5 research outputs found

    Analisa Kelayakan Investasi Hotel Di Maluku Tenggara Yang Menerapkan Konsep Energy Efficiency Dan Indoor Air Health

    Full text link
    Investasi di bidang properti memerlukan dana yang besar dan mengandung risiko besar, sehingga diperlukan analisa investasi untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan. Di sisi lain, dengan meningkatnya pertumbuhan bisnis properti membutuhkan material dan energi dalam jumlah yang besar sehingga berpotensi merusak lingkungan. Oleh karena itu, dikembangkan bangunan hemat energi dan material ramah lingkungan melalui konsep green building untuk menciptakan lingkungan yang nyaman secara berkelanjutan. Selain itu, bangunan hijau justru menghemat biaya dalam jangka panjang, sehingga merupakan keuntungan bagi investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan investasi hotel di Maluku Tenggara yang menerapkan konsep energy efficiency dan indoor air health. Sebelum melakukan analisa investasi harus dilakukan desain hotel dengan konsep energy efficiency dan indoor air health. Setelah melakukan desain, arus kas masuk dan keluar harus diperkirakan untuk menghitung arus kas bersih. Penelitian diakhiri dengan analisis investasi yang menunjukkan nilai NPV positif Rp. 7.661.715.244 dan nilai IRR 21,67% yang menunjukkan investasi pada proyek ini menguntungkan dan baik untuk dilaksanakan

    Analisa Aspek Keuangan Pada Perencanaan Klaster Bangunan Rumah Tinggal Dengan Konsep Efisiensi Energi

    Full text link
    Saat ini bisnis properti di Indonesia berkembang sangat pesat, khususnya bidang Perumahan. Tetapi pembangunan rumah tinggal yang dilakukan banyak investor kerap kali berorientasi pada keuntungan yang maksimum tanpa memperhatikan dampak terhadap lingkungan dalam jangka panjang. Maka, diperlukan pembangunan klaster Perumahan dengan konsep efisiensi energi. Pembangunan harus disertai dengan analisis keuangan yang matang agar proyek dapat dibangun dan memiliki nilai tambah bagi pengembang. Desain rumah pada klaster ini terlebih dahulu dianalisis dengan 4 aspek yaitu perhitungan Overall Thermal Transfer Value, pencahayaan buatan, sistem pengkondisian udara, dan adanya sumber energi yang terbarukan.Desain rumah kemudian diperhitungkan rencana anggaran biayanya dan disimulasikan dilakukan dengan membuat sebuah cashflow dan dianalisis dengan NPV.Hasil analisa menunjukkan investasi yang dilakukan adalah menguntungkan untuk dilaksanakan jika disimulasikan selama 4 tahun. Keuntungan yang diperoleh pada bulan Januari 2016 adalah sebesar Rp11.278.849.952,99

    Faktor Yang Menentukan Biaya Kualitas Produk Perumahan

    Full text link
    Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaat suatu produk. Bagi para Perusahaan kontraktor masing-masing terus berlomba-lomba dalam memberikan kualitas terbaik kepada konsumen, juga tetap mendapatkan laba dari produk yang dihasilkan. Diperlukannya strategi manajemen yang matang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apa faktor-faktor yang mempengaruhi biaya kualitas. Dimana biaya kualitas tersebut terbagi menjadi beberapa sub-bagian (Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal Failure Cost, dan External Failure Cost) yang memiliki pengaruh masing-masing terhadap biaya kualitas. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan sampel sebanyak 80 orang responden. Data kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas, serta Confirmatory Analysis Factor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, dan external failure cost memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Biaya Kualitas. Diantara keempat variabel tersebut, Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cost) memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap Biaya Kualitas

    Kriteria Bangunan Hijau Dan Tantangannya Pada Proyek Konstruksi Di Surabaya

    Full text link
    Sektor bangunan memiliki dampak besar tidak hanya pada kehidupan ekonomi dan sosial, tetapi juga pada lingkungan alam yang dibangun. Meskipun penerapan bangunan hijau dapat mengurangi kerusakan lingkungan, namun tidak semua bangunan baru didisain dan dibangun dengan menerapkan konsep bangunan hijau. Hal ini disebabkan karena penerapan konsep bangunan hijau tidak mudah, dan disamping itu terdapat tantangan yang menghambat penerapan konsep bangunan hijau. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner yang ditujukan kepada kontraktor grade 6 & 7, konsultan grade 4, owner, dan pemerintah. Selanjutnya semua kuesioner yang berhasil dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dan one way Analysis of Variance (Anova) dengan program SPSS. Hasil dari analisis mean dibandingkan dengan studi lapangan berupa wawancara dengan narasumber kontraktor, konsultan, dan owner sebagai pembanding dari hasil kuesioner. Dari hasil analisis didapatkan bahwa kriteria yang paling mudah yaitu pencahayaan alami dan ventilasi, pemandangan keluar gedung, dan introduksi udara luar. Sedangkan tantangan terbesar yaitu kurangnya pendanaan dalam membangun bangunan hijau, kurangnya perhatian publik terhadap bangunan hijau, dan kurangnya komitmen dari pimpinan administrasi untuk melindungi lingkungan

    Analisa Kelayakan Investasi Berdasarkan Aspek Finansial Pada Proyek Rumah Kos Di Surabaya

    Full text link
    Keputusan untuk berinvestasi merupakan suatu keputusan yang harus dipertimbangkan dari berbagai aspek. Dalam berinvestasi properti khususnya rumah kos, kepuasan konsumen menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Aspek yang mempengaruhi kepuasan konsumen adalah aspek atribut rumah kos. Melalui kuisioner yang dibagikan kepada calon konsumen didapatkan gambaran mengenai desain, fasilitas dan kualitas pelayanan yang diharapkan konsumen. Setelah selesai mendesain didapatkan biaya konstruksi dan non-konstruksi. Tahap selanjutnya adalah membuat perkiraan arus kas masuk dan keluar kemudian menghitung arus kas bersih. Data tersebut kemudian dianalisis dengan analisa NPV.Hasil analisis finansial menunjukkan investasi yang dilakukan dengan mempertimbangkan nilai suku bunga bank, inflasi dan resiko adalah menguntungkan untuk dilaksanakan dengan tingkat okupansi diatas 40%. Hasil analisis finansial dengan umur rencana 15 tahun dan tingkat okupansi 40% sampai 100% adalah berturut-turut –Rp. 154.899.300,00 dengan okupansi 40%, Rp. 599.903.703,00 dengan okupansi 50%, Rp. 1.354.706.705,00 dengan okupansi 60%, Rp. 2.109.509.707,00 dengan okupansi 70%, Rp. 2.864.312.709,00 dengan okupansi 80%, Rp. 3.619.115.711,00 dengan okupansi 90% dan Rp. 4.373.918.713,00 dengan okupansi 100%
    corecore