8 research outputs found

    Potensi Dimetil Amino Phosphat (DAP) sebagai Sumber Nitrogen dalam Pembuatan Nata De Coco

    Get PDF
    Nata de coco adalah makanan fungsional yang mengandung fiber. Nata de coco merupakan produk fermentasi bakteri Acetobacter xylinum yang ditumbuhkan pada media cair seperti air kelapa. Selain dari air kelapa, mikroba juga memerlukan nutrisi tambahan yaitu dari carbon dan nitroge untuk pertumbuhannya yang dilakukan dalam proses fermentasi. Selama ini penambahan sumber nitrogen dilakukan dengan menggunakan urea dan ZA yang juga digunakan untuk pupuk pertanian, sehingga sebagian orang meragukan keamanannya. Dalam penelitian ini mengkaji potensi dimetil amino phosphate (DAP) sebagai sumber nitrogen dalam fermentasi nata de coco. Nata dibuat dengan menggunakan 500 ml air kelapa yang telah disterilkan  ditambah 17,5 g gula, 20 ml asam cuka, 60 ml starter Acetobacter xylinum serta ditambah variasi DAP (0, 0.05, 0.25, 0.5, 2.5 dan 3.4 g). Sedangkan sebagai kontrol yaitu nata dengan menggunakan sumber nitrogen urea dan ZA masing – masing sebanyak 3 g.  Fermentasi dilakukan selama 10 hari dan setelahnya dilakukan analisis fisik (yield dan tebal nata), analisis kimia (kadar air dan kadar serat) dan uji organoletis (rasa dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pada penambahan DAP yang rendah (0.05 g) memberikan karakteristik fisik yang significant sama (p>0.05) terhadap control. Sedangkan jumlah kadar air significant sama dengan control dan sample yang lain. Kadar serat menunjukkan hasil yang lebih besar dari pada control (3,9 %) dan semua sample nata menggunakan DAP rasa disukai oleh responden dengan tekstur kenyal seperti control. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa DAP dapat menggantikan urea dan ZA sebagai sumber nitrogen dalam pembuatan nata de coco

    Penyeleksian Parameter Proses Fermentasi dalam Pembuatan Nata de Pina

    Get PDF
    Nata adalah lapisan polisakarida ekstraseluler (selulosa) yang dibentuk oleh mikroba pembentuk kapsul. Nata termasuk produk fermentasi yang mengandung bakteri Acetobacter xylinum, jika ditumbuhkan di media cair yang mengandung gula misalnya ekstrak kulit nanas, bakteri ini menghasilkan lapisan putih nata yang terapung-apung di permukaan media tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyeleksi variabel yang paling berpengaruh pada proses pembuatan nata de pina menggunakan Placket-Burman Screening Design Method, variabel yang akan dikaji adalah rasio perbandingan air dan kulit nanas, sumber karbon (gula), sumber nitrogen (urea), sumber phospat (K2HPO4), sumber vitamin (vitamin B syrup), pH, lama fermentasi, dan jumlah starter. Dari hasil Placket-Burman Screening Design diperoleh bahwa jumlah sumber karbon (C), jumlah sumber phospat (P), dan jumlah starter (JS) merupakan variabel yang sangat berpengaruh terhadap hasil yield fermentasi

    PENGARUH UMUR STARTER Acetobacter xylinum TERHADAP PRODUKSI NATA DE COCO

    Get PDF
    Nata de coco adalah salah satu makanan olahan dari air kelapa sebagai salah satu makanan diet karena kandungan serat yang melimpah yang dalam proses fermentasinya memanfaatkan bakteri Acetobacter xylinum. Dalam pembuatan nata de coco selama ini, starter yang ditambahkan belum ada standar kualitas yang pasti berapa jumlah bakteri hidup. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh umur penyimpanan starter terhadap jumlah bakteri Acetobacter xylinum dan nata de coco hasil fermentasinya. Pembuatan starter dibuat dalam 100 ml air kelapa ditambahkan nutrisi (gula 3,5 gr; urea 0,6 gr; cuka 4 ml; starter 12 ml). Jumlah bakteri dalam starter (umur penyimpanan: 0, 1, 4, 7, 10, 13, 16, 19, 25, 30, 40, 60 hari) dihitung menggunakan metode turbidity (kekeruhan) dengan menggunakan alat UV-Vis Spectrophotometers. Kemudian starter tersebut ditambahkan ke dalam medium fermentasi dalam air kelapa 500 ml ditambahkan nutrisi (gula 17,5 gr; urea 0,6 gr; cuka 4 ml; starter 60 ml). Nata de coco yang dihasilkan dianalisa kualitas fisiknya, yaitu yield, tebal lapisan nata, dan moisture content. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan jumlah bakteri dalam starter selama umur penyimpanan 0-19 hari sebanyak 1,37 x 109 sampai 2,02 x 109 sel/ml. Setelah 19 hari, jumlah bakteri dalam starter cenderung konstan. Setelah umur penyimpanan 40 hari, jumlah bakteri dalam starter mengalami penurunan 9%. Dengan penambahan starter umur 7-13 hari menghasilkan nata de coco dengan kualitas fisik paling baik, yang ditunjukkan dengan yield 89%, tebal 9 mm, dan moisture content >95%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa waktu penyimpanan starter mempengaruhi kualitas fisik nata de coco. Kata kunci: Nata de coco, Acetobacter xylinum, starter, jumlah bakteri, fermentas

