15 research outputs found
Pengaruh Penerapan Model Group Investigation melalui Diskusi dan Prediction Guide terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas X SMK Kesehatan PGRI Denpasar Tahun Pelajaran 2014/2015
Penelitian eksperimen ini bertujuan mendeskripsikan (1) kemampuan berbicara siswa kelas X SMK Kesehatan PGRI Denpasar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) kemampuan berbicara siswa kelas X SMK Kesehatan PGRI Denpasar dengan menggunakan model pembelajaran GI melalui diskusi dan prediction guide, dan (3) mengetahui pengaruh model pembelajaran group investigation melalui diskusi dan prediction guide terhadap kemampuan berbicara siswa kelas X SMK Kesehatan PGRI Denpasar. Populasi penelitian ini siswa kelas X.K1, X.K2, X.K3, X.K4, dan X.K5 SMK Kesehatan PGRI Denpasar tahun ajaran 2014/2015 (N=216). Sampel penelitian ini siswa kelas X.K2 sebagai kelas control dan X.K3 sebagai kelas eksperimen (n=43) yang ditentukan dengan melihat kedua kelas ini merupakan kelas yang homogen dari kemampuan akademik dan berbicara merata. Sumber data dalam penelitian ini adalah kemampuan berbicara siswa melalui tes kemampuan berbicara menyampaikan laporan hasil observasi. Pengumpulan data melalui pretest dan postest kemampuan berbicara. Analisis data dilakukan melalui analisis varian dua jalur. Hasil analisis menunjukkan bahwa, (1) kemampuan berbicara siswa SMK Kesehatan PGRI Denpasar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional cukup baik (rata-rata = 55,651) terletak pada interval 41,67 rata-rata 58,33, kategori baik sebanyak 9 orang (20,93 %) dan kategori rendah sebanyak 34 orang (79,07 %). (2) kemampuan berbicara siswa SMK Kesehatan PGRI Denpasar dengan model GI melalui diskusi dan prediction guide sangat baik (rata-rata = 89,698) terletak pada interval 58,33 rata-rata 75, kategori sangat baik sebanyak 42 orang (97,67 %) dan kategori baik sebanyak 1 orang (2,33 %). (3) terdapat pengaruh model pembelajaran group investigation melalui diskusi dan prediction guide terhadap kemampuan berbicara siswa SMK Kesehatan PGRI Denpasar tahun pelajaran 2014/2015, taraf signifikansi = 0,05, bilangan (sig) 000 lebih kecil daripada . Simpulannya adalah bahwa penerapan pembelajaran model GI melalui diskusi dan prediction guide lebih baik daripada pembelajaran menggunakan model konvensional. Dengan demikian pembelajaran model GI melalui diskusi dan prediction guide lebih tepat dilaksanakan. Kata Kunci : model group investigation, diskusi, prediction guide, kemampuan berbicara This experimental study aims to describe, (1) the ability to speak the students of class X SMK PGRI Health Denpasar using conventional learning model, (2) the ability to speak the students of class X SMK PGRI Health Denpasar using the GI model of learning through discussionand your prediction, and (3) determine the effect of group investigation model of learning through discussion and prediction of the ability to speak your class X SMK PGRI Health Denpasar. This study population X.K1 graders, X.K2, X.K3, X.K4, and X.K5 SMK PGRI Health Denpasar academic year 2014/2015 (N =216). The sample of this study X.K2 graders as a class as a class X.K3 control and experimental (n =43) were determined by looking at the second classis a homogene ous class of academic ability and speaking evenly. Sources of datain this studyis theability to talk students through the test speech deliver a report on the observation. The collection of data through pretest and posttest speech. Data analysis was performed by analysis of variance of two paths. The analysis showed that, (1) the ability to speak SMK PGRI Health Denpasar using conventional learning model is quite good (mean = 55,651) lies in the interval 41.67 average of 58.33, both categories were 9 people (20.93%) and low categories of 34 individuals (79.07%). (2) the ability to speak SMK PGRI Health Denpasar with GI model sthrough discussion and your prediction was good (mean = 89.698) lies in the interval 58.33 average 75, the excellent category as many as 42 people (97.67 %) and both categories were1(2.33%). (3) there are significant group investigation model of learning through discussion and the ability to speak your prediction SMK PGRI Health Denpasar academic year 2014/2015, =0.05 significance level, number (sig) 000 is smaller than . The conclusion is that the implementation of the GI model learning through discussion and your prediction is better than using the conventional model of learning. Thus the GI model of learning through discussion and guide more precise prediction implemented
