1 research outputs found

    Hubungan antara Resistensi Insulin dan Kadar Hepsidin (Regulator Zat Besi) Terhadap Fenotipe Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)

    No full text
    Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Resistensi Insulin dan kadar hepsidin serum terhadap fenotipe Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK). Resistensi insulin dan hiperinsulinisme yang terjadi pada SOPK dapat meningkatkan eritropoiesis, yang dapat menyebabkan penurunan regulasi ekspresi hepsidinMetode: Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan dilakukan di beberapa rumah sakit pendidikan di Makassar, Indonesia. Kami memasukkan pasien yang didiagnosis dengan sindrom ovarium polikistik (SOPK) berusia 18-40 tahun. Resistensi Insulin diperiksa mengunakan metode HOMA-IR dan kadar hepsidin diperiksa menggunakan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) pada semua subjek yang memenuhi syarat. Hasil yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik.Hasil: Sebanyak 52 pasien SOPK dilibatkan dalam penelitian ini, 40 pasien dengan resistensi insulin dan 12 pasien tanpa resistensi insulin. Setelah memeriksa kadar hepsidin serum, kami tidak menemukan perbedaan resistensi insulin diantara keempat fenotipe SOPK (p>0,05), namun terdapat perbedaan kadar hepsidin SOPK fenotipe A dengan fenotipe C (p0.05), however there is PCOS level difference of phenotype A and phenotype C (p<0.05). We observed as well medium negative correlation between serum hepcidin level and the homeostatic model assessment for insulin resistance (HOMA-IR) (r=-0.419; p<0.05).Conclusions: Correlation is found where the higher the insulin resistance, the lower the hepcidin serum level. Also no difference is observed in insulin resistance of PCOS among the four phenotypes, however serum hepcidin level difference is indicated higher on PCOS phenotype A compared to that of PCOS phenotype C.Key words: polycystic ovarian syndrome, hepcidin, insulin resistanc
    corecore