31 research outputs found

    AYAT-AYAT ASTRONOMI DALAM AL-QUR’AN (STUDI TAFSIR ILMI KEMENAG RI)

    Get PDF
    Pada hakikatnya Astronomi merupakan sumber ilmu pengetahuan yang amat berharga, hampir semua ilmu bermula dari alam dan al-Qur‟an mengajak untuk mempelajari ilmu sains yang memuat bermacam-macam pemikiran terkait fenomena alam, al-Qur‟an memaparkan tentang manfaat benda-benda langit masih secara abstrak, akan tetapi ayat-ayat mengenai manfaat benda-benda langit tersebar di beberapa surah dalam al-Qur‟an yang disebut dengan ayat-ayat kauniyah. Lalu dalam Tafsir Ilmi Kemenag RI dan ilmu pengetahuan dipelajari secara mendalam mengenai manfaat benda-benda langit. Terdapat banyak kitab yang membahas mengenai ayat-ayat astronomi, akan tetapi kitab tafsir kemenag RI merupakan kitab tafsir kontemporer Indonesia yang mana akan sangat relevan di pakai untuk zaman sekarang. Dari pemaparan diatas skripsi ini memfokuskan kajian tentang ayat-ayat astronomi dalam al-Qur‟an (Studi Tafsir Ilmi Kemenag RI). Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dengan menggunakan data primer tafsir Ilmi Kemenag RI. Penelitian ini menggunakan pendekatan sains dengan menitikberatkan pada pendekatan Content Analysis. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan yaitu ayat yang berkaitan tentang benda-benda langit kurang lebih dari 750 ayat. Akan tetapi, tidak semua ayat tersebut ditafsirkan dalam kitab Tafsir Ilmi Kemenag. Kemudian, dijelaskan juga bahwa terdapat banyak manfaat benda langit bagi manusia. Pembuatan tafsir Ilmi yang dilakukan oleh Kemenag salah satunya adalah untuk menjawab mengenai kesesuaian antara al-Qur‟an dan ilmu pengetahuan. Hal ini bertujuan untuk memahamkan serta diharapkan menambah ketauhidan masyarakat

    Makna Pembacaan Ayat-ayat Al-Qur'an dalam Rutinan Ratib Al-Attas di Pondok Pesantren Al-Falah Sukajaya

    Get PDF
    Penelitian Skripsi ini mengulas tentang makna yang terkandung dalam Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Ratib Al-Attas di Pondok Pesantren Al-Falah Sukajaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin pada setiap malam Rabu. Dengan diikuti oleh seluruh santri. Penelitian ini berfokus pada Landasan Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam rutinan Ratib Al-Attas, Praktik Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam rutinan Ratib Al-Attas dan Makna Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam rutinan Ratib Al- Attas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang berkaitan dengan Living Qur’an. adapun teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan mengenai analisis data yang peneliti gunakan adalah deskriftif kualitatif. Sementara itu objek material penelitian ini adalah Makna Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dalam rutinan Ratib Al-Attas di Pondok Pesantren Al-Falah Sukajaya. Hasilnya peneliti menemukan bahwa pengamalan pembacaan ayat-ayat al- Qur’an dalam rutinan Ratib Al-Attas di Pondok Pesantren Al-Falah Sukajaya jika dilihat dari Makna menurut teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim terdapat tiga kategori makna, yaitu makna objektif sebagai rutinan Pimpinan Pondok dan Santri, makna Ekspresif sebagai bentuk kepatuhan, manfaat, dan prilaku. Makna Dokumenter sebagai suatu kebudayaan yang menyeluruh. Kata kunci: Rutinan, Ratib Al-Attas, Ayat-ayat

    PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP MAKNA AYAT-AYAT AL-QUR'AN DALAM SENI KALIGRAFI DI DESA SUNGAI ABANG, KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI

    Get PDF
    Penelitian ini fokus pada persepsi masyarakat terhadap makan ayat-ayat al-Qur’an dalam seni kaligrafi di desa Sungai Abang kabupaten Sarolangun Jambi. Berangkat dari hal inilah perlu untuk mengetahui al-Qur’an dan seni kaligrafi dalam prespektif fenomenologi, lalu bagaimana al-Qur’an mampu menjadi kekuatan tersendiri dalam perilaku kehidupan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui landasan pemasangan kaligrafi, mengetahui ayat-ayat dan jenis-jenis kaligrafi yang dipajang di dalam rumah, dan mengetahui persepsi masyarakat terhadap fenomena pemasangan kaligrafi. Adapun dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat analisis deskriftif dengan menggunakan pendekatan Living Qur’an yang berparadigma fenomenologi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tehnik wawancara secara langsung ke lapangan. Adapun data menggunakan tehnik wawancara, Dokumentasi dan Observasi, kemudian dipahami dan dipelajari sesuai dengan bentuk teks narasi yang menyeluruh. Dari hasil penelitian ini mendapatkan bahwa landasan pemasangan kaligrafi berasal Hadis Nabi tentang keindahan, kaidah ushul fiqh, al-Qur’an surah Yasin ayat 65. Adapun ayat-ayat dan jenis-jenis kaligrafi yang dipajang di dinding rumah masyarakat Sungai Abang yaitu surah Yasin dan ayat Kursi dan jenis-jenis yang digunakan terdiri dari 3 jenis yaitu Tsulus, Naskhi dan Diwani. Masyarakat memahami dan meyakini bahwa kaligrafi al-Qur’an tersebut sebagai pelindung, media spiritual, media zikir, media motivasi, sebagai hiasan dan sarana keberkahan