Pengaruh Penerapan Metode Sq3r dan Teknik Klose terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi penerapan metode dan teknik pembelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMP SSN Kabupaten Lombok Timur. Variabel dalam penelitian ini adalah metode SQ3R, teknik klose, dan pembelajaran konvensional sebagai variabel bebas, kemampuan membaca pemahaman sebagai variabel terikat. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Experimental Research Design dengan desain factorial 3x2. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang siswa kelas VIII yang diambil diambil dari sekolah berbeda menggunakan teknik proportional random sampling yang menghasilkan 3 kelas untuk perlakuan yang berbeda yang ditentukan dengan cara diundi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan membaca pemahaman. Data dianalisis menggunakan ANAVA tiga jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada perbedaan kemampuan membaca pemahaman siswa yang diajar dengan metode SQ3R, teknik Klose dan cara konvensional (Fhitung > Ftabel ( 21,06 > 3,11) dan p-value = 0,000 Ftabel ( 5,19 Ftabel ( 0,02 0,05). Disimpulkan bahwa metode SQ3R, teknik klose dan cara konvensional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri SSN Kabupaten Lombok Timur.Kata Kunci : metode SQ3R, teknik klose, kemampuan membaca pemahaman This research is aims at finding the interaction effect of instructional method and technique toward students reading comprehension. The research was conducted at SMP SSN Kabupaten Lombok Timur. The research variables were SQ3R method, close technique and conventional learning as independent variable, students’ reading comprehension as dependent variable. The research design used was experimental research design with 3x2 factorial design. The research sample were 120 students of eight grade which were taken from different school by using proportional random sampling technique which finally produce three sample classes that treated by using different treatment. Research instrument used to collect data was reading comprehension test. Data were analyzed using three-ways ANOVA. The research result shows that: 1) there is a different of students’ reading comprehension taught by using SQ3R method, close technique, and conventional learning (Fobs > Fcv ( 21,06 > 3,11) and p-value = 0,000 Fcv ( 5,19 Fcv ( 0,02 0,05). It can be concluded that SQ3R method, close technique and conventional learning have significant effect toward students’ reading comprehension for the eighth grade of SMP Negeri SSN Kabupaten Lombok Timur
Perbandingan Frase Verba dalam Bahasa Indonesia dengan Frase Verba dalam Bahasa Belanda: sebuah Kajian Analisis Kontrastif
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan mendeskripsikan (1) persamaan dan perbedaan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan (2) persamaan dan perbedaan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat majemuk. Subjek penelitian ini adalah buku yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Belanda, serta native speaker orang Belanda. Objek penelitian ini adalah perbandingan frase verba dalam bahasa Indonesia dengan frase verba dalam bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pencatatan dokumen dan wawancara. Metode analisis data digunakan beberapa langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) persamaannya, yaitu dibentuk oleh afiksasi, letak verba di belakang nominal, adanya kata kerja bantu, dibentuk oleh keterangan aspek, verba dapat berbentuk verba dasar. Perbedaanya, yaitu pembentukan verba oleh afiks, pembentukan kalimat aktif-pasif, letak verba berdasarkan tenses, penggunaan kata kerja bantu, perpaduan verba dengan kelas kata lain, pembentukan kalimat tunggal bentuk interogatif dan imperatif. (2) Persamaannya, yaitu dibentuk oleh afiksasi, perpaduan verba dan keterangan, letak verba dalam induk kalimat. Perbedaanya, yaitu posisi verba berbeda di dalam induk maupun anak kalimat.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan yang signifikan antara frase verba dalam bahasa Indonesia dan bahasa Belanda pada kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Untuk itu, disarankan kepada lembaga pendidikan agar selalu melakukan penelitian terkait dengan perbandingan struktur bahasa antara bahasa satu dan bahasa lainnya.
Kata Kunci : frase verba, analisis kontrastif. This qualitative descriptive study aims to describe (1) the similarities and differences of the verb phrase in Indonesian and Dutch language on simple sentence, and (2) the similarities and differences of the verb phrase in Indonesian and Dutch language on complex sentence. The subjects of this study were the books of Indonesian and Dutch language, and native speakers of Dutch language. Object of this study is the comparison of the verb phrase in single sentence and complex sentence of Indonesian and Dutch language.
