7 research outputs found

    Perlindungan Hukum terhadap Korban Human Trafficking dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

    Full text link
    This study discussed the forms of legal protection for trafficking victims in the perspective of human rights and the mechanism of providing restitution and legal protection for trafficking victims in the perspective of human rights. The study used normative legal method with statute and case approahes. The data analysis was descriptive qualitative. The results concludes that the legal protection for trafficking victims are in the forms of restitution, compensation, and rehabilitation, while some other forms of legal protection are not applicable due to various factors. One of the inhibiting factors is the absence of a clear mechanism for paying restitution to trafficking victims. Thus, Article 48 in Law No.21 of 2007 concerning Human Trafficking is not applicable so that either the article needs amendment or its implementing regulation is made, so that the rights of victims in the trial can be implemente

    Pengelolaan Arsip Sejarah di Perpustakaan Daerah Lampung

    Full text link
    Pengelolahan arsip di Perpustakaan Daerah Lampung memiliki peranan yang penting bagi seluruh kegiatan di instansi terutama mengenai dokumen yang berhubungan dengan sejarah daerah maupun perjalanan sebuah organisasi yang tidak hanya disim=[pan begitu saja tetapi juga perlu memiliki tata aturan dalam pengelolaannya. Secara tidak langsung manajemen pengelolaan arsip diperlukan sebagai suatu sistem pengelolaan arsip yang menjadi usaha dalam penyediaan informasi pada saat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem manajemen pengelolaan arsip di Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Mengingat pentingnya arsip, maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan arsip sebagai salah satu usaha dalam penyediaan informasi di masa mendatang

    Effect of density on forward and upward smoldering combustion of cellulosic material

    No full text
    Smoldering is a slow, flameless and the most persistent type of combustion. Wildland fire or ground fire is an example of smoldering combustion which has become one of the most important issue in Indonesia and no effective solution has been found to solve this phenomenon yet. The organic materials contained in peatland can potentially become a flammable fuel with the presence of a trigger for wildland fire. In this experimental work tobacco material was used to study smoldering phenomenon. The relation between material density with temperature distribution and mass loss rate are conducted in the experiment. The transmissivity of the smoke produced by the smoldering combustion will also be analyzed. Experiments are carried out for the material density ranging from 0.12 - 0.2?g/cm. The result showed that smoldering combustion are affected by density, due to the allowance of airflow and heat propagation. The result showed that material bed with the lowest density of 0.12?g/cm has the slowest smoldering velocity and mass loss rate while the material bed with the highest density of 0.2?g/cm has the fastest smoldering velocity and mass loss rate. The smoke took a longer period time to reach the bed surface at higher bed density

    MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (URGENSI, TREND DAN RUANG LINGKUP)

    Full text link
    Pengelolaan SDM yang kompeten menjadi syarat utama dalam menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan. Apalagi dalam Era Revolusi Industri 4.0. dan digitalisasi saat ini, yang secara umum terdapat empat tantangan besar yang harus dihadapi, yakni: kecepatan, kekacauan, perubahan, dan fleksibilitas. Secara alamiah, setiap terjadi perubahan maka dapat dipastikan disana ada manusia yang selalu berusaha mencoba menyelesaikan permasalahan yang ada. Begitu juga keadaan yang terjadi saat ini yang dikenal dengan sebutan “VUCA area”, yakni: Volatility (mudah berubah-ubah), Uncertainty (tidak pasti), Complexity (hubungan yang kompleks), dan Ambiguity (ambiguitas). Selanjutnya ruang lingkup MSDM dapat diumpamakan sebagai sebuah siklus yang dimulai dari proses merekrut, menseleksi dan menempatkan karyawan, memberikan orientasi, memberikan pelatihan dan pengembangan, menilai kinerja karyawan, memutuskan kompensasi dan renumerasi, memotivasi karyawan, memelihara hubungan yang baik dengan karyawan dan serikat pekerja, memastikan keselamatan karyawan, memberikan kesejahteraan dan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku dan mematuhi semua peraturan hukum lainnya yang berlaku. Disamping itu, tidak dapat dipungkiri bahwa ruang lingkup Manajemen SDM merupakan sebuah pembahasan yang cukup luas dan Ilmu Manajemen SDM juga terkait dengan berbagai bidang ilmu (multidisiplin). oleh karena itu, manjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Setiap perusahaan unutk bisa menerapkan Manajemen SDM sesuai dengan jenis dan kebutuhan perusahaan serta tujuan yang ditargetkan oleh perusahaan tersebut. selain itu, karena Manajemen SDM merupakan kunci utama keberhasilan suatu perusahaan maka harus dipegang oleh orang-orang yang memiliki komptensi yang handal dan memhami konsep Manajemen SDM yang mumpuni

