66 research outputs found

    Pengembangan Panduan Perencanaan Belajar Mahasiswa UT = The Development of Learning Planning Guidance of Universitas Terbuka Students

    Get PDF
    Universitas Terbuka (the Indonesia Open University/UT) was established in 1984 with a mandate to give high school graduates an opportunity to study at university, provide further education to teachers, and provide opportunities for the already working citizens. UT implemented open and distance learning. The combination of mandate and "open" philosophy in UT implementation causes UT student characteristics to have a high range, both in terms of age, occupation, and residence. The problem faced by students is that the majority of students do not have sufficient knowledge of how to design learning in open-distance education and UT has not yet provided a learning guide that matches the time allocation held by students. This research seeks to identify and describe self-learning planning patterns by students from diverse backgrounds and develop self-study guide for UT students. Learning planning is the process of preparing the learning activities in a systematic way so that students can acquire knowledge, skills, and attitudes that he learned well in accordance with the expected goals. The learning component consists of learning objectives, learning materials, learning activities, methods, media, learning resources, and evaluation. The steps of this process are usually referred to as the R & D cycle, which consists of studying the research findings, the field testing it in the setting where it will be used eventually , and revising it to correct the deficiencies found in the filed-testing stage. Developed guidelines are tested twice on law students at UT Headquarter, teachers in Wonogiri, and towards economic students in Batam. The results of the trial are then revised. Then, the learning planning guidance tested again. The final guidance contains the setting of students learning objectives, the collection of possible learning materials and resources, the method plan and the time of study on a regular basis, the learning tool plan, the type of evaluation plan to be followed, and the activity plan student affairs to be followed

    Evaluasi Struktur Organisasi UPBJJ-UT: Studi Kasus UPBJJ-UT Batam dan Pangkal Pinang tahun 2017

    Get PDF
    This research is an evaluation of Batam and Pangkal Pinang regional offices. This research will explore the performance of organizational structure in UPBJJ-UT which has operating area in the archipelago. In addition, the introduction of new policies on the management of study groups is also of concern in this study. How the new study groups scheme is able to act as a mediator between students and UPBJJ-UT. This study aims to evaluate the effectiveness of differentiation, coordination, span of control, and communication of organizational structure of Batam and Pangkal Pinang regional offices (RO). Organizational structure refers to the division of labor as well as the pattern of coordination, communication workflow, and formal power that direct organizational activities. An organizational structure reflects the organization's culture and power relationships. Within the organizational structure there is a specialization of work, department, chain of command, span of control, centralization and decentralization, and formalization. In this study the four components of the organizational structure that became the research subfokus is differentiation, integration, span of control, and communication. This research is a combination research (mix method) with concurrent triangulation strategy. The location of this research is Batam and Pangkal Pinang regional offices. The data sources of this research are the head of UPBJJ, coordinator, management of study group, and students. This research reveals that differentiation in Batam RO is effective except in the absence of overlapping work and unbalanced workload so that the burden is transferred to another unit. Coordination is implemented vertically and horizontally either directly or by using media. The span of control is well executed. No official has objected or too many subordinates to be controlled. Communication in RO is implemented by following hierarchy and main task and function respectively. Organizational communication is effective. Informal communication greatly facilitates UT's organizational communication

    Teori Organisasi

    Get PDF

    Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Nilai Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan UT

    Get PDF
    Dalam beberapa tahun terakhir, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan Program Studi (PS) Ilmu Pemerintahan Universitas Terbuka tidak pernah menunjukkan peningkatan berarti. Jika dibandingkan dengan program studi lainnya di jurusan Ilmu Administrasi, seperti PS Administrasi Negara, IPK rata-rata lulusan PS Ilmu Pemerintahan masih tergolong rendah. Pada masa registrasi 2013.1, 2013.2, dan 2014.1, IPK rata-rata lulusan PS Ilmu Pemerintahan tidak beranjak dari 2,38. Sedangkan IPK rata-rata lulusan PS Administrasi Negara pada masa registrasi yang sama, terlihat adanya peningkatan, yaitu dari 2,45 pada masa registrasi 2013.1, meningkat menjadi 2,62 pada masa registrasi 2014.2. Target rencana operasional (Renop) Universitas Terbuka (UT) 2014-2017 adalah tercapainya 65 persen lulusan dengan dengan IPK diatas 2,50 (Rencana Strategis Universitas Terbuka, 2014)

    TOTAL QUALITY MANAGEMENT IS A BRIDGE TO LEARNING ORGANIZATION

    Get PDF
    In an effort to arrange the organization, the Open University (UT) to reform the organization. The purpose of transformation is obtained organization flexible, adaptive, and able to learn continuously (LO) by adopting the principles of good and corporate governance (GCG) and total quality management (TQM). Implementation of TQM is done by establishing a quality assurance system (QAS). This study aims to (1) identify processes in the implementation QAS; (2) analyze the effectiveness of the process of knowledge sharing. In this study, the LO is define by organization skilled at creating, acquiring, interpreting, transferring, and retaining knowledge. While TQM is an approach to maximize their competitiveness through continuous improvement. This study used a qualitative approach. The research location is The Regional Office (RO) of Semarang and Yogyakarta. The informants are all officials at RO, ICT staff and lecturers. The findings of this research is the process of knowledge sharing done intensively in planning activities, product development, as well as in the development of solutions to the audit findings. Factors that encourage effective knowledge sharing is transparency, trust, consistency of actions and policies, fairness, open communication and transparency, closeness in personal relationships, and informal communication effectiveness. While the factors that hinder knowledge sharing is resistance to change, availability of time for sharing the narrow, human resource competency levels are not the same, and the adaptive capacity of team members to the technology slow. Knowledge sharing between auditors with RO less so effectively for communication between them is not intense