The data collection methods used is the method of recording documents and interviews. There are several steps for data analysis; those are data reduction, data report, and conclusion. The result of study shows that (1) the similarities are formed by affixation; the verb position is behind of nominal; there are auxiliaries verb, formed by aspect adverbial, the form of verb is base verb. The differences are verb formed by affixation, the formation of active-passive sentences; the position of the verb based on tenses, there are auxiliaries verb, formed by other word class, formation of a single sentence interrogative and imperative forms. (2) The similarities of verb phrase in the complex sentence are formed by affixation; formed by aspect adverbial, the position of the verb in the main clause. The difference is the position of the verb is different in the stem and clause.
Based on the results of study, it can be concluded that there are significant similarities and differences between verb phrases in Indonesian and Dutch languages in single and complex sentence. Therefore, it is suggested to educational institutions to always conduct research about the comparison of language structure to other languages.
keyword : verb phrase, contrastive analysis
Aspek Semantik Pembangun Bahasa Humor Verbal dalam Kartun "Negara 1/2 Gila"
Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan aspek semantik: 1) praanggapan, 2) implikatur, 3) pertuturan, dan 4) dunia kemungkinan dalam membangun bahasa humor verbal dalam kartun Negara ½ Gila, dan 5) efek yang dirasakan pembaca humor dalam kartun tersebut. Sumber data penelitian ini adalah buku kartun Negara ½ Gila karya Dody, Mujik, dan Rumrum Setiadi. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data keterlibatan aspek semantik. Sementara itu, metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data efek pembaca humor. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan aspek semantik: (1) praanggapan, (2) implikatur, (3) pertuturan, dan (4) dunia kemungkinan sebagai pembangun bahasa humor verbal dalam kartun Negara ½ Gila dibangun melalui beberapa unsur penting yakni: unsur gambar, ujaran tokoh kartun, keterangan kartunis, kombinasi gambar dan ujaran tokoh kartun, kombinasi gambar dan keterangan kartunis, dan kombinasi gambar dengan ujaran tokoh kartun dan keterangan kartunis, dan (5) terdapat dua efek yang dirasakan pembaca kartun humor Negara ½ Gila. Pertama, efek tersenyum, tertawa, dan senang. Kedua, efek bingung dan kesal bagi pembacanya. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi pembaca humor, peneliti, kartunis, dan dunia pendidikan. Jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, peneliti lain hendaknya melakukan penelitian yang lebih mendalam daripada penelitian yang telah dilakukan ini.Kata Kunci : semantik, humor, kartun Negara ½ Gila This qualitative descriptive study aimed to describe the involvement of semantic aspects: 1) presuppositions, 2) implicature, 3) speech act, 4) possible world, and 4) the possibility of building a world language in the verbal humor Negara ½ Gila cartoon, and 5) the perceived effects of humor in the cartoon reader. The data source of this research is a cartoon book entitled Negara ½ Gila by Dody, Mujik, and Rumrum Setiadi. Methods used to collect data documentation involvement semantic aspects. Meanwhile, the interview methods used to collect data on the effects of humoe readers. Data analysis was perfomed through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that involvement of semantic aspects: 1) presuppositions, 2) implicature, 3) speech act, 4) possible world, and 4) possible world as builder of verbal humor language in Negara ½ Gila cartoon was created through substances, such as: elements of image, utterance cartoon, cartoonist description, the combination of image and speech cartoon character, a combination of image and caption cartoonist, and a combination of cartoon character images with speech and information cartoonist. There are two effects that was appeared by reader of Negara ½ Gila humor cartoon. First, the effects of smiling, laughing, and happy. Secondly, the effect for the reader confused and irritated. The results of this study useful for humor readers, researchers, cartoonists, and education. If you want maximum results, other researchers should conduct more in depth study of this research
Pengaruh Pembeljaran Inkuiri Terhadap Minat Baca Dan Hasil Belajar Membaca Pada Siswa Kelas VIII Mts. Muallimat NW Pancor Kabupatan Lombok Timur
