5 research outputs found

    Aplikasi Metode Geolistrik untuk Mengidentifikasi Airtanah Asin di Wilayah Kepesisiran Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik akuifer dan persebaran airtanah asin di Wilayah Kepesisiran Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendugaan geolistrik menggunakan metode Vertical Electrical Sounding (VES) dan konfigurasi Schlumberger serta pengukuran DHL. Hasil pendugaan geolistrik ini diolah dengan software IP2WIN dan Rockwork. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lokasi penelitian menyimpan airtanah bersalinitas cukup tinggi (payau-asin) dengan nilai resistivitas 0 – 25 Ω meter. Lempung merupakan material yang dominan ditemukan mulai dari permukaan tanah hingga kedalaman 10 meter sesuai dengan log resistivitas dan korelasi antar titik-titik pendugaan dan merupakan suatu akuiklud. Jenis akuifer yang ada wilayah penelitian adalah akuifer tertekan, lapisan akuifer berada diatas lapisan penekan (lempung). Airtanah asin hanya ditemukan pada bagian Utara dekat dengan laut dan tidak menyebar hingga ke bagian Selatan

    Studi Ketersediaan Airtanah Bebas untuk Proyeksi Kebutuhan Air Domestik di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman

    Full text link
    Penelitian mengenai ketersediaan dan proyeksi kebutuhan air domestik di Kecamatan Ngemplak, Sleman mempunyai tiga tujuan. Tujuan pertama untuk menghitung ketersediaan airtanah bebas untuk kebutuhan air domestik. Kedua, untuk menghitung kecukupan airtanah. Ketiga, memproyeksikan kebutuhan dengan ketersediaan airtanah bebas. Hasil penelitian diperoleh kebutuhan air domestik sebesar 164.46 liter/kapita/hari. Ketersediaan airtanah metode statis sebesar 534.965.265,38 m3/tahun. Kebutuhan air domestik penduduk tahun 2014 sebesar 3.947.674,29 m3/tahun, untuk industri 630.227 m3/tahun, untuk peternakan 256.199 m3/tahun, imbuhan airtanah 23.778.490 m3/tahun, dan hasil aman 14.488.073,10 m3/tahun. Perhitungan penelitian yang dilakukan kebutuhan air domestik serta kebutuhan non pertanian masih berada dibawah hasil aman. Berdasarkan proyeksi penduduk dengan ketersediaan, Kecamatan Ngemplak akan mengalami kondisi krisis pada tahun 2129

    Kajian Laju Infiltrasi Tanah Dan Imbuhan Airtanah Lokal Sub DAS Gendol Pasca Erupsi Merapi 2010

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan di Sub DAS Gendol yang termasuk dalam kawasan resapan Satuan Akuifer Merapi (SAM). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai laju infiltrasi tanah pasca erupsi Gunungapi Merapi 2010, serta menghitung nilai imbuhan airtanah menggunakan metode imbangan air. Hasil penelitian menunjukkan rerata laju infiltrasi pada lahan tertutup abu adalah yang paling rendah yaitu 0,051 cm/menit. Rerata laju infiltrasi paling tinggi adalah pada lahan tertutup material lahar (pasir dan kerikil) yaitu 0,487 cm/menit, sedangkan pada lahan yang tidak tertutup material piroklastik memiliki rerata laju infiltrasi 0,375 cm/menit. Nilai imbuhan airtanah lokal Sub DAS Gendol adalah 357 mm/tahun.m2 pada lereng terjal (>40%), 359 mm/tahun.m2 pada lereng miring (8%-25%) dan 347 mm/tahun.m2 pada lereng landai (3%-8%). Secara temporal, imbuhan airtanah tidak terjadi pada musim kemarau
    corecore