3 research outputs found

    THE RELATIONSHIP BETWEEN THE TIME OF USE OF ANTIRETROVIRAL THERAPY (ART) AND THE AMOUNT OF VIRAL LOAD IN ACQUIRED IMMUNODEFICIENCY SYNDROME

    Get PDF
    Objective: Human Immunodeficiency Virus (HIV) that causes acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) remains a health problem in the world, including in Indonesia, with increasing residents of people living with HIV/AIDS every year. Viral load measurement is a better predictor than clinical or immunological measures to evaluate the success or failure of ART. This study aimed to fig. out the sociodemographic characteristics and the relationship between the duration of antiretroviral therapy and viral load in HIV/AIDS patients. Methods: A descriptive and analytic study with a retrospective approach was getting through in this research. There were 61 patients included in this study. Results: As many as 86.89% of men reported having HIV infection. The biggest risk transmission factor through sexual intercourse by 100%. The most commonly used antiretroviral treatment is TDF+FTC+EFV (Tenofovir+Emtricitabine+Efavirenz) by 50,82%. There were 17 patients and 44 with detectable and undetectable results, respectively (p 0.05). Conclusion: A statistical analysis of the duration of antiretroviral therapy and viral load concluded that the viral load decreases until it is undetectable with the longer use of ART

    Hubungan Antara Lama Pemakaian Antiretroviral Therapy (ART) dengan Viral Load Pada Penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang

    Get PDF
    Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan infeksi yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel limfosit yang disebut sel CD4. Infeksi HIV masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia dengan terus meningkatknya populasi orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) setiap tahunnya. Terapi antiretroviral (ART) merupakan pengobatan yang dapat menekan replikasi virus HIV dengan efektif. Pemeriksaan viral load merupakan prediktor yang lebih baik daripada kriteria klinis atau imunologis untuk mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan terapi antiretroviral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sosiodemografi dan hubungan antara lama pemakaian antiretroviral terhadap viral load pasien HIV/AIDS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan analitik, dengan pendekatan secara retrospektif. Jumlah sampel yang didapatkan sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 61 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien HIV/AIDS paling banyak yaitu laki-laki sebanyak 86,89%, berusia 30-39 tahun sebanyak 42,62%, pendidikan terakhir adalah SMA sebesar 78,69%, status pernikahan adalah belum menikah sebesar 55,74%, pekerjaan adalah wiraswasta sebesar 31,15%, dan faktor risiko penularan adalah melalui hubungan seksual sebesar 100%. Pola pengobatan antiretroviral terbanyak yang digunakan adalah TDF + FTC + EFV (Tenofovir + Emtricitabin + Efavirenz) sebanyak 50,82%. Hasil pemeriksaan viral load dari 61 sampel, terdapat 17 pasien dengan hasil terdeteksi dan 44 pasien dengan hasil tidak terdeteksi. Berdasarkan analisis statistik antara lama pemakaian antiretroviral dan nilai viral load, dapat disimpulkan bahwa semakin lama pemakaian antiretroviral maka semakin menurun viral load hingga tak terdeteksi dibuktikan dengan nilai p < 0,05
    corecore