49 research outputs found
Hubungan Antara Pengetahuan Produk Dengan Intensi Membeli Smartphone Pada Karyawan PT. “X”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan produk dengan intensi membeli smartphone. Subjek penelitian 139 karyawan bagian produksi PT. “X”. Karakteristik sampel penelitian adalah belum memiliki smartphone dan mendapatkan gaji antara Rp 1.600.000,00 – Rp 1.900.000,00. Pengumpulan data menggunakan Skala Pengetahuan Produk (24 aitem, α = 0,915) dan Skala Intensi Membeli (24 aitem, α = 0,883). Analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan produk dengan intensi membeli (rxy = 0,771 dengan p< 0,001), yang berarti bahwa semakin tinggi pengetahuan produk maka semakin tinggi intensi membeli smartphone, sebaliknya apabila semakin rendah pengetahuan produk maka semakin rendah intensi membeli smartphone. Pengetahuan produk memberikan sumbangan efektif sebesar 59,5% terhadap intensi membeli. Karyawan PT. “X” dapat meningkatkan pengetahuan produk mengenai smartphone terlebih dahulu sebelum membeli produk smartphone
Identifikasi Kematangan Buah Tomat Berdasarkan Warna Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (Jst)
Proses pemilihan produk hasil pertanian dan perkebunan umumnya sangat bergantung pada presepsi manusia terhadap komposisi warna yang dimiliki citra yaitu buahbuahan. Cara manual dilakukan berdasarkan pengamatan visual secara langsung pada buah yang akan diklasifikasi. Identifikasi dengan cara ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah waktu yang dibutuhkan relatif lama serta menghasilkan produk yang beragam karena adanya keterbatasan visual manusia, tingkat kelelahan dan perbedaan persepsi tentang mutu buah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengolahan citra digital memungkinkan untuk memilah produk pertanian dan perkebunan tersebut secara otomatis dengan bantuan aplikasi pengolahan citra. Identifikasi kematangan buah tomat ini menerapkan metode pembelajaran Perceptron. Pendukung identifikasi menggunakan bantuan media webcam sebagai pengambilan gambar tomat yang dibuat histogram warnanya kemudian diidentifikasi menggunakan jaringan syaraf tiruan agar komputer dapat memperoleh informasi citra dan dapat mengetahui jenis kematangan buah tersebut. Tingkat keberhasilan identifikasi kematangan buah tomat yang didapatkan menggunakan metode pembelajaran perceptron dengan tingkat keberhasilan 43,33%. Dari hasil identifikasi yang diperoleh menghasilkan 3 output yaitu Mentah 10%, Setengah Matang 6,66%, dan Matang 26,66%
Improved Mechanical Properties and In-Vitro Degradation of Chitosan-Pristine Graphene Nanocomposites
Studies over the use of pristine graphene as reinforcement for biopolymers are rarely found. In this study, we prepared biodegradable chitosan and pristine graphene nanocomposites films with a small amount of glycerol to enhance the bonding. The aim was to study the mechanical improvement and degradation rates of the nanocomposites material. Characterizations of the nanocomposites consist of a Fourier Transform Infrared (FTIR), Scanning Electron Microscopy (SEM), tensile and degradation testings. The results showed that glycerol improved graphene dispersion throughout the chitosan matrix due to the hydrogen bonding and electrostatic interactions between chitosan and pristine graphene. To some extent, pristine graphene improved the stiffness and tensile strength of chitosan that is emphasized by the glycerol. However, glycerol concentration should be increasing at an increased level of graphene in the chitosan matrix to prevent graphene agglomeration
Review Pemanfaatan Design Expert untuk Optimasi Komposisi Campuran Minyak Nabati sebagai Bahan Baku Sintesis Biodiesel
Pencampuran berbagai jenis minyak nabati untuk sintesis biodiesel merupakan salah satu upaya pencarian sumber energi alternatif terbarukan. Campuran berbagai macam minyak nabati lebih potensial karena ketersediaannya masih melimpah dan kurang dimanfaatkan. Campuran minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain: minyak jarak pagar, minyak nyamplung, dan minyak jelantah. Komposisi campuran ditentukan dan dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design dengan total campuran tertentu. Data yang akan didapat yaitu data pengaruh masing-masing campuran minyak terhadap penurunan bilangan FFA saat reaksi esterifikasi. Metode simplex lattice design merupakan salah satu metode yang terdapat di dalam software Design Expert 10.0 yang digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda. Sintesis biodiesel dijalankan berdasar design of experiment yang dihasilkan oleh program Design Expert 10.0. Kegunaan metode simplex lattice design diantaranya: penentuan formula, mengoptimalkan variabel formulasi dan mengetahui jumlah run, menjaga konsentrasi total tetap konstan. ANOVA (Analysis of variance) dilakukan untuk menentukan signifikansi analisis respon antar variabel dan dapat mengetahui model yang disarankan. Desirability merupakan nilai fungsi yang menunjukkan kemampuan program untuk memenuhi keinginan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada produk akhir. Nilai desirability yang semakin mendekati nilai 1,0 menunjukkan kemampuan program untuk menghasilkan produk yang dikehendaki semakin sempurna
Effects of Solid Vinasse-Based Organic Fertilizer on Some Growth Indices of Tomato Plant
Vinasse, which is commonly referred to as stillage, is a aqueous by-product of bioethanol processing. This side-product is yielded in a very large quantity in bioethanol industry since the production of 1 L of ethanol will generate 13 L of vinasse. Hence it is become a problem of bioethanol industry since vinasse waste doesn\u27t have economic value and it is harmful to the environment. This industrial waste has high COD and BOD, high acidity, and high temperature when it is discharged from the bottom of distillation unit. To overwhelmed this drawbacks, it is crucial to attempt reduction of the negative characteristic of vinasse as well as creation of added value of vinasse. In fact, vinasse contains a considerable amount of potassium and organic matter which is beneficial for plant growth and improving the soil fertility. Thus, in this work, vinasse was utilized as raw material for organic fertilizer. Vinasse waste was formulated with other sugarcane industrial waste (filter cake and boiler ash), and NPK fertilizer in various composition to yield solid Organo-Mineral Fertilizer (OMF). Among all the composition of OMF, It was demonstrated that vinasse formulated with 3, 6, and 9% of NPK fulfilled the Indonesian National Standar (SNI) of solid fertilizer. Thus these types of OMF were used to fertilize tomato plant. The effects of vinasse-based OMF on some growth indices of tomato plant were examined. It was revealed that vinasse fertilizer formulated with 9% of NPK exhibited the best impact to the tomato plant growth