3 research outputs found

    Perbaikan Mutu Buah Jeruk Keprok Terigas melalui Teknologi Pengelolaan Air dan Pemupukan di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat

    Full text link
    One of the problems that farmers face on Terigas tangerine in Sambas Regency, West Kalimantan is the low fruit quality. It is believed that it is caused by extreme fluctuation of moisture level, temperature, soil moisture, and nutrition absorption.The aim of this research was to obtain good quality tangerine through the reduction of moisture level fluctuation, temperature, soil moisture, and sufficient nutrition for plants. This research was conducted in Sambas Regency. Research design used was Split Plot Design, which consisted of two main plots, i.e. land with flooded trench and land with unflooded rench. Whereas, the three sub-plots were: 1) inorganic fertilizer (farmer's technology), 2) inorganic fertilizer + organic fertilizer + mulch, and 3) inorganic fertilizer + organic fertilizer + mulch + (Ca + B). This research used four replicates with ten trees per experimental unit.The results showed that flooding the trench during dry-season and followed by fertilization was able to increase the fruit quality of Terigas tangerine. Those fruit quality were fruit dehiscent, fruit diameter (grade), acid level (%), and sugar content fruit

    [Teknik Penyimpanan Biji Sorgum dalam Pengendalian Kontaminasi Mikotoksin]: Review

    Full text link
    Sorgum (Sorghum bicolor L.) merupakan serealia yang memiliki kandungan gizi dan sifat fungsional yang berpotensi sebagai bahan pangan harapan selain beras dan jagung. Sorgum sebagaimana serealia lainnya memiliki risiko kontaminasi mikotoksin yang dapat ditimbulkan mulai dari pra panen hingga penyimpanan. Tulisan ini memiliki tujuan yaitu untuk mengulas mikotoksin pada biji sorgum dan teknik penyimpanan yang mengurangi kontaminasi mikotoksin, serta pemanfaatan pestisida nabati untuk mencegah kontaminasi mikotoksin. Aflatoksin, fumonisin, dan ZEN adalah mikotoksin yang dihasilkan dari jamur dan umum ditemukan pada biji sorgum. Pada konsentrasi tertentu, kontaminasi aflaktoksin dapat menyebabkan keracunan akut dan kronis. Teknik penyimpanan yang terkendali (waktu, suhu, kelembaban, media, kadar air biji) dengan pemantauan berkala mampu mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh kontaminasi mikotoksin. Aplikasi minyak atsiri sebagai pestisida nabati dilakukan sebelum penyimpanan sebagai upaya pencegahan timbulnya cendawan penghasil mikotoksin
    corecore