2 research outputs found

    PENYULUHAN METODE BABY LED WEANING (BLW) PADA BALITA BERUSIA 12-24 BULAN

    Get PDF
    Salah satu upaya pemenuhan nutrisi anak adalah dengan memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai dengan kebutuhannya sejak usia 6 bulan. Namun, beberapa anak menolak MPASI konvensional sehingga mengakibatkan penurunan berat badan. Oleh karena itu, pemberdayaan ibu dalam mengenalkan metode BLW merupakan upaya agar ibu dapat memberikan MPASI kepada anak dengan memilih makanannya sendiri sehingga gizi anak dapat terpenuhi. Selain itu, BLW membantu anak untuk memegang dan mengenal tekstur makanan serta mengatasi anak yang sulit makan. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui penyuluhan metode Baby Led Weaning (BLW) pada balita berusia 12-24 bulan di Kelurahan Paluh Sibaji. Metode yang digunakan dalam kegiatan serangkaian tahap antara lain dengan penyuluhan/edukasi. Hasil yang dicapai setelah mengikuti penyuluhan dan diskusi masyarakat Kelurahan Paluh Sibaji mengetahui metode Baby Led Weaning (BLW) pada balita berusia 12-24 bulan. Berdasarkan hasil peningkatan yang didapatkan, saran bagi ibu yang memiliki balita usia 6-24 bulan untuk bisa menjadikan BLW sebagai opsi metode pemberian MPASI untuk merangsang motorik anak, meningkatkan nafsu makan anak, melatih anak mengenali tekstur makanan, dan tetap harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan yang kompeten

    Kualitas Kebersihan dan Penyiapan Makanan untuk Mencegah Stunting: Implikasi untuk Peran Perawat

    No full text
    Latar belakang: Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi yang kompleks, termasuk di Indonesia. Keberadaan stunting dapat mengancam generasi dan menghambat pertumbuhan negara. Salah satu detail kebersihan terkait stunting yang kerap dilupakan adalah penyiapan makanan. Karya tulis ilmiah bertujuan mengeetahui kualitas kebersihan dan penyiapan makanan terhadap kejadian stunting serta implikasinya terhadap peran perawat. Metode: metode literature review. 1.012 artikel didapat dari pencarian database: PubMed, Science Direct, dan EBSCO, dengan kriteria inklusi: (1) artikel terbit 2017-2022; (2) Bahasa inggris. Hasil akhir didapatkan empat artikel yang akan menjadi pokok bahasan utama. Hasil: Ditemukan pengaruh antara kebersihan dalam penyiapan makanan dengan kejadian stunting.Selain kebersihan penyiapan makanan, perlu diperhatikan juga mengenai penyimpanan makanan agar tidak terkontaminasi bakteri pathogen. Dua hal tersebut tidak jauh berbeda hubungannya dengan kebersihan dan sanitasi. Sanitasi yang baik akan menghindarkan anak dari penyakit infeksi yang dapat memengaruhi fungsi penyerapan nutrisi anak yang dapat mengarah ke stunting. Kesimpulan: Tingkat kebersihan lingkungan akan mempengaruhi kebersihan penyiapan makanan yang menyebabkan masalah pada pencernaan dan mengarah pada malnutrisi hingga stunting. Perawat bertindak sebagai agen promotive melalui edukasi pentingnya perilaku hidup bersih agar terhindar dari stunting. Jumlah studi yang membahas peran perawat masih sangat sedikit terutama peran dalam kualitas penyiapan makanan. Kata kunci: Sanitasi, Penyiapan makanan, Peran perawat, Nutris
    corecore