549 research outputs found

    Pemodelan Distribusi Frekwensi TIME Headway Lalu Lintas Di Wilayah Jalan Berbukit

    Full text link
    Time headway merupakan besaran mikroskopik arus lalu lintas yang sangat penting kegunaannya dalam analisis dan perencanaan suatu sistem transportasi. Pentingnya time headway, khususnya dalam microscopic traffic simulation, mendorong perlunya penentuan standar nilai yang dapat digunakan untuk keperluan praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model distribusi time headway yang sesuai untuk data hasil penelitian di wilayah jalan berbukit. Penelitian mengambil data arus lalu lintas pada ruas jalan Padang Panjang– Bukittinggi Km. 5. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan handycam. Pengolahan data pengamatan menggunakan Software Stop Data Program. Untuk mendapatkan goodness of fit dari model distribusi data pengamatan yang cocok dengan distribusi teoritis, maka dilakukan Kolmogorov Smirnov Test (K-S Test) dengan menggunakan Software EasyFit, sehingga dihasilkan model yang cocok dengan kondisi wilayah jalan berbukit. Dari analisis didapatkan hasil sebagai berikut: model distribusi terbaik hasil uji time headway individual Hari Sabtu jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α1=2,290 ,α2=7,668 ,=4,615=16,809, jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Weibull dengan nilai α= 1,546 ,β=3,551 ,γ = 0. Model distribusi terbaik hasil uji time headway individual Hari Minggu jalur tanjakan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Beta dengan nilai α1=2,217 ,α2=6,626 ,=2,895 ,=15,046,untuk jalur turunan didapatkan model hasil uji yang terbaik adalah model Cauchy dengan nilai σ=0,703 dan µ=2,937. Time headway rata-rata Hari Sabtu jalur tanjakan diperoleh 3,86 detik, jalur turunan didapatkan 3,17 detik. Selanjutnya time headway rata-rata Hari Minggu jalur tanjakan didapatkan 3,77 detik, jalur turunan diperoleh 3,21 detik

    Analisa Human Error Probability Menggunakan Metode Heart (Human Error Assessment and Reduction Technique) Pada Operator Konveksi CV. 913 Production

    Get PDF
    CV. 913 Production is convection in the Bekasi, West Java. This convection is producing jacket for men. The process of production in this convection, almost entirely made manually. Based on problems that often occurs in production process it caused by factors human error. Hence the CV.913 Production must have a high level of reliability. To deal with the problems of human error, a method that can be used is method of HEART (Human Assessment of Human Error). HEART method is the one of reduction technique in counting the probability of human error. From the settlement problem in CV. 913 Production by using the HEART method. So can be concluded that production activities that have bigger probability value of human error there are the process of designing and cutting raw materials. On both the process obtained probability value is 0.0104. The solution can researcher suggestions are to reduce the value of the error by operator was to set standards an operation these clearly and make one pattern which are permanent not to constantly changing

    Pengaruh Transparansi, Akuntabilitas, Dan Responsibilitas Pengelolaan Keuangan Sekolah Terhadap Kinerja Guru

    Full text link
    Good governance is the management governance principles which can support the performance improvement. The objective of the study was to know the influence of transparency, accountability, and responsibility of school financial management on teachers\u27 performance at SMP (State Junior High Schools) Ex-RSBI in Semarang, either simultaneously or partially. The population of the study was all teachers at SMP Ex-RSBI in Semarang; they were 191 teachers. The data were collected by questionnaires and interviews. The data were analyzed by descriptive analysis, and the hypotheses were tested by multiple regression analysis. Based on the research results, it showed that the transparency, accountability, and responsibility of school financial management contributed on teachers\u27 performance for 24.8%. Partially, there was only the responsibility variable of school financial management which contributed significantly on teachers\u27 performance for 4.368%

    Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat di RSUD Rujukan Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Tengah

    Full text link
    The maternal mortality rate (MMR) and infant mortality rate (IMR) is a barometer of a country's health services. In developed countries, the incidence of severe preeclampsia and eclampsia ranges from 6-7% 0.1 to 0.7%. While the maternal mortality rate due to pre-eclampsia and eclampsia in developing countries is still high (Betty & Yanti, 2011). To analyze the risk factors of weight in Pre eclampsia Referral Hospital Sultan Imanudin Pangkalan Bun and Dr. Doris Sylvanus Palangkaraya. This was an observational study conducted using a cross sectional study design. A cross-sectional study is when the influence of independent variables (exposure) and the dependent variable (effect) is observed and measured at the same time. Based on multivariable logistic regression analysis of factors affecting the risk factors PEB is the mother's age, education, gestational age, parity, ANC. Factors unrelated significantly is work, spacing, PE history, history of diabetes, Gemelli, economic and social decision-making. Factors that increase the risk of PEB is the mother's age, education, occupation, gestational age, parity, history of PE, the ANC and the social economy. Factors unrelated significantly is spasing, history of diabetes, Gemelli, and decision making. For pregnant women can do a pregnancy without looking at risk factors for PEB or no risk factors, to see some of the risk factors determinants. For health workers to carry out pregnancy tests with a focus on the pregnancy

    Perubahan Organisasi Institusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan

    Full text link
    Perubahan Organisasi Institusi Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memperolah deskripsi dan penjelasan mengenai makna Perubahan organisasional institusi pendidikan tinggi tenaga kesehatan yang terjadi di lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang terben­tuk menjadi Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes Kemenkes). Penelitian ini menggunakan pendekat­an kualitatif dengan kajian fenomenologi yang dilakukan pada institusi Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya dalam perspektif manajemen. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. (1) menjadikan institusi mampu mengikuti perkembangan era globalisasi dan kemajuan dunia pendidikan sehingga semakin terarah baik dalam pengembangan organisasi maupun penyelenggaraan program pendidikan serta pengembangan bidang ilmu para dosen di masa depan, (2) kinerja organisasi menjadi lebih baik dan terwujudnya efisiensi dalam manajemen organisasi, (3) sarana dan prasarana organisasi menjadi semakin besar, lengkap dan canggih dalam memenuhi kebutuhan anggota dan fasilitas organisasi secara nyata, (4) kewenangan dan kreatifitas jurusan atau program studi menjadi terbatas karena semua kendali organisasi menjadi terpusatkan di direktorat, (5) jurusan dan program studi tidak mempunyai otonomi luas sebagaimana masih menjadi akademi kesehatan, (6) hilangnya jabatan atau posisi tertentu yang dimiliki sebelumnya

    Studi Kasus : Penerapan Energy Saving Device dalam Rangka Menaikkan Efisiensi Thrust pada Kapal Tanker Pertamina 40000 Ltdw

    Full text link
    Energy Saving Devices (ESD) merupakan alat yang berfungsi menekan hambatan gesek yang terjadi pada buritan kapal, sehingga energi yang dikeluarkan oleh mesin kapal tidak mengalami loss energy yang cukup berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Alat ini dipasang di sekitar propeler, yang tujuannya untuk mengurangi kavitasi pada daerah propeler sehingga hambatan yang dialami oleh kapal dapat berkurang. PT. Pertamina (PERSERO) selaku BUMN yang bergerak di bidang minyak dan gas, membutuhkan kapal tanker yang efisien dalam hal konsumsi bahan bakar. Dari kasus ini, kemudian dicari model ESD yang akan dipakai untuk kapal tanker, mengetahui efisiensi dari ESD dan perbandingan hambatan sebelum dan setelah dipasang ESD
    corecore