2 research outputs found

    Perbandingan Nilai Arus Puncak Ekspirasi Antara Perokok Dan Bukan Perokok

    Full text link
    Rokok dapat menyebabkan inflamasi, fibrosis, metaplasia sel goblet, hipertropi otot polos dan obstruksi jalan napas sehingga mengakibatkan terganggunya faal paru. Salah satu cara untuk mengetahui fungsi faal paru adalah melalui pemeriksaan arus puncak ekspirasi (APE).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap fungsi faal paru yang dinilai melalui pengukuran APE.Penelitian ini bersifat observasional analitik, menggunakan metoda potong silang dengan membandingkan 2 kelompok penelitian, perokok (n=20) dan bukan perokok (n=20) sesuai kriteria penelitian (matching gender, umur dan tinggi badan). Setiap subyek penelitian diukur nilai APE-nya dengan alat Peak Flow Meter. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata (mean) dan standar deviasi (SD) nilai APE masing-masing kelompok dan dilanjutkan dengan uji beda 2 nilai rata-rata melalui uji “t” tidak berpasangan pada selang kepercayaan (CI) 99 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai APE kelompok perokok 496 (17,9) L/min dengan nilai prediksinya 85,1% ; sedangkan bukan perokok 589,5 (31,9) L/min dengan nilai prediksinya 108,9%. Nilai t hitung (11,441) lebih besar daripada t tabel (2,539). Dapat disimpulkan bahwa nilai APE perokok lebih kecil daripada bukan peroko

    Membangun Loyalitas Pasien dengan Penanganan Komplain dalam Mewujudkan Mutu Pelayanan di RSUD Surakarta

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, penanganan komplain terhadap kepuasan dan dampaknya pada perilaku pasien di RSUD Surakarta. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik Random sampling. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 85 responden yang merupakan pasien RSUD Surakarta. Alat analisis yang dipakai adalah uji instrumen penelitian, u ji linearitas, analisis jalur dan regresi dengan uji t, uji F dan Uji R2. Hasil Uji t menunjukkan bahwa kualitas pelayanan, penanganan komplain berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan pasien. Dan kualitas pelayanan, penanganan komplain dan kepuasan berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas pasien. Hasil pengaruh langsung dan tidak langsung dapat disimpulkan bahwa variabel kepuasan sebagai variabel intervening kualitas pelayanan dan penanganan komplain adalah tidak efektif, dan lebih efektif kualitas pelayanan dan penanganan komplain berpengaruh secara langsung terhadap loyalitas pasien RSUD Surakarta. Sedangkan untuk Jalur langsung kualitas pelayanan terhadap loyalitas merupakan jalur yang paling dominan dan paling efektif meningkatkan loyalitas, karena mempunyai nilai koefisien regresi yang paling tinggi
    corecore