360 research outputs found

    Studi Pembuatan Makanan Pendamping Asi (Mp-asi) Menggunakan Campuran Tepung Kecambah Kacang Kedelai, Kacang Hijau, Dan Beras

    Full text link
    Beans (soy beans, green beans) and cereals (rice) in the form of sprouts can improve the digestibility during germination occurs due to hydrolysis of carbohydrates, proteins and fats into simpler compounds, so it is easy to digest. During this process a rapid increase in the amount of protein and vitamins, while fat content decreased. Sprouts in the form of flour can be used as an ingredient mixture of complementary food of Mother\u27 Breast. The purpose of this study to determine levels of protein, vitamin C, and organoleptic properties of foods AS1 (MP-ASI) of soybean sprout flour mixture, green beans, and rice. The experimental design in this study using a completely randomized design with 8 treatments and 3 replication as for the experimental design as follows: BKK1 (25%: 75%), BKH2 (25%: 75%), BKK3 (50%: 50%), BKH4 (50%: 50%), BKK5 (75%: 25%), BKH6 (75%: 25%), BKHKK7 (50%: 25%: 25%), BKHKK8 (25%: 25%: 50%), data analysis, protein content, levels of vitamin C using Anova statistical test and further test DMRT organoleptic properties while analysis using friedman test and further test Wilcoxon. The results showed the effect of variation in flour mixture soybean sprouts, green beans, and rice in the manufacture of complementary feeding on levels of protein, vitamin C, and organoleptic properties. Levels of protein and vitamin C in a mixture BKHKK8 highest (25% germination of rice flour: 225% sprouted mung bean flour: 50% soybean sprout flour) of 23.29 g% and organoleptic assessment of vitamin C while the average panelist liked the mix of products BKK5 (75% germination of rice flour: 25% soybean sprout flour)

    Penalaran Matematis Siswa Berkemampuan Tinggi dan Rendah dalam Menyelesaikan Persamaan Kuadrat

    Full text link
    Mathematical reasoning is a process to obtain a conclusion that is supported by mathematical premises known or assumed. This study aimed to describe the mathematical reasoning high (KT) and low (KR) performing students in solving quadratic equations. Subjects were asked solving quadratic equations with various methods of completion they controlled and conducted interviews to clarify results of his work. The results showed KT only capable of understanding the method of factoring and the quadratic formula, while the KR is not able to understand the methods of completion of quadratic equations. Both subjects did not understand the methods completing a square. Both subjects making conjecture, provide arguments and concluding. But both the subject does not check his work. Penalaran matematis merupakan proses memperoleh kesimpulan yang didukung oleh premis-premis matematis yang diketahui atau diasumsikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran matematis siswa berkemampuan tinggi (KT) dan rendah (KR) dalam menyelesaikan soal persamaan kuadrat. Subjek diminta menyelesaikan soal persamaan kuadrat dengan berbagai metode penyelesaian yang mereka kuasai dan dilakukan wawancara untuk mengklarifikasi hasil pekerjaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KT hanya memahami metode pemfaktoran dan rumus kuadratik, sedangkan KR tidak memahami metode penyelesaian persamaan kuadrat. Kedua subjek tidak memahami metode menyempurnakan kuadrat sempurna. Kedua subjek membuat dugaan, memberikan argumen dan menarik kesimpulan. Namun kedua subjek tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya

    Pengembangan Lks Berbasis Pemecahan Masalah Berdasarkan Langkah-langkah Polya Untuk Kelas VII SMP Materi Aritmatika Sosial

    Full text link
    The purpose of this research was to investigate the LKS development valid problem solving based on the material and practical social arithmetic. the type of research is the development of research (Research and Development), which consists of three stages, namely, the definition phase, Design, and development. The subjects were students of class VII SMP N 7 Tambusai in the first semester of the school year 2015/2016. The instrument used in this study is the validation sheet and questionnaire practicalities. Process undertaken LKS valid to get includes the step of defining, designing and development, during the development stage LKS validator validated to four people with an average gain of 3.31 validation categorized as very valid. While the practicalities obtained based testing and assessment by an expert using a questionnaire practicalities expert, junior high school teachers, and students class VII SMP N 7 Tambusai, with an average of 81.6% with the practicality of a practical category. So it can be concluded that based LKS valid and practical problem solving

