1 research outputs found
Merancang Pekerjaan Perawat Dengan Mempertimbangkan Beban Kerja Perawat Di UGD Puskesmas XYZ
Di era globalisaisi terdapat banyak perubahan secara cepat dan signifikan
dalam berbagai persaingan di sektor industri. Subjek pendukung kesuksesan
Puskesmas khususnya untuk bagian UGD adalah perawat. Perawat bekerja selama
24 jam dalam 3 shift.
Perawat UGD di Puskesmas XYZ berjumlah 8. Adanya permasalahan berupa
kurangnya jumlah perawat, kurangnya waktu istirahat, dan adanya pekerjaan
tambahan diduga mengakibatkan beban kerja pada perawat.
Analisis beban kerja dapat dilakukan dengan Metode Subjective Workload
Assesment Technique (SWAT). Penggunaan metode ini di dukung dengan jenis
pekerjaan perawat yang mempunyai sifat darurat, sehingga diperlukan
kesiaptanggapan untuk semua perawat. Workload analysis digunakan dengan
melakukan sampling kerja. Merancang pekerjaan perawat dilakukan dengan
membandingkan tugas perawat UGD di puskesmas XYZ dengan tugas perawat di
UGD lain.
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan menunjukan beban kerja
perawat di Puskesmas XYZ memiliki tingkat beban kerja yang tinggi. Dari hasil
perhitungan, rata-rata beban kerja perawat di Puskesmas XYZ adalah 123,88%
artinya beban kerja perawat begitu tinggi Dari hasil perhitungan beban kerja
diperoleh tenaga kerja usulan berjumlah 12 orang dari jumlah semula 8 orang,
artinya perlu dilakukan penambahan tenaga kerja 4 orang. Dengan ditambahkannya
4 orang pekerja maka rata-rata beban kerja yang di tanggung oleh perawat menjadi
82,58%. Hasil uji terhadap rancangan pekerjaan dengan metode Workload Indicator
Staffing Need (WISN) menunjukan racangan tersebut layak. Hasil uji tenaga kerja
dengan metode WISN juga menunjukan hasil yang sama dengan perhitungan
sebelumnya, bahwa jumlah tenaga kerja adalah 12 orang atau 4 orang/ shift.
Kata Kunci : SWAT, Workload Analysis, Deskripsi Tugas Perawat, WIS