9 research outputs found

    Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar

    Full text link
    Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah ±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian

    RANCANG BANGUN DAN UJI TEKNIS ALAT PERONTOK PADI SEMI MEKANIS PORTABEL

    Get PDF
    Rancang bangun alat perontok padi semi mekanis TEP_TS001 telah dilakukan di Desa Kawai, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar serta Laboratorium Produksi dan Manajemen Alat dan Mesin Pertanian Universitas Andalas. Pengujian alat perontok dilakukan pada lahan sawah di Kecamatan Kuranji. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan rancang bangun alat perontok padi semi mekanis TEP_TS 001 dan mendapatkan alat yang sederhana, tepat guna, mudah dalam mobilitasi ke tempat perontokan dan dapat dioperasikan dengan satu orang operator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental yang terdiri dari beberapa tahap meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, analisis rancangan fungsional, analisis rancangan struktural, perhitungan kebutuhan daya alat, tahap pembuatan dan tahap pengujian alat. Alat perontok padi semi mekanis TEP_TS 001 hasil rancangan dilakukan pengujian kinerja. Hasil pengujian kinerja alat ini memperlihatkan (1) kapasitas perontokan 26,71 kg/jam. (2) Alat perontok padi portabel ini memiliki putaran 345 RPM saat tanpa beban dan 221,9 RPM saat memiliki beban

    Penerapan Teknologi Pertanian melalui Penggunaan Alsintan pada Lahan Sawah Kepada Masyarakat Tani di Nagari Minangkabau Kec. Sungayang Kab.Tanah Datar

    Get PDF
    Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam kegiatan budidaya tanaman padi sawah, 2) Meningkatkan kapasitas kerja, dan 3) Meningkatkan hasil dan mutu pertanian. Metode kegiatan yang akan diterapkan, dilakukan melalui pendekatan pada petani untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi kelompok tani. Kegiatan yang akan dilakukan :1) Pengenalan alat dan mesin pertanian khususnya untuk budidaya padi sawah, 2) Pelatihan dan demonstrasi penggunaan alat dan mesin pertanian padi sawah. Dalam kegiatan penggunaan alat dan mesin pertanian ini didahului dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2016. Penyuluhan diberikan oleh narasumber tentang alat pengolahan tanah (handtraktor), penyiang, penyemprot dan perontok. Kapasitas kerja handraktor di dapatkan sekitar 0,056 Ha/jam, sedangkan pengolahan tanah dengan cara manual menggunakan cangkul adalah 0,0017 Ha/jam. Ini berarti pekerjaan pengolahan tanah lebih efektif dengan handtraktor daripada dengan cara manual yaitu 33 kali lipat dari kerja handtraktor. Penyiangan dengan menggunakan tangan untuk padi sawah didapatkan kapasitasnya 0,0277 Ha/jam. Sedangkan dengan menggunakan alat semi mekanis osrok/landak, cara ini terbilang efektif dari cara manual diatas selain lebih cepat, ramah lingkungan dan waktu yang dibutuhkan untuk menyiangi gulma lebih cepat berkisar 28-30 jam/Ha. Sehingga di dapatkan kapasitas dengan alat mekanis ini adalah sebesar 0.8033 Ha/jam. Kapasitas perontokan yang dilakukan dengan cara banting atau memukul batang padi pada papan atau susunan bambu adalah ±50 kg/jam. kapasitas mesin perontok gabah citra dragon yang digunakan dilahan sawah yaitu 750 kg/jam. Dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani Sawah Kapuak, seperti peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan mesin pertanian.Kata kunci: Alsintan, Sawah, Kapasita

    Kandungan Fraksi Serat Galur Sorgum Mutan Brown Midrib Patir 3.7 (Sorghum bicolor L. Moench) dengan Level Pemupukan Nitrogen Berbeda

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur respon pemberian pupuk nitrogen pada level berbeda terhadap kandungan fraksi serat pada galur sorgum mutan brown midrib Patir 3.7. Penelitian dilakukan di kebun Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Penelitian didisain secara eksperimen menggunakan Rancanagan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah P0= 0 kg N ha-1 (kontrol); P1= 50 kg N ha-1; P2= 100 kg N ha-1; dan P3= 150 kg N ha-1. Parameter yang diukur adalah kandungan ADF, NDF, selulosa, hemiselulosa, lignin dan silika. Pengolahan data menggunakan program software SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan penambahan pupuk nitrogen memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (p>0,05) terhadap kandngan ADF, selulosa, lignin dan silika, namun memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap kandungan NDF dan hemiselulosa. Perlakuan 100 kg N ha-1 dan 150 kg N ha-1 menghasilkan kandungan selulosa dan hemisellulosa paling rendah dengan nilai berturut-turut 49,43%; 51,06% dan 24,57%; 24,89%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan pupuk nitrogen tidak mempengaruhi kandungan ADF, selulosa, lignin dan silika, tetapi peningkatan level 100 kg N ha-1 dan 150 kg N ha-1 menurunkan kandungan NDF dan hemiselulosa

    STUDI PERLAKUAN PANAS PADA ALAT PENGUPAS KULIT GELONDONG UNTUK BIJI KOPI (Coffea sp.)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemanasan pada pengupasan kulit gelondong untuk biji kopi dan melakukan analisis biaya pokok dengan alat pengupas kulit gelondong. Pengujian dilakukan dengan suhu pemanasan 75°C dengan 3 perlakuan lama pemanasan yaitu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit dengan 3 kali ulangan setiap perlakuan. Bahan yang digunakan adalah kopi Robusta yang telah dijemur selama 2 minggu dibawah sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik adalah pada lama  pemanasan 30 menit, dengan kapasitas pengupasan sebesar 6,12 kg/jam, dan efektifitas pengupasan  tertinggi 38 % serta biaya pokok pengupasan terendah senilai Rp 906,13 kg/jam

    RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK PUPUK ORGANIK TIPE SILINDER

    No full text
    corecore