    Optimization Of process parameters for microbial cellulose production from rice-washing wastewater (NATA-DE-LERI) By Acetobacter Xylinum

    Get PDF
    Nata adalah selulosa dari bakteri yang diperoleh dari fermentasi Acetobacter xylinum. Nata sering ditemukan dalam makanan penutup sebagai suplemen kesehatan karena kandungan seratnya yang tinggi. Nata tidak hanya dihasilkan dari air kelapa yang dikenal dengan nata-de-coco, tetapi juga dapat dihasilkan dari sumber lain seperti air limbah cucian beras yang disebut dengan nata-de-leri. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan parameter dalam fermentasi nata-de-leri dengan metode statistik dalam rangka meningkatkan produksi nata. Hal yang dilakukan yaitu, pertama melakukan desain untuk menyeleksi parameter yang berpegaruh menggunakan respon yield menggunakan Design Placket-Burman. Ada delapan factor yang kaji untuk kemudian didapatkan faktor yang paling berpengaduh agar mudah dalam optimasi nantinya. Hal kedua yang dilakukan adalah optimasi empat parameter yang paling berpengaruh menggunakan Central Composite Design (CCD) dengan respon hasil yield. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula, konsentrasi CO(NH2)2, konsentrasi starter inokulum dan waktu fermentasi merupakan faktor yang penting dalam produksi nata de leri. Hasil parameter untuk menghasilkan yield optimal dalam produksi nata de leri ketika menggunakan 500 ml substrat limbah cucian beras adalah menggunakan gula sebanyak 17,5 g; CO(NH2)2 sebanyak 12 g; volume starter sebanyak 60 mL dan waktu fermentasi selama 12 hari. Dari parameter tersebut menghasilkan rendemen sebesar 97,20%. Dari optimasi dalam penelitian ini menghasilkan peningkatan produksi nata de leri sebesar 20% dari kondisi awal sebelum dioptimasi

    UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN MELALUI PELATIHAN DETEKSI KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS

    Get PDF
    ABSTRAK Bahan Tambahan Pangan (BTP) akan kita jumpai dalam makanan kita sehari – hari. Perlunya pengetahuan tentang penggunaan BTP bagi remaja tentunya akan menghindari konsumsi jajanan yang berbahaya. Tujuan kegiatan ini adalah : 1) Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat, 2) Meningkatkan pengetahuan tentang bahan tambahan makanan yang berbahaya, 3) Meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kandungan borak dan formalin dalam makanan,. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat melalui ceramah, simulasi, demonstrasi, Kelompok sasaran kelompok Remaja Masjid Baitul Arqom (RIMBA) Hasil pengabdian menunjukkan bahwa : 1) ada peningkatan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat dan pengetahuan mengenai bahan tambahan makanan yang berbahaya Kata Kunci : perilaku, hidup sehat, pengawet, formalin, boraks ABSTRACT Food Additives (BTP) will encounter in our daily food - today. The need for knowledge about the use BTP for adolescents will certainly avoid eating snacks that are dangerous. The purpose of this activity are: 1) Increasing knowledge about healthy behavior, 2) Improve knowledge of harmful food additives, 3) Improve the skills to identify the content of borax and formaldehyde in food,. The method used is public education through lectures, simulations, demonstrations, target Group Youth Masjid Baitul Arqom (jungle) devotion Results showed that: 1) there is an increased knowledge of healthy behavior and knowledge about the harmful food additives. Keywords: behavior, healthy life, preservative, formalin, bora

    PENINGKATAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMA MELALUI PELATIHAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBUATAN NATA DE COCO

