1 research outputs found

    Ekspresi Pertumbuhan Generatif Krisan (Chrysanthemum morifolium) Potong Tipe Spray Akibat Pencahayaan Buatan.

    No full text
    Tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium) merupakan bunga potong yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena memiliki berbagai bentuk kelopak dan warna yang menarik. Produksi bunga krisan di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan yang makin meningkat. Pada tahun 2017, jumlah produksi bunga krisan sebesar 480,68 juta tangkai dan meningkat sebesar 1.56% di tahun 2018 menjadi 488,18 juta tangkai. Usahatani tanaman krisan yang baik akan menghasilkan bunga potong krisan yang memiliki mutu sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia) dengan standar mutu yaitu grade B atau lebih tinggi. Masalah yang dihadapi dalam pengembangan budidaya tanaman untuk produksi bunga krisan hingga saat ini yaitu mengenai kualitas bunga, salah satu faktor yaitu penggunaan lampu yang digunakan dalam penambahan lampu yang kurang efisien. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan lampu saat tanaman krisan pada fase vegetatif yaitu dengan melakukan perbandingan antara lampu LED (9 watt) dan lampu CLF (20 watt) yang bewarna kuning dan untuk mengetahui kuantitas lampu dapat mempengaruhi hasil dari kualitas tanaman. Diperoleh respon yang berbeda dari fase pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan potong tipe spray terhadap perlakuan perbedaan kuantitas cahaya LED 9 watt dan CLF 20 watt yang diterapkan selama fase hari panjang tanaman krisan tipe spray. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2023 di Desa Semanding, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, provinsi Jawa Timur. Penelitan yang dilakukan dengan membandingkan antara lampu LED (9 watt) dan lampu CLF (20 watt) terhadap tanaman krisan tipe spray dengan varitas tanaman bacardi putih yang menggunakan metode uji-t. Variabel pengamatan yang diamati yaitu pengamatan kondisi lingkungan di dalam greenhouse dan di luar greenhouse dengan parameter pengamatan intensitas cahaya, kualitas cahaya, suhu, dan kelembapan, pengamatan kondisi lingkungan pada fase vegetatif dengan parameter pengamatan intensitas cahaya dan kualitas cahaya, tinggi tanaman, jumlah daun, indeks klorofil, luas daun, diameter bunga, jumlah total bunga, jumlah bunga mekar, jumlah kuncup bunga, dan diameter batang. Data pengamatan kemudian dilakukan analisis menggunakan uji-t 5% untuk membandingkan perbedaan terhadap rata-rata pada kualitas tanaman yang menggunakan lampu LED dan lampu CLF. Berdasarkan hasil penelitian bahwa lampu LED (9 watt) menghasilkan panjang tangkai yang lebih tinggi 7,37 % dibandingkan CLF (20 watt) pada krisan potong tipe spray, tetapi ekspresi sama pada variabel jumlah daun, luas daun, indeks klorofil, diameter bunga, diameter batang, jumlah total bunga, jumlah bunga mekar, jumlah kuncup bunga, dan vase life
    corecore