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri (A) terhadap minat baca (B1) dan hasil belajar membaca (B2). Penelitian ini menggunakan rancangan post-test only non-equivalent control group design. Populasi terdiri dari 203 siswa dan sampel penelitiannya sebanyak 80 siswa. Data dikumpulkan dengan kuisioner minat baca dan tes hasil belajar membaca. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap minat baca antara siswa yang belajar dengan metode inkuiri dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional (Fhitung =4,376; P < 0,05), (2) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar membaca antara siswa yang belajar dengan metode inkuiri dengan siswa yang belajar dengan metode konvensional. (Fhitung = 43,617; P < 0,05), (3) terdapat pengaruh yang signifikan minat baca dan hasil belajar membaca yang menggunakan metode inkuiri dengan menggunakan metode belajar konvensional.Kata Kunci : Pembelajaran inkuiri, minat baca, hasil belajar membaca This study aims to determine the effect of inquiry learning model (A), the interest in reading (B1), and reading achievement (B2). This study used a post-test only design a non-equivalent control group design. Population consisted of 203 students while the sample consisted of 80 students. The data were collected using questionnaire of interest in reading and reading achievement test. The results showed: (1) there is a significant effect on interest in reading between the students who studied with the method of inquiry by students who studied and conventional methods (Fobs =4,376; P < 0,05), (2) there is a significant effect on learning achievement between students who studied with the method of inquiry and students who studied with conventional method (Fobs = 43,617; P < 0,05) (3) there is a significant effect on reading interest and learning achievement between the students who studied with the method of inquiry by students who studied and conventional methods
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad terhadap Pemahaman Isi Bacaan Berbasis Teks Cerita Bahasa Indonesia dengan Mempertimbangkan Motivasi Berprestasi pada Kelas X SMKN 1 Klungkung Tahun Pelajaran 2014/2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia, 2) adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, 3) adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia pada siswa yang memiliki motivasi berprestasi rendah, dan 4) adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen. Sampel terdiri atas kelas X MM1 dan X AK1 sebagai eksperimen dan kelas X MM2 dan X AP2 sebagai kontrol.Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner motivasi berprestasi dan tes objektif untuk peroleh nilai prestasi pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia pada kelas X SMK Negeri 1 Klungkung tahun Pelajaran 2014/2015. Instrumen yang disusun dikalibrasi untuk mengetahui validitasnya dan realibilitasnya, pengolahan data dilakukan dengan analisis anava dua jalurKata Kunci : Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw, motivasi berprestasi, pemahaman isi bacaan berbasis teks cerita bahasa Indonesia This rescarch is intended to know :1) the influence of cooperative learning model type STAD due to understanding the content of the text based on story text Indonesian .2) then influence of cooperative learning model type STAD due to understanding the content of the text based of Indonesian story text on the student having high achievement motivation .3) the influence of cooperative learning model type STAD due to understanding the content of the reading text based on Indonesian story text on the students having low achievement motivation.and 4) the influence of interection between learning model and achievement motivation due to the understanding the content of reading text based on the Indonesian story text.thisrescarch is quarionexperiment.the samples are grade XMM1. and X Ak1 as the experiment and grade XMM2 and X AP2 as the control.The collection of the data was done by questioner motivation achievement and objective test to achievgain the mark of achievement of understanding the content of reading text based on Indonesian story text on grade X SMK N 1 Klungkung in the academic year 2014/2015. The instrument was arranged to know the validity and realibility, the data management was done by analysis of anava two trac
Analisis Pertanyaan Guru dalam Proses Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Selong Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Tahun Pembelajaran 2012/2013
This reasearch was conducted to examine : the types of teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language, the cognitive level of teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language, and function of teacher’s questions teacher’s questions in teaching learning interaction of Indonesian language. To achieve the research objectives descriptive research design was employed. One teacher was chosen as the subject of the study, this teacher taught Bahasa Indonesia to the fifth grade students of state elementary school 3 Selong, East Lombok. The data was collected using observation method assisted by the recording of teaching learning process and interview. The data analysis was carried out in a series of processes: data reduction, data presentation and conclusion. The result of the present study showed that the teacher asked 62 narrow questions or 62.62 % and 37 broad questions or 37.37 %. From cognitive level of questions, questions of knowledge were 40 questions or 43.01 %, comprehension questions were 42 questions or 45.61 % , application questions were 2 questions or 2.15%, analysis questions were 1 question or 1.07%, synthesis questions were 4 questions or 4.30%, and evaluation questions were 4 questions or 4.30%. The questions mainly function as a strategy for teaching and learning interaction.
keyword : Teacher’s question, Teaching and learning Interaction types of question, Cognitive level of questions, and function of questions