    TAHAJJUD SEBAGAI SARANA UNTUK MEMPERKUAT HAFALAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN UMMAHATUL MUKMININ KOTA JAMBI ( STUDI LIVING QUR’AN )

    Get PDF
    Pondok Pesantren Ummahatul Mukminin merupakan salah satu pesantren tahfizh yang ada di wilayah Kota Jambi. Tujuan penelitian ini ada tiga, pertama, Mengetahui proses sholat tahajjud menjadi sarana dalam memperkuat hafalan di Pondok Pesantren Ummahatul Mukminin. Kedua, Mengetahui landasan shalat tahajjud sebagai sarana memperkuat hafalan di Pondok Pesantren Ummahatul Mukminin. Ketiga, sejauh mana efektivitas tahajjud sebagai sarana memperkuat hafalan di Pondok Pesantren Ummahatul Mukminin. Jenis penelitian adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu teknik pengumpulan data, pengamatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi di di Pondok Pesantren Ummahatul Mukminin Kota Jambi, yang kemudian di deskripsikan, diinterpretasikan dan ditafsirkan. Populasi penelitian ini adalah siswa yang terdaftar pada tahun 2020/2021, yaitu 226 orang santri. Maka hasil yang diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini ada tiga. Pertama, proses shalat tahajjud dilaksanakan pada pukul 03.00-04.00 WIB sebanyak dua rakaat dua salam. Setelah membaca surah Al-Fatihah, Santri yang menjadi imam akan membaca hafalannya sebanyak setengah juz dalam empat rakaat tersebut. Kedua, kegiatan ini dilandasi atas tiga landasan, yakni merupakan kebiasaan orang-orang shaleh terdahulu, tahajjud sebagai ibadah tambahan, dan landasan ketiga adalah kemuliaan diperoleh pada malam hari. Ketiga, Ketika melaksanakan sholat Tahajjud santri bisa membaca Hafalan saat melaksanakan sholat malam, jika setiap Tahajjud membawa hafalan yang sudah dihafal akan menjadikan santri lancar dalam menghafal Al-Qur’an

    MAKNA PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM RUTINAN HIZIB NASHOR DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR PETANANG

    Get PDF
    Penelitian Skripsi ini mengulas tentang makna yang terkandung dalam pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib Nashor di Pondok Pesantren Al-Anwar Petanang, Kecamatan Kumpeh, Kab. Muaro Jambi, dibaca setiap hari kecuali pada malam Jum’at dengan diikuti oleh seluruh santri. Penelitian ini berfokus pada Landasan Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib Nashor, Praktik Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib dan Makna Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib Nashor. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis yang berkaitan dengan Living Qur’an. adapun teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan mengenai analisis data yang peneliti gunakan adalah deskriftif kualitatif. Sementara itu objek material penelitian ini adalah Makna Pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib Nashor di Pondok Pesantren Al-Anwar Petanang. Hasilnya peneliti menemukan bahwa pengamalan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam rutinan Hizib Nashor di Pondok Pesantren Al-Anwar Petanang jika dilihat dari Makna menurut teori sosiologi pengetahuan Karl Mannheim ada tiga kategori makna, yaitu makna obyektif sebagai rutinan Pimpinan Pondok dan Santri, makna Ekspresive sebagai bentuk ketaatan, kedisiplinan, fadhilah dan akhlak. Makna Dokumenter sebagai suatu kebudayaan yang menyeluruh. Kata kunci: Rutinan, Hizib Nashor, Ayat-aya

    TRADISI NGUPAH QULHU UNTUK ORANG MENINGGAL DI DESA LADANG PANJANG KECAMATAN SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN (STUDI LIVING QU’RAN)