    PENGANTAR MANAJEMEN PUBLIK DAN BISNIS (Tinjauan Teori dan Konseptual)

    Full text link
    Setiap organisasi profit ataupun non profit, organisasi yang menghasilkan barang ataupun organisasi yang menghasilkan jasa pasti tidak terlepas dari kegiatan manajemen. Melalui kegiatan manajemen yang baik maka semua sumber daya yang ada dalam organisasi dapat direncanakan, diorganisasikan, diarahkan dan diawasi sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien. Dikatakan efektif karena dalam mencapai tujuan organisasi dilakukan melalui cara yang benar dari beberapa alternatif pilihan dan diimplementasikan dengan tepat dan dalam waktu yang cepat. Sementara dikatakan efisien karena dalam mencapai tujuan organisasi dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya organisasi yang minimal namun hasil dari pemanfaatan sumber daya organisasi tersebut maksimal. Manajemen itu sendiri dapat diartikan sebaga sebuahi proses, karena terdapat tahapan-tahapan dalam manajemen untuk mencapai tujuan yaitu melalui tahapan perencanaan, tahapan pengorganisasian, tahapan pengarahan dan tahapan pengawasan. Manajemen diartikan sebagai seni karena setiap manajer mempunyai cara tersendiri untuk mencapai tujuan menurut cara dan gaya manajer masing-masing sesuai kondisi dan kepribadian manajer yang bersangkutan. Manajemen diartikan sebagai ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan diuji kebenarannya. Manajemen jika dipelajari secara sistemik, komprehensif dan dilaksanakan secara konsisten akan lebih menjamin untuk mencapai keberhasilan karena arah tujuan dan sasarannya sudah jelas. Dan jikalau terjadi kegagalan maka melalui manajemen dapat dilakukan evaluasi kembali untuk dapat dijadikan bahan pembelajaran (lesson learned) bagi pengembangan organisasi melalui perbaikan perencanaan dan tindakan secara berkelanjutan. Sementara manajemen diartikan sebagai profesi karena kegiatan manajemen tidak bisa dilakukan oleh semua orang secara sembarangan. Kegiatan manajemen dilakukan oleh manajer yang memiliki kealian dan keterampilan untuk memanage sumber-sumber daya dalam organisasi

    PENGANTAR MANAJEMEN PUBLIK DAN BISNIS (Tinjauan Teori dan Konseptual)

    Full text link
    Setiap organisasi profit ataupun non profit, organisasi yang menghasilkan barang ataupun organisasi yang menghasilkan jasa pasti tidak terlepas dari kegiatan manajemen. Melalui kegiatan manajemen yang baik maka semua sumber daya yang ada dalam organisasi dapat direncanakan, diorganisasikan, diarahkan dan diawasi sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dengan cara efektif dan efisien. Dikatakan efektif karena dalam mencapai tujuan organisasi dilakukan melalui cara yang benar dari beberapa alternatif pilihan dan diimplementasikan dengan tepat dan dalam waktu yang cepat. Sementara dikatakan efisien karena dalam mencapai tujuan organisasi dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya organisasi yang minimal namun hasil dari pemanfaatan sumber daya organisasi tersebut maksimal. Manajemen itu sendiri dapat diartikan sebaga sebuahi proses, karena terdapat tahapan-tahapan dalam manajemen untuk mencapai tujuan yaitu melalui tahapan perencanaan, tahapan pengorganisasian, tahapan pengarahan dan tahapan pengawasan. Manajemen diartikan sebagai seni karena setiap manajer mempunyai cara tersendiri untuk mencapai tujuan menurut cara dan gaya manajer masing-masing sesuai kondisi dan kepribadian manajer yang bersangkutan. Manajemen diartikan sebagai ilmu karena manajemen dapat dipelajari dan diuji kebenarannya. Manajemen jika dipelajari secara sistemik, komprehensif dan dilaksanakan secara konsisten akan lebih menjamin untuk mencapai keberhasilan karena arah tujuan dan sasarannya sudah jelas. Dan jikalau terjadi kegagalan maka melalui manajemen dapat dilakukan evaluasi kembali untuk dapat dijadikan bahan pembelajaran (lesson learned) bagi pengembangan organisasi melalui perbaikan perencanaan dan tindakan secara berkelanjutan. Sementara manajemen diartikan sebagai profesi karena kegiatan manajemen tidak bisa dilakukan oleh semua orang secara sembarangan. Kegiatan manajemen dilakukan oleh manajer yang memiliki kealian dan keterampilan untuk memanage sumber-sumber daya dalam organisasi
    corecore