8 research outputs found

    Hubungan Antara Citra Diri Dengan Kecenderungan Perilaku Self-Harm (Melukai-Diri) Selama Masa Pandemi Covid-19 Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

    No full text
    Pandemi COVID-19 memberikan dampak diberbagai bidang, khususnya masalah kesehatan mental yang turut dialami mahasiswa. Faktor-faktor yang membantu mencegah masalah kesehatan mental ialah citra diri. Citra diri memiliki potensi untuk mempengaruhi perkembangan perilaku individu. Hal ini menjadi penting mengingat kesehatan mental dapat mempengaruhi hasil pembelajaran mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara citra diri dan kecenderungan perilaku self harm yang dilakukan mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran selama pandemi COVID-19. Desain penelitian yang digunakan ialah melalui pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan yakni seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya angkatan 2020-2021 yang berkuliah online selama pandemi COVID-19. Pengambilan data melalui kuesioner dengan menggunakan kuesioner rosenberg self-esteem scale dan skala kecenderungan perilaku self-harm. Dari hasil yang telah diperoleh, didapatkan sebanyak mayoritas 65 responden (66.3%) memiliki citra diri yang sedang dan sebanyak 79 responden (80.6%) memiliki kecenderungan self-harm rendah. Hasil uji korelasi dalam penelitian ini menunjukkan korelasi negatif yang kuat antara variabel citra diri dan kecenderungan self-harm. Kesimpulan dari penelitian ini ialah terdapat pengaruh yang signifikan antara citra diri dengan kecenderungan self-harm

    Pengaruh Self Hypnosis Terhadap Kecemasan Ibu Hamil Trimester III

    No full text
    Latar Belakang : Selama kehamilan akan terjadi perubahan fisiologis dan psikologis yang dapat membuat ibu hamil merasa tidak nyaman terutama pada trimester III. Ketidaknyamanan tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan pada kehamilan merupakan masalah dengan prevalensi yang cukup tinggi, data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan terdapat sekitar (10%) wanita hamil dan (13%) wanita yang baru melahirkan diseluruh dunia mengalami gangguan jiwa trauma depresi. Kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan menurunnya kontraksi uterus sehingga persalinan akan bertambah lama, peningkatan insidensi atonia uteri, laserasi perdarahan, infeksi, kelelahan ibu, dan syok. Sedangkan pada bayi dapat meningkatkan resiko kelahiran prematur dan BBLR. Perlu adanya upaya untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil, cara yang bisa dilakukan adalah dengan terapi psikologis. Salah satu upaya terapi psikologis yang bisa dilakukan adalah dengan self hypnosis. Self hypnosis adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang bisa membuat pikiran menjadi rileks, tenang, dan nyaman. Tujuan : Menganalisis pengaruh self hypnosis terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Metode : Desain penelitian menggunakan pre experimental one group pretest-posttest design dengan pendekatan cross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang mengalami kecemasan sebanyak 30 responden. Hasil: analisis statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh p = 0.000 (p < 0.05) yang berarti ada pengaruh self hypnosis terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Simpulan: Ada pengaruh self hypnosis terhadap kecemasan ibu hamil trimester II

    Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Media Leaflet Terhadap Sikap Ibu Hamil Dalam Pencegahan Baby Blues Syndrome Di Puskesmas Pasundan Kota Samarinda

    No full text
    Latar Belakang : Masa kehamilan dan persalinan wanita merupakan salah satu hal yang dapat menjadi kerentanan terjadinya gangguan psikologis atau gangguan mental seperti depresi dan baby blues syndrome. Baby blues syndrome dapat terjadi karena kurangnya kesiapan mental dalam menerima perubahan fisik dan peran barunya sebagai seorang ibu. Pemberian pendidikan kesehatan melalui media leaflet tentang baby blues syndrome dapat berpengaruh terhadap persiapan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dan masa nifasnya. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu hamil dalam pencegahan baby blues syndrome. Metode Penelitian: Desain penelitian menggunakan pre-experimental design dengan one group pretest-posttest design. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 35 responden ibu hamil dari trimester 1, 2, dan 3. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuisioner dengan menggunakan Google Form yang kemudian hasilnya dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahui bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu hamil dengan hasil nilai p pada sikap (0.000) dan pengetahuan (0.000). Berdasarkan hasil uji Mann-Whitney didapatkan p-value dalam penggunaan leafle

    Hubungan Antara Kecemasan Terhadap Kualitas Tidur Pada Dokter Muda di Masa Pandemi COVID-19

    No full text
    Perubahan pada bidang pendidikan selama pandemi COVID-19 memberlakukan kebijakan perubahan metode belajar mengajar menjadi dalam jaringan atau online yang berdampak bagi dokter muda pada program pendidikan profesi dokter. Kurangnya kesempatan keterampilan praktik saat online serta tanggung jawab yang lebih berat dibandingkan saat preklinik dapat meningkatkan kecemasan dan berkurangnya kualitas tidur bagi dokter muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan terhadap kualitas tidur pada dokter muda di masa pandemi COVID-19. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner online Google Form dalam periode bulan Juni-Juli 2022 kepada dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya angkatan 2016-2018 yang sedang berotasi klinik di Rumah Sakit. Desain penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif observasional cross-sectional. Pengambilan data menggunakan kuesioner kecemasan Zung Self-Rating Anxiety Scale dan kuesioner kualitas tidur Pittsburg Sleep Quality Index yang telah tervalidasi. Sejumlah 200 dokter muda telah mengisi kuesioner secara lengkap namun hanya 128 dokter muda yang memenuhi kriteria penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas 124 dokter muda memiliki kecemasan ringan (96,9%) dan 4 dokter muda memiliki kecemasan sedang (3,1%), sedangkan seluruh 128 dokter muda memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji korelasi Spearman penelitian ini adalah +0,203, dengan nilai signifikansi adalah 0,022. Hal ini menunjukkan hubungan signifikan yang lemah namun memiliki hubungan yang berbanding lurus, yang berarti semakin tinggi tingkat kecemasan maka semakin tinggi dokter muda memiliki kualitas tidur buruk. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara kecemasan dan kualitas tidur signifikan lemah dan berhubungan positif
    corecore