social being. The process of developing this module adapts the model put forward by Thiagarajan, Semmel, and Semmel. The 4D model goes through 4 stages, namely define, design, develop, and disseminate. In this study, the module was developed using the define, design, and developing stages. At the define stage, the learning requirements are determined and defined. In the design phase, the researcher prepares a prototype of the learning device. The development stage produces learning tools that have been revised based on input from experts. The results showed that the development of a picture story-based mathematics module with a sense of social care was valid and good. The results of the study showed the feasibility of teaching materials based on picture stories and the character of a sense of social care in the developed comparison materials for junior high school students
Effectiveness of Using Google Classroom-Assisted Articulated Learning Model on Learning Achievement of Class XI Creative Product Development and Entrepreneurship Subjects at SMK Bistek Cibinong
The learning model is an important factor in improving student achievement. The application of the Google Classroom-assisted articulation learning model in learning creative product development and entrepreneurship aims to determine:1) the average learning achievement of creative product development and entrepreneurship in the experimental class (XI TKRO) at SMK Bistek Cibinong is equal to the KKM of 75; 2) classical completeness on learning achievement of creative product development and entrepreneurship of experimental class students (XI TKRO) at SMK Bistek Cibinong is greater than 75%; 3) the difference between learning achievement of creative product development and entrepreneurship in the experimental class (XI TKRO) and control class (XI TBSM) at SMK Bistek Cibinong. This study was conducted using a quantitative research methodology. samples, using purposive sampling. The data-collection method used was a test in the form of questions. The hypothesis test of this research uses a one-sample t-test, one-sample binomial, and an independent-sample t-test. The conclusions of this study are as follows: (1) The independent sample t-test showed that the learning achievement of the subjects of creative product development and entrepreneurship in the control class (XI TBSM) was 64 and the achievement of the experimental class (XI TKRO) was 78.10, which means that learning achievement students who use the Google classroom-based articulation learning model are better than those who use the conventional learning model. (2) One-sample binomial output, where the experimental class has classical completeness above 75%, namely 81%, which means that the experimental class’s classical completeness exceeds 75%. (3) The output of the independent sample t-test is known to be sig 0.000 < sig 0.05 (5%), which means that there is a significant difference between the control and experimental classes. The key to this research is that the Google Classroom-assisted articulation learning model for creative and effective product development subjects is carried out through both face-to-face and face-to-face learning processes as usual on learning achievement in the subjects of creative product development and entrepreneurship class XI at SMK Bistek Cibinong
ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KEPUASAN GURU
Kepuasan kerja adalah kondisi yang muncul akibat pekerjaan. Kepuasan kerja dapat berwujud kondisi yang positif maupun negative. Kondisi positif yang diakibatkan oleh pekerjaan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dan menurunkan tingkat absensi karyawan. Tingkat resiko turn over dan ketidakdiskiplinan karyawan meningkat apabila kepuasan kerja yang ditimbulkan negative. Penelitian dilakukan untuk melihat dampak yang ditimbulkan pada kepuasan kerja karyawan oleh kepemimpinan transaksional. Metode survey dengan pendekatan kuantitatif digunakan. Guru di Tangerang Selatan digunakan sebagai sampel menggunakan analisis data SmartPLS. Kepemimpinan transaksional terbukti berpengaruh positif pada kepuasan kerja guru
Kinerja Karyawan: Apakah Dipengaruhi Oleh Motivasi Dan Komitmen Organisasi?
Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara dimensi komitmen organisasi dan kinerja karyawan dengan variabel motivasi sebagai variabel moderasi. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif dan SEM-PLS sebagai analisis data penelitian. Hasil. Hasil uji hipotesis penelitian melalui analisis data SmartPLS menunjukkan: 1) kinerja dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh komitmen organisasional, 2) komitmen organisasi dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh motivasi, 3) kinerja dipengaruhi secara positif oleh variabel motivasi, dan 4) komitmen organisasional tidak terbukti sebagai variabel moderasi hubungan motivasi dan kinerja karyawan. Implikasi. Hasil memberikan alternative solusi terhadap peningkatan kinerja karyawan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan komitmen organisasi
Communication of Supervisors on the Quality of Student Thesis
This study aimed to determine the effect of supervisor communication on the quality of student theses. The research method used was a qualitative method using a case study approach. Case studies in qualitative research involve an in-depth exploration of the phenomenon being studied by collecting information from various data sources over a certain period (Creswell, 2014; Mertens, 2010). The steps in this research method are observation, interviews, distribution of questionnaires and questionnaires, and documentation. The respondents in this study were students of the Economic Education Study Program at Pamulang University who had undergone a thesis trial. The results found from the research are good communication from lecturers and students is able to improve the quality of the thesis. In this study, there were several barriers to effective communication
PENGARUH DESIGN COMPONENTS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN
Pengembangan organisasi merupakan bentuk konsistensi organisasi dalam menghadapi perkembangan global. Pengembangan organisasi dimulai dengan tahap mendiagnosa masalah dalam organisasi. Hasil diagnosis dapat menjadi rekomendasi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh komponen desain dan kepuasan kerja terhadap kinerja dosen. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif yang dikembangkan dengan menggunakan metode kausalitas dan SEM-PLS sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu komponen desain dan kepuasan kerja, sedangkan pengaruh komponen desain terhadap kinerja dengan kepuasan kerja sebagai variabel pemoderasi tidak terbukti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen desain berpengaruh terhadap kinerja, komponen desain berpengaruh terhadap kepuasan kerja, dan dipengaruhi kepuasan kerja
Membangun Generasi Milenial yang Cinta Tanah Air Melalui Potensi Profesi dan Wirausaha
Pulau Untung Jawa menjadi destinasi wisata memberikan peluang berwirausaha bagi warga sekitar. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan sosialisasi mengenai nilai-nilai kewirausahaan dan cinta tanah air pada masyarakat sekitar Pulau Untung Jawa. Pengabdian ini bertujuan untuk membangun generasi milenial yang cinta tanah air melalui potensi profesi dan kewirausahaan. Metode pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan kepada 50 remaja di Pulau Untung Jawa. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman remaja tentang rasa cinta tanah air melalui potensi profesi dan wirausaha. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil post-test yaitu 84,2 dibandingkan dari pre-test sebesar 74,6. Pengabdian masyarakat ini dilanjutkan dengan memberikan pelatihan pembuatan kerajinan tangan. Namun, dari 50 peserta kegiatan pelatihan, terdapat 47 peserta telah mengikuti pelatihan dengan baik. Sedangkan 3 peserta lainnya, masih belum menyelesaikan proses pembuatan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Saran dari kegiatan ini, pengabdian lanjutan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan manajerial, marketing, dan pelaporan keuangan usaha yang dilakukan masyarakat