2 research outputs found

    PERBEDAAN MEDIA EDUKASI (BOOKLET DAN VIDEO) TERHADAP KETRAMPILAN KADER DALAM DETEKSI DINI STUNTING

    Get PDF
       ABSTRAK Pada tahun 2017 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. lebih dari setengah balita stunting di dunia, berasal dari Asia (55%) sedangkan lebih dari sepertiganya (39%) tinggal di Afrika. Dari 83,6 juta balita stunting di Asia. 9 Juta berada di indonesia. Stunting berdampak pada banyak hal anatara lain obesitaslDampak yang sangat penting menurut UNICEF dari hasil studi di Cebu oleh University of North Carolina, menemukan bahwa skor IQ anak-anak stunting usia lebih rendah. Menurut WHO upaya yang dapat dilaksanakan dengan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam upaya peningkatan ketrampilan kader diperlukan media edukasi yang mendukung proses pembelajaran ini.Untuk mengetahui pengaruh perbedaan media edukasi (booklet dan video) terhadap ketrampilan dalam deteksi dini stunting pada balita. Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen dengan  pretest-posttest control group design, jumlah sampel 15 kelompok Kontrol, 15 kelompok Bokklet dan 15 Kelompok Video dengan pengambilan sample menggunakan teknik consecutive sampling. Data diolah menggunakan uji wilcoxon, Paired t-tes dan Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual dan booklet efektif dalam meningkatkan ketrampilan kader dalam melakukan skrining. efektifitas pemberian media edukasi booklet maka dilakuakan uji Wilcoxon didapatkan nilai probabilitas (p) 0,001 yang berarti media edukasi video efektif dalam meningkatkan keterampilan kader dalam deteksi dini stunting.Kesimpulan: Penelitian menunjukan media edukasi (booklet dan video) efektif dalam meningkatkan  ketrampilan kader dalam deteksi dini stunting . Media edukasi dengan video lebih direkomendasikan dalam memberikan edukasi karena penyerapan informasi lebih efektif dengan menggunakan indra pengelihatan dan pendengaran yang berupa video dibandingkan hanya menggunakan indra penglihatan saja Kata kunci: Stunting, Booklet, vide

    PREVALENSI PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA IBU HAMIL

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit tidak menular pada ibu hamil. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit tidak menular tertinggi pada ibu hamil pre eclampsia yaitu 4.547 (48.96%), terjadi pada ibu hamil rentang usia 25-34 tahun yakni 4.094 (44.07%), dengan pekerjaan IRT 4.591 (49.42%), berpendidikan SMA sederajat 3.270 (35.20%) dan memiliki IMT 25 sebanyak 6.236 (67.14%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyakit tidak menular pada ibu hamil masih di dominasi pre eclampsia pada usia reproduksi sehat.
    corecore