    Penjalaran Gelombang Di Lokasi Pembangunan Permeable Dams Hybrid Engineering, Timbul Sloko, Demak

    Full text link
    Timbul Sloko, Demak merupakan salah satu wilayah erosi di Indonesia (Verschure, 2013a) dan menjadi prioritas Pemerintah dalam upaya perlindungan kerentanan pantai. Berangkat dari permasalahan yang ada, direncanakan pembangunan permeable dams Hybrid Enginerring guna memerangkap sedimen dengan menduplikasi sistem perakaran mangrove. Gelombang laut adalah rambatan masa air laut yang berfluktuasi naik turun terutama diakibatkan pembangkitan angin di laut dalam (Danial, 2008). Mengetahui penjalaran gelombang menuju pantai di lokasi rencana merupakan tujuan penelitian. Manfaat penelitian sebagai alat analisis perencanaan pembangunan. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 2013 hingga 27 Juni 2013. Data primer yakni data pengukuran gelombang menggunakan wave gauge, data batimetri di lokasi penelitian menggunakan echosounder dan tongkat ukur skala serta digitasi garis pantai. Data sekunder terdiri dari Peta Google Earth satelit GeoEye (2014), Peta Rupa Bumi Indonesia (2001) terbitan Bakosurtanal, data pasang surut Semarang selama 29 hari dan data angin perjam BMKG Bandara A. Yani Semarang selama 10 tahun (2001-2010). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pengolahan data yakni pasang surut metode Admiralty, pemetaan batimetri menggunakan ArcGIS 10, peramalan gelombang metode Darbyshire dan pemodelan gelombang menggunakan software SMS 11.1 modul BOUSS-2D. Lokasi perencanaan memiliki tipe gelombang laut dangkal dengan pembangkitan angin. Hasil pengukuran wave gauge di lokasi pembangunan pada tanggal 13 Mei 2013 – 19 Juni 2013 adalah tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,047 m dan periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 4,862 detik. Penjalaran gelombang yang terjadi pada tipe gelombang laut transisi menuju ke tipe gelombang laut dangkal mengalami deformasi gelombang yakni refraksi, pendangkalan (shoaling) yang mengakibatkan naiknya tinggi gelombang kemudian dilanjutkan menjadi gelombang pecah, difraksi yang merupakan pembelokkan gelombang akibat tertahan oleh gosong pasir pantai (sand bar), terjadi pemusatan pada tanjung dan penyebaran pada teluk. Hasil pemodelan tiap musim di lokasi pembangunan menunjukkan bahwa tinggi gelombang signifikan (Hs) sebesar 0,051 m - 0,056 m. Periode gelombang signifikan (Ts) sebesar 5,898 detik - 7,266 detik

    Pengelolaan Arsip Dinamis di Kantor Badan Pertanahan Nasional (Bpn) Kabupaten Klaten

    Full text link
    Pengelolaan Arsip Dinamis di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan arsip dinamis di Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan kunci (key informant) penelitian yaitu Kepala Subbagian Tata Usaha. Informan pendukung terdiri dari satu pegawai Subbagian Tata Usaha dan tiga pegawai kearsipan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan. Keabsahan data ditentukan menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan arsip dinamis meliputi, pengelolaan surat masuk dan surat keluar. Sistem penyimpanan arsip menggunakan sistem wilayah, nomor, dan tanggal. Asas penyimpanan arsip menggunakan asas kombinasi antara sentralisasi dan desentralisasi. Peminjaman dan penemuan kembali arsip dilakukan ketika ada pegawai yang hendak meminjam arsip. Pemeliharaan arsip belum dilakukan dengan baik
    • …
    corecore