    No full text
    Kegiatan peningkatan jiwa wirausaha siswa pada kegiatan ilmiah masih sangat terbatas khususnya bidang kimia dan biologi untuk siswa-siswa IPA di SMA. Dengan dukungan peralatan laboratorium yang memadai, seharusnya kegiatan ilmiah di sekolah mampu menjadi pendorong jiwa wirausaha siswa. Namun sampai saat ini laboratorium jarang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pelatihan berbasis teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan di rumah. Tujuan dari program pengabdian ini adalah pelatihan pembuatan nata de coco yang bermaksud meningkatkan kemampuan jiwa wirausaha siswa. Kegiatan dilakukan selama empat kali pertemuan dengan materi pelatihan pembuatan nata de coco dan membuat contoh budget penjualannya. Hasil kegiatan praktikum ini menunjukkan bahwa siswa sangat antusias dengan program dan setiap siswa dapat berlatih membuat nata de coco dan merancang budget penjualannya. Di akhir pelatihan semua peserta dapat membuat nata de coco dengan tingkat keberhasilan sebanyak 76.65% dan semua peserta pelatihan dapat membuat budget perancangan anggaran dalam pelatihan. Setelah pelatihan ini siswa mampu melakukan pembuatan sendiri dan menjual produknya.Kata kunci: Jiwa Wirausaha, Nata de coco, Teknologi tepat gun

    AKTIVITAS ANTIBAKTERI INFUSA KEMANGI (Ocimum basilicum L.) PADA TAHU DAN DAGING AYAM SEGAR

    No full text
    Tahu dan daging ayam segar memiliki nilai protein yang tinggi membuat kedua bahan pangan ini bersifat mudah rusak akibat pertumbuhan bakteri. Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan salah satu tanaman yang dilaporkan sebelumnya memiliki aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktifitas antibakteri dari infusa kemangi terhadap makanan tahu dan daging ayam segar menggunakan metode turbidity serta mengidentifikasi kandungan golongan senyawa kimianya menggunakan metode screening fitokimia.  Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi infundasi dengan konsentrasi 5, 10, dan 20%.  Hasil pengujian aktivitas antibakteri pada sampel tahu, infusa kemangi 10 dan 20% dapat menghambat pertumbuhan bakteri selama 10 hari sedangkan pada konsentrasi 5% hanya 8 hari pada suhu kamar. Berbeda pada sampel ayam, infusa kemangi 5, 10 dan 20% berturut- turut dapat menghambat pertumbuhan bakteri selama 9, 12 dan 15 hari pada suhu 3- 7 oC. Hasil uji screening fitokimia menunjukkan bahwa dalam infusa kemangi positif terdeteksi saponin dan tanin Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa infusa kemangi dapat digunakan sebagai pengawet tahu dan daging ayam Kata- kata kunci:  aktifitas antibakteri, ayam, kemangi infusa, pengawet  tah

    UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN BAHAN TAMBAHAN PANGAN MELALUI PELATIHAN DETEKSI KANDUNGAN FORMALIN DAN BORAKS

    Get PDF
    ABSTRAK Bahan Tambahan Pangan (BTP) akan kita jumpai dalam makanan kita sehari – hari. Perlunya pengetahuan tentang penggunaan BTP bagi remaja tentunya akan menghindari konsumsi jajanan yang berbahaya. Tujuan kegiatan ini adalah : 1) Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat, 2) Meningkatkan pengetahuan tentang bahan tambahan makanan yang berbahaya, 3) Meningkatkan keterampilan mengidentifikasi kandungan borak dan formalin dalam makanan,. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat melalui ceramah, simulasi, demonstrasi, Kelompok sasaran kelompok Remaja Masjid Baitul Arqom (RIMBA) Hasil pengabdian menunjukkan bahwa : 1) ada peningkatan pengetahuan tentang perilaku hidup sehat dan pengetahuan mengenai bahan tambahan makanan yang berbahaya Kata Kunci : perilaku, hidup sehat, pengawet, formalin, boraks ABSTRACT Food Additives (BTP) will encounter in our daily food - today. The need for knowledge about the use BTP for adolescents will certainly avoid eating snacks that are dangerous. The purpose of this activity are: 1) Increasing knowledge about healthy behavior, 2) Improve knowledge of harmful food additives, 3) Improve the skills to identify the content of borax and formaldehyde in food,. The method used is public education through lectures, simulations, demonstrations, target Group Youth Masjid Baitul Arqom (jungle) devotion Results showed that: 1) there is an increased knowledge of healthy behavior and knowledge about the harmful food additives. Keywords: behavior, healthy life, preservative, formalin, bora
    corecore