2 research outputs found
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Brawijaya Malang Terhadap Perilaku Swamedikasi Penggunaan Obat Analgesik
Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan oleh seseorang
untuk penyembuhan diri sendiri tanpa harus berkonsultasi kedokter. Perilaku
swamedikasi di masyarakat umumnya digunakan untuk penyakit-penyakit yang
ringan hingga sedang seperti nyeri. Analgesik merupakan golongan obat yang
dapat digunakan untuk mengatasi nyeri. Mahasiswa farmasi dianggap memiliki
tingkat pengetahuan yang luas mengenai obat-obatan yang didapatkan selama
diperkuliahannya, sehingga diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan perilaku
yang baik dalam pelaksanaan swamedikasi penggunaan obat analgesik. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa
farmasi Universitas Brawijaya Malang terhadap perilaku swamedikasi penggunaan
obat analgesik. Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan pendekatan
cross sectional. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah responden yang diperoleh
sebanyak 95 responden. Instrument yang digunakan berupa kuesioner tingkat
pengetahuan dan kuesioner perilaku. Penelitian ini telah mendapatkan
persetujuan etik oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya dengan diturunkannya surat kelaikan etik No.110/EC/KEPK-
S1-FARM/05/2022. Hasil tingkat pengetahuan diketahui bahwa 82 responden
dengan tingkat pengetahuan baik (86,32%), 12 responden dengan tingkat
pengetahuan cukup (12,63%), 1 responden dengan tingkat pengetahuan kurang
(1,05%). Sedangkan hasil kuesioner perilaku yaitu 44 responden (46,32%)
menunjukkan kategori perilaku positif dan 51 responden (53,68%) menunjukkan
kategori perilaku negatif. Hasil uji korelasi dengan menggunakan uji Spearman
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p=0,006) dengan nilai
korelasi positif sebesar 0,279. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Universitas Brawijaya Malang
terhadap perilaku swamedikasi penggunaan obat analgesik
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Farmasi Universitas Brawijaya Malang Terhadap Perilaku Swamedikasi Penggunaan Obat Analgesik
Swamedikasi merupakan pengobatan yang dilakukan oleh seseorang untuk penyembuhan diri sendiri tanpa harus berkonsultasi kedokter. Perilaku swamedikasi di masyarakat umumnya digunakan untuk penyakit-penyakit yang ringan hingga sedang seperti nyeri. Analgesik merupakan golongan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri. Mahasiswa farmasi dianggap memiliki tingkat pengetahuan yang luas mengenai obat-obatan yang didapatkan selama diperkuliahannya, sehingga diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik dalam pelaksanaan swamedikasi penggunaan obat analgesik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Universitas Brawijaya Malang terhadap perilaku swamedikasi penggunaan obat analgesik. Jenis penelitian ini adalah studi observasional dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 95 responden. Instrument yang digunakan berupa kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner perilaku. Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan etik oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dengan diturunkannya surat kelaikan etik No.110/EC/KEPK-S1-FARM/05/2022. Hasil tingkat pengetahuan diketahui bahwa 82 responden dengan tingkat pengetahuan baik (86,32%), 12 responden dengan tingkat pengetahuan cukup (12,63%), 1 responden dengan tingkat pengetahuan kurang (1,05%). Sedangkan hasil kuesioner perilaku yaitu 44 responden (46,32%) menunjukkan kategori perilaku positif dan 51 responden (53,68%) menunjukkan kategori perilaku negatif. Hasil uji korelasi dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p=0,006) dengan nilai korelasi positif sebesar 0,279. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan mahasiswa farmasi Universitas Brawijaya Malang terhadap perilaku swamedikasi penggunaan obat analgesik