5 research outputs found

    Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Siswa

    Get PDF
    Artikel ini menganalisis model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran seharusnya menyenangkan bagi siswa sehingga hasil belajar dan motivasi belajar siswa dapat meningkat. Namun dalam proses pembelajaran pada umumnya guru lebih sering menerapkan model pembelajaran konvensional sehingga siswa menjadi jenuh dan kurang bersemangat karena tidak ada variasi pada saat kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, perlu adanya metode pembelajaran yang tepat untuk merangsang keaktifan siswa. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah metode pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS). Two Stay Two Stray (TSTS) merupakan metode pembelajaran yang membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dan merupakan metode pembelajaran kooperatif yang tepat untuk mengaktifkan siswa selama pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data yang dipakai peneliti adalah observasi dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik menurut Miles dan Huberman: pertama dengan reduksi data, kedua penyajian data dan ketiga menarik kesimpulan. Hasil penerapan Two Stay Two Stray (TSTS) yang diharapkan guru adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) berpengaruh terhadap prestasi belajar

    Socialization of Composting Technology for Culinary Waste Management in Kampung Emas

    Get PDF
    The Kampung Emas Tourism Area, renowned for its traditional eateries offering authentic Javanese cuisine, has become a favored destination for tourists. However, the surge in tourist numbers has contributed to increased organic waste. Addressing this issue is crucial to prevent environmental problems and negative perceptions of Kampung Emas. The community service initiative aims to introduce rapid composting technology as an innovative solution to enhance understanding and effectiveness in waste management within Kampung Emas. The activity was conducted on August 12, 2023, involving 15 managers from the tourism sector. Emphasizing organic waste management, the initiative introduced the innovative solution of rapid composting technology. Evaluation was carried out through questionnaires distributed before and after the activity. Participants grasped organic waste management concepts yet demonstrated a greater understanding of composting technology. The evaluation results showed a significant improvement post-activity, with an understanding rate of 83% for waste management concepts and 60% for composting technology. In conclusion, the initiative successfully increased knowledge and understanding among Kampung Emas management regarding rapid composting technology, providing a solid foundation for implementing more effective and sustainable culinary waste management practices

    LAPORAN KERJA PRAKTEK di PT LINTAS CIPTA MEDIA JAKARTA

    Get PDF

    PEMBANGUNAN APLIKASI KLASIFIKASI BERITA MENGGUNAKAN METODE MULTINOMIAL NAÏVE BAYES

    No full text
    Dalam perkembanngan media penyaluran informasi atau berita yang pada awalnya menyampaikan berita melalui media televisi, surat kabar, majalah atau radio kemudian proses penyampaian informasi tersebut sudah mulai digantikan menggunakan sistem berbasis digital. Berita yang disampaikan terdiri dari beberapa kategori berita seperti polhukam, bisnis, olahraga, hiburan, teknologi, otomotis, kesehatan dan lain-lain. Masalahnya adalah untuk saat ini membagi berita ke dalam kategori berita yang sesuai dengan artikel berita dilakukan secara manual. Hal ini sangat merepotkan dan sangat membuang waktu untuk melakukan hal terebut. Dari kasus tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang dapat mengkategorikan atau mengklasifikasi artikel berita sesuai dengan kategorinya masing-masing secara otomatis, dengan begitu artikel berita yang dikategorikan tidak perlu lagi dilakukan pengecekkan artikel berita secara manual. Dalam mewujudkan hal tersebut, sistem yang akan dibangun untuk menyelesaikan masalah tersebut membutuhkan sebuah metode Text Mining dan Multinomial Naïve Bayes untuk mencari dataset dan membuat sebuah model klasifikasi artikel berita yang baru. Dengan adanya model klasifikasi yang baru dapat menentukan sebuah kategori artikel berita secara otomatis, dengan begitu walaupun jumlah artikel berita yang sangat banyak dapat dengan cepat untuk menentukan pengkategorian pada artikel berita. Berdasarkan hasil penelitian pengujian, dengan menggunakan 10500 dataset dan tujuh kategori artikel berita yang telah didapat. Pengujian diukur dengan menggunakan confusion matrix. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa implementasi Multinomial Naïve Bayes pada sistem klasifikasi artikel berita memiliki tingkat accuracy 96%, precision 96%, recall 96% dan f1-score 96%

    The Effect of Benzyl Amino Purin and NaphtalenaAcetic Acid Applications on Direct Shoot Organogenesis in Porang (Amorphophallus muelleri B)

    Get PDF
    Porang (Amorphophallus muelleri B.) is a tuberous plant with the potential to be the main source of carbohydrates and is rich in benefits. Porang proliferation is limited by a 6-month dormancy period per year, and generative propagation is unlikely due to the seeds being apomictic triploid. The aimed of my research to analyze the application of BAP and NAA in culture media for direct propagation of porang shoots. The explant used in this research was young leaves. The research was arranged in a completely randomized design with a combination of BAP and NAA hormones added to the MS medium. There were three BAP treatments, namely 1.0 mg/L, 2.0 mg/L, and 3.0 mg/L, while NAA treatments consisted of 2 levels, namely 2.0 mg/L and 4.0 mg/L. The addition of 1.0 mg/L BAP combined with 4.0 mg/L NAA was the best treatment that produced seven shoots with an average shoot length of 2.14 cm and root length of 3.6 cm, with the earliest bud emergence (9.7 weeks after planting)
    corecore