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena Living Qur’an di Desa Ladang Panjang Kecamatan Sarolangun Kabupaten Sarolangun yaitu Tradisi Ngupah Qulhu Untuk Orang Meninggal. Dengan serangkaian peraktik tradisi ngupah Qulhu dilaksanakan ketika ada orang yang meninggal di desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa yang menjadi landasan tradisi ngupah Qulhu, kemudian prosesi pelaksanaan ngupah Qulhu dan pemahaman masyarakat terhadap tradisi ngupah Qulhu. Metode penelitian dalam skripsi ini adalah metode lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan Living Qur’an menggunakan paradigma fenomenologi. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi, Objek penelitian dalam skripsi ini terdiri dari Ustadz, ketua adat dan masyarakat umum. Hasil penelitian dalam skripsi ini menyatakan bahwa landasan dari tradisi ngupah Qulhu sebagai perintah untuk saling mendoakan sesama saudara muslim, dengan tujuan semoga orang yang telah meninggal diampuni segala dosanya dan diringankan siksa kuburnya. Dengan prosesi pelaksanaannya dilakukan dengan dua langkah, diantaranya bisa dilakukan oleh keluarga yang meninggal dan bisa juga dilakukan oleh orang lain serta diberi upah dengan sejumlah uang kepada orang yang melakukan tradisi tersebut. Dan prosesinya yaitu pembacaan surah Al-Fatihah, tahlil, Qulhu, khataman Al-Qur’an dan doa Khataman Al-Qur’an. Masyarakat memberikan respons yang positif terhadap tradisi ngupah Qulhu yaitu sebagai bentuk tolong menolong sesama muslim, sarana berdzikir,bentuk perwujudan anak sholeh dan beribada

    NIKAH DINI DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realitas yang memperhatinkan dan memerlukan perhatian, yaitu banyaknya pada zaman ini yang menikah dini, bahkan masyarakat sudah biasa menikahkan anaknya untuk menikah dini, dengan berbagai alasan tertentu. Banyak perspektif mengenai nikah dini, dalam ilmu psikologi dan agama. Hal ini mendorong penulis untuk mengemukakan kembali nikah dini menurut Al-Qur’an, pandangan Mufassir tentang menikah dini di dalam al-Qur’ȃn, interpretasi ayat-ayat anjuran untuk menyegerakan nikah dalam tafsir Nusantara, khususnya dalam konteks perspektif Al-Qur’an. Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library research). Dengan menjadikan bahan pustaka sebagai data penelitian. Dengan menekankan pada sumber tertulis terutama karya Ulama Nusantara “nikah dini dalam perspektif Al-Qur’an”. penelitian ini menggunakan pengumpulan data dokumenasi, dengan merujuk terlebih dahulu pada kitab tafsir ulama nusantara, Al-Qur’an dan Terjemahannya, diteruskan dengan menganalisa terhadap beberapa literatur yang berkaitan dengan pembahasan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : nikah dini dalam perspektif Al-Qur’an dapat dijadikan pengetahuan mengenai luasnya makna nikah dini, pentingnya mengetahui apa dampak dari nikah dini dalam kehidupan sehari-hari

    TRADISI KENDURI SKO SEBAGAI WUJUD RASA SYUKUR MASYARAKAT ATAS HASIL PANEN DI DESA SUNGAI TUTUNG KABUPATEN KERINCI (STUDI LIVING QUR’AN)

    Get PDF
    Allah SWT memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Syukur merupakan ungkapan rasa terima kasih atas segala nikmat yang telah dirasakan. Bersyukur kepada Allah dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk, baik itu melalui ucapan maupun perbuatan. Tulisan ini membahas tentang salah satu perwujudan rasa syukur masyarakat Kerinci, khususnya di desa Sungai Tutung. Rasa syukur tersebut diwujudkan dalam sebuah tradisi bernama tradisi Kenduri Sko, tentunya tradisi ini terinspirasi dari ayat-ayat Al-Qur’an tentang perintah bersyukur. Penelitian ini adalah penelitian Living Qur’an yaitu sebuah penelitian yang menekankan kepada praktek sebuah prosesi yang ada dalam masyarakat berdasarkan nilai-nilai Al-Qur’an. Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif lapangan dengan menggunakan pendekatan Fenomenologi. Adapun dalam metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Tulisan ini berusaha untuk menjelaskan landasan ayat Al-Qur’an yang digunakan, proses pelaksanaan tradisi kenduri sko, dan respon masyarakat terhadap kehadiran Al-Qur’an dalam kenduri sko. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang hidup dalam proses tradisi kenduri sko, masayarakat juga memiliki pemahaman tersendiri terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan landasan, maupun ayat yang dibaca pada saat berlangsungnya kenduri sko. Masyarakat menaruh respon positif terhadap kegiatan kenduri sko dan menilai bahwa kenduri sko dapat memberikan dampak positif kepada mereka seperti menambah rasa syukur kepada Allah SWT dan juga terjalinnya ukhuwah antar sesama masyarakat. Akhirnya penulis merekomendasikan kepada masyarakat Kerinci, khususnya bagi generasi muda agar senantiasa menjaga dan melestarikan salah satu budaya dan identitas dari masyarakat Kerinci itu sendiri yakni kegiatan kenduri sko

    PEMBACAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM TRADISI BADUA PANEN PADI BARU DI DESA SUNGAI NILAU KEC. SUNGAI MANAU KAB. MERANGIN, JAMBI ( STUDI LIVING QUR’AN)

    Get PDF
    Skirpsi ini adalah hasil dari penelitian lapangan yang berjudul“Pembacaan Ayat-Ayat Al-Qur’an Dalam Tradisi Badua Panen Padi baru di desa Sungai Nilau Kec. Sungai Manau Kab.Merangin,Jambi’’( Studi Living Qur’an) , tradisi ini sangat membudaya sekali oleh masyarakat Desa Sungai Nilau hingga saat ini masih dilestarikan. Tradisi ini bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagi tanda syukur yang telah Allah beri nikmat berupa panen padi dan berharap akan keberkahan dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi panen padi baru. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dengan penelitian lapangan yang memfokuskan penelitian untuk mendeskrifsikan prespektif masyarakat akan tradisi badua panen padi baru yang dibungkus nilai keislaman yaitu pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an. Untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut 1. Apa yang menjadi landasan masyarakat Desa Sungai Nilau dalam melakukan tradisi Badua panen padi baru ? 2.Bagaimana proses pelaksanaan praktik pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam trdisi “badua panen padi baru oleh masyarakat desa sungai nilau? 3.Bagaimana pemaknaan ayat-ayat Al-Qur’an dalam tradisi ‘’badua” panen padi baru yang di lakukan oleh masyarakat Desa Sungai Nilau? Maka penulis menggunakan tiga metode agar mendapatkan jawaban yang relevan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi Hasil temuan dari penelitian ini bahwa masyarakat Desa Sungai Nilau menjadikan surah Ibrahim ayat tujuh yang menjadi landasan yang sudah dilakukakn secara turun-menurun ini, dan adapun ayat-ayat yang dibacakan adalah upaya untuk berikhtiyar kepada Allah SWT agar dikuatkan keimanan dan memohon akan keselamatan dan perlindungan sebagaimana pemaknaan masyarakat Desa Sungai Nilau terhadap ayat tersebut, akhirnya penulis merekomendasikan kepada seluruh masyarakat luas lebih khususnya masyarakat Desa Sungai Nilau untuk selalu menjaga dan melestarikan tradisi badua panen padi baru dikarenakan banyak mengandung nilai positif bagi kehidupan individu atau kemasyarakatan

    PEMAHAMAN SANTRI PONDOK PESANTREN IRSYADUL ‘IBAD KECAMATAN PEMAYUNG KABUPATEN BATANGHARI TERHADAP AYAT 28 DARI SURAH AL-KAHFI( STUDI LIVING QUR’AN )

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tiga masalah utama terkait dengan pemahaman santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari terhadap ayat 28 dari surah Al-Kahfi. Hal yang pertama dibahas adalah tentang bagaimana pemahaman santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad terhadap Al-Qur’an secara umum. Yang kedua adalah tentang pemahaman santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad terhadap Al-Qur’an secara khusus dalam hal ini adalah ayat 28 dari surah Al-Kahfi. Dan yang ketiga adalah tentang penerapan santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad terhadap ayat 28 dari surah Al-KAhfi dalam kehidupan sehari-hari Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomologis. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan mengenai analisis data yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif dan Kualitatif. Adapun hasil penelitian yang penulis peroleh yaitu santri pondok pesantren Irsyadul ‘Ibad senantiasa bersabar dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, Para santri bersabar dalam menuntut ilmu, dan senantiasa mengusahakan selalu berkumpul bersama orang-orang yang senantiasa menyeru kepada kebaikan, menjauhi mereka yang berusah menjerumuskan kepada jalan yang salah dan selalu berusaha mengajak orang-orang yang belum mengerti menuju jalan kebaikan pula. Dan, penerapan para santri di dalam kehidupan sehari-hari terhadap ayat 28 dari surah Al-Kahfi diantaranya menuntut ilmu, menghafal Al-Qur’an dan mengikuti acara-acara pengajian baik yang diadakan oleh pesantren maupun yang diadakan oleh masyarakat untuk mendapatkan nasihat-nasihat penguat iman oleh Ulama yang menghadiri pengajian tersebut
    corecore