3 research outputs found

    Studi Karakteristik Biofisik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di Pantai Paloh, Sambas, Kalimantan Barat

    Full text link
    Penyu hjau (Chelonia mydas) merupakan salah satu fauna yang dilindungi karena populasinya yang terancam punah.Reptil laut ini mampu bermigrasi dalam jarak yang jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudera Pasifik dan Asia Tenggara.Pantai Paloh merupakan pantai peneluran penyu hijau terpanjang yang ada di Indonesia, dengan total panjang pantai 63 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Pantai Paloh sebagai habitat peneluran penyu hijau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang pantai lokasi penelitian adalah 15,1 km. Lebar total Pantai Paloh rata – rata 30,12 m (berkisar antara 13 – 40,4 m) dan lebar supratidal 15,27 m (berkisar antara 5,1 – 23,1 m). Kemiringan rata – rata 6,81Β° (berkisar antara 2,98Β° - 14,26Β°). Jenis substrat didominasi oleh jenis pasir sebesar 93,38% dan sisanya debu 5,36% dan liat1,26%. Hasil identifikasi vegetasi tingkat semai di lokasi penelitian ditemukan 9 spesies yakni Ipomoea pes-caprae, Acanthus ilicifolius , Derris trifoliate, Clerodendrominerma, Cyperus rotundus, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Calotropis gigantean, Casuarina equisetifolia. Ukuran panjang karapas rata-rata 97,47 cm (n=19) dengan kisaran antara 88 – 113 cm dan lebar karapas rata – rata 86,68 cm (n=19) yang berkisar antara 77 – 100 cm

    Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility sebagai Variabel Moderasi

    Full text link
    This study aims to analyze and test the effect of profitability, leverage, and managerial ownership on firm value with the moderating variable, namely Corporate Social Responsibility (CSR). The population used in this study is all manufacturing companies that have been listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the last three years, namely 2017-2019. The sampling method used in this study was purposive sampling technique. The results of this study explain that profitability and leverage do not have an effect on firm value, while managerial ownership has a negative effect on firm value. Corporate Social Responsibility (CSR) is able to moderate the effect of profitability and managerial ownership on firm value, while Corporate Social Responsibility (CSR) is unable to moderate the effect of leverage on firm value

    Rancang Bangun dan Analisis Karakteristik Dinamis Atmospheric Pressure Shock Absorber (APSA) dengan Diameter Silinder 60 Mm dan Diameter Orifice 1 Mm pada Kendaraan Angkut

    Full text link
    Salah satu suku cadang yang krusial adalah shock absorber. Saat ini, Perusahaan yang memproduksi shock absorber merupakan Perusahaan asing. Untuk itu, kami mengembangkan shock absorber sederhana yang mempunyai perawatan yang mudah dan berharga murah yang bernama Atmospheric Pressure Shock absorber (APSA) yang dapat diproduksi di Indonesia. Shock absorber ini menggunakan fluida udara sebagai media peredamnya. Dalam tugas akhir ini dilakukan pemodelan seperempat kendaraan shock absorber konvensional yang menghasilkan gaya redam dari shock absorber konvensional dengan input sinusoidal dan bump. Dari simulasi sistem APSA tersebut didapatkan grafik gaya redam terhadap perpindahan dan gaya redam terhadap kecepatan. Setelah itu, didapatkan diameter orifice ekspansi dan kompresi sebesar 1 mm dan diameter silinder sebesar 60 mm dengan gaya redam APSA lebih besar dibandingkan dengan shock absorber konvensional. Setelah itu, dilakukan pembuatan APSA dan diaplikasikan pada kendaraan Daihatsu Gran max pick up. Lalu, dilakukan pengujian dengan variasi kecepatan sehingga didapatkan analisis respon dinamis dari kendaraan tersebut. Hasil pengujian akan dibandingkan dengan pengujian kendaraan dengan shock absorber konvensional dengan metode yang sama dengan APSA. Gaya redam shock absorber konvensional dan APSA semakin besar seiring dengan naiknya kecepatan kendaraan Pada hasil pengujian didapatkan respon percepatan maksimum APSA yang dilakukan pada bump lebih kecil dibandingkan dengan respon percepatan maksimum pada shock absorber konvensional. Lalu, RMS percepatan APSA pada jalan bergelombang lebih kecil dibandingkan dengan konvensional. Sehingga, APSA lebih baik dibandingkan dengan shock absorber konvensional
    corecore