    PTNBH MEMPERKOKOH BANGSA DENGAN MENCETAK GENERASI MILLENIAL DI ERA DIGITAL

    Get PDF
    Kerjasama dengan pola kemitraan dilaksanakan dengan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lain untuk pengembangan kurikulum, bahan ajar, bahan ujian, penyediaan tutor/instruktur, dan pelaksanaan praktik/praktikum. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah terus diperkokoh untuk penyediaan prasarana/sarana tutorial, praktik, praktikum, dan dukungan teknis layanan mahasiswa. Disamping itu, UT juga bekerjasama dengan lembaga perbankan untuk pembayaran biaya pendidikan, pembelian bahan ajar, gaji pegawai dan honor tutor/instruktur. Kerjasama dengan Kemenlu dan Perwakilan RI untuk bantuan layanan mahasiswa UT yang berdomisili di luar negeri. Dalam rangka membantu peningkatan kualifikasi SDM bagi orang-orang yang sudah bekerja, UT juga bekerjasama dengan berbagai institusi lain untuk pendidikan pegawai dan beasiswa atau bantuan biaya studi kuliah di UT. Saat ini kerja sama dilakukan pula dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran dimana mahasiswa PT lain dapat mengambil mata kuliah di UT. Kebijakan Menteri lainnya yang menuntut UT untuk menyiapkan diri adalah target satu juta mahasiswa dan transformasi UT menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum)

    Membentuk karakter melalui transformasi diri: belajar dari dunia bisnis

    Get PDF
    Hal yang membedakan satu individu, kelompok, atau bangsa dengan lainnya adalah karakternya. Pada manusia, karakter itu ibarat DNA. Karakter merupakan pembeda satu manusia dengan manusia lainya, pembeda antara kelompok satu dengan yang lainnya, pembeda antara bangsa satu dengan bangsa lainnya. Dengan demikian karakter merupakan pembentuk dasar perilaku manusia. Di dalam organisasi perusahaan, karakter individu dibangun, dikembangkan, dan diinternalisasikan pada diri setiap orang yang berada dalam perusahaan tersebut. Karakter individu akan memperkuat filosofi organisasi. Dengan demikian agar organisasi menjadi kuat maka organisasi tersebut harus mengoperasionalkan filosofinya menjadi budaya organisasi kemudian diinternalisasikan ke dalam diri setiap orang di dalam organisasi tersebut. Dengan budaya organisasi yang kuat maka organisasi tersebut akan lebih mudah mencapai tujuannya. Dalam dunia digital saat ini, nilai (value) yang dikembangkan adalah hasil dari berpikir bukan yang dikerjakan. Kemampuan menciptakan "nilai" menjadi ukuran kualitas seseorang. Kemampuan menciptakan nilai menjadi indikator kemampuan individu dalam melakukan unlearn dan relear

    Mengukuhkan Konektivitas Bangsa di Era Siber

    Get PDF
    Sejarah bangsa Indonesia sudah ada sejak ribuan tahun lalu saat suku-suku bangsa mulai bertumbuh. Bahkan Indonesia merupakan tempat peradaban purba ditemukan. Penemuan fossil pithecanthropus erectus di Sangiran, Solo merupakan bukti bahwa sejak jaman purba peradaban manusia telah hadir di bumi Indonesia. Temuan kapak batu di Pacitan dan Ngandong menunjukkan bahwa peradaban telah hadir puluhan ribu tahun lalu di bumi Indonesia. Temuan temuan batu besar memberikan bukti bahwa peradaban bangsa Indonesia berkembang dari masyarakat berburu ke masyarakat yang menetap dan bercocok tanam. Mereka juga sudah mengenal kepercayaan dalam bentuk kepercayaan animism dan dinamism

    Blended Learning dalam Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa; Sebuah Gagasan

    Get PDF
    Pemerintahan desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Wewenang desa sangat berat karena harus mengelola masyarakat sekaligus melaksanakan manajemen pemerintahan sehingga aparatur desa harus melaksanakan tugas manajemen sekaligus tugas politik bahkan sosial budaya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Jumlah Desa/kelurahan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 = 83.184 desa dengan jumlah aparat mencapai 800.000 orang. Aparat desa menempati posisi yang strategis dalam pembangunan bangsa. Beberapa hasil penelitian tentang kompetensi aparat desa menunjukkan bahwa kompetensi aparat desa masih kurang mencukupi untuk melaksanakan berbagai urusan desa dan pemerintahan. UU telah menetapkan 15 kewenangan kepala desa. Diperlukan kompetensi yang tinggi bagi apparat desa untuk melaksanakan 15 kewenangan tersebut. Pemerintah memiliki tantangan yang berat untuk meningkatkan kompetensi SDM Aparat Desa. Perlu pendekatan baru yang lebih komprehensif untuk meningkatkan kompetensi SDM aparat desa. Dari informasi yang diperoleh, aparat desa masih memerlukan peningkatan kompetensi agar mampu melaksanakan kewenangannya. Jumlah aparat yang besar, belum adanya standar kompentensi, perbedaan usia dan tingkat pendidikan dan sebaran geografis tempat tinggal aparat merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah dalam peningkatan kompetensi aparat desa. Salah satu gagasan yang ditawarkan penulisan peningkatan kompetensi melalui blended learning. Governance blended learning diatur dengan prinsip-prinsip sharing economy dan reinventing government
    • …
    corecore