3 research outputs found

    Transformasi cerita panji dalam masyarakat Jawa : Stdi berdasarkan perspektif kajian resepsi Sastra Jaussian

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah: 1) mengungkapkan keberadaan eerita Panji di Kediri Jawa Timur dan niIai kearifan IokaI yang terkandung di dalamnya; dan 2) mengidentifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif tekstual dan ditriangulasi dengan field research. Adapun perspektif yang digunakan adalah perspektif resepsi sastra. Adapun unit analisis yang digunakan eerita Panji dan resepsi masyarakat pembaca ideal (seniman, kritikus sastra, pemerhati sastra, atau budayawan) yang ada yang menulis tentang eerita Panji. Data penelitian diperoleh dengan strategi pemerolehan data yang lebih dominan metode pendokumentasian, dilengkapi dengan rnetode observasi. Teknik yang digunakan adalah perekarnan, peneatatan, dan pengamatan. Ternuan penelitian ini adalah: Pertama, eerita Panji dalam pandangan pernbaea ideal merupakan eerita sumber yang memiliki peran penting bagi pengembangall seni dan budaya dalam masyarakat Jawa. Cerita Panji ini dipandang sebagai eerita yang luar biasa, memiliki penyebaran yang luas, diakui sebagai budaya Panji! ditransformasi ke dalam berbagai seni dan budaya, memiliki banyak varian seni dan budaya, dan mengandung pesan dan nilai kearifan loka1. Cerita Panji ini dipopulerkan dalam masa Kerajaan Majapahit, dan rnenurut pembaea ideal mengandung nilai kesejarahan, edukatif, kepahlawanan, keteladanan, ekologis, morat politis, kearifan loka!, dan sebagainya. Nilai itu ada dalam eerita Panji dan juga dalam karya transforrnasinya, varian-varian eerita Panji, dan area atau relief yang berkisah tentang Panji. Cerita Panji mi, telah sebagai ekspor budaya dan memiliki pengaruh dalam pengembangan budaya. Dalam masyarakat asal eerita ini yakni Kediri memang tidak terjadi pewarisan budaya yang signifikan, namun justru dlketahui banyak pembaca luar Kediri khususnya para sarjana dan pembaca ideal yang menaruh perhatian besar pada eerita Panji mi. Kedua, bentuk-bentuk seni dan budaya yang terinspirasi lahir sebagai akibat masyarakat pembaea meresepsi eerita Panji, bentuknya berrnaearn-maeam. Ada yang berbentuk karya sastra (eerita rakyat dan sastra klasik), karya seni relief di Candicandi, karya seni tari, karya seni pertunjukan (wayang dan pementasan), dan seni lukis. Dari berbagai bentuk seni nini, pada masing-masing bentuk seni itu juga terdapat banyak nama karya seni dan budaya. Belum lagi apabila dilihat varian dari masing-masing nama seni dan budaya itu, jumlahnya akan sangat banyak. Dari hasH identifikasi bentuk-bentuk seni dan budaya ini diketahui bahwa cerita Panji itu membawa pengaruh yang sangat besar, menginspirasi para seniman dan budayawan untuk berkarya sehingga eerita Panji dia nggap sebagai induk eerita yang hertransformasi dalam skup dunia kesenian dan kebudayaan yang sangat luas

    PERILAKU SEKSUAL TOKOH-TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL TUJUH MUSIM SETAHUN KARMA CLARA NG.: Perlawanan tcrhadap Budaya Patriarkhal

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku seksual tokoh-tokoh perempuan dalam novel Tujuh Musim Setahun; mengidentifikasi perlawanan tokoh¬tokoh perempuan terhadap budaya patriarkhal dalam novel Tujuh Musim Selahun; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tujuh Muslin Seiahun karya Clara Ng. merupakan salah satu novel yang menghadirkan tema seksualitas perempuan. khususnya perilaku seksual para perempuan papan atas. Novel Tujuh Musim Selahun mengedepankan antusiasme perempuan dalam seks bukan lagi dalam tataran terbclenggu, perempuan pun memiliki kehendak dan menentukan sendiri kenikmatan seksnya. Begitu pula dalam merasakan kenikmatan seks, perilaku seksual tokoh-tokoh perempuan dalam novel ini dideskripsikan memiliki ekspresi yang berbeda-beda. Perilaku seks Lara sangat terobsesi dengan cinta, liar dalam bercinta dan terbuka (blak-blakan) dalam kaitannya dengan aktivitas seksual. Dengan demikian, dalam novel ini Lara dihadirkan sebagai tokoh wanita yang mendobrak kekuasaan laki-laki dalam aktivitas seksual. Lara berusaha meluruskan konsep mengenai aktivitas seksual yang selama ini hanya dikuasai laki-laki. Selena tetap mempertahankan kesucian dan keperawanannya sampai menikah. Selena yang semula tidak pernah mengenal aktivitas seksual bebas seperti teman-temannya. saat mendapatkan rangsangan seksual juga dapat mengikutinya. Hal ini disebabkan setiap manusia memiliki instink sesksualitas tanpa harus dilatih atau dibiasakan terlebih daulu. Perilaku seksual Selena yang dipresentasikan dalam novel Tujuh Muslin Selahun merupakan perilaku seks yang normal dan melulu konvensional, sama sekali tidak digambarkan adanya gejolak dalam aktivitas seksualnya. Mei yang dikenal sebagai anak yang pendiam ternyata mempunyai perilaku seksual yang cukup liar. Setelah berumah tangga sampai mempunyai anak satu orang, is mengaku dalam berhubungan seks tidak pernah mencapai orgasme. Mei juga termasuk orang yang suka berfantasi seks. Pada akhirnya, ia bisa merasakan orgasme, tetapi bukan pada saat is berhubungan seks dengan suaminya, ia bisa orgasme dengan cara bermasturbasi. Perilaku seksual Phoebe dan Iris sebagai pasangan lesbian dihadirkan secara lebih terbuka. Mereka sudah tidak malu lagi untuk menyatakan pada masyarakat bahwa mereka adanlah pasangan homoseksual. Hal ini terbukti dari keberanian mereka untuk diekspos oleh majalah wanita yang mengetengahkan topik Lesbian. Phoebe dan Iris bersedia untuk memaparkan kehidupan mereka sebagai pasangan lesbian, sebab menurut mereka cinta tidak mengenal jenis kelamin. Segala bentuk perilaku seksual dan bcberapa perlawanan tokoh-tokoh perempuan dalam novel Tzrjuh Muslin Seluhun terhadap budaya patriarkhal merupakan salah satu upaya untuk menyuarakan ketidakadilan yang mereka rasakan sebagai perempuan. Sehingga, perempuan sebenarnya memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kaitannya dengan masalah seksualitas, khususnya perilaku seksual. Seorang perempuan tidak senantiasa berlaku sebagai objek seksualitas, tetapi juga berhak memegang kendali sebagai subjek seksualitas. Ilal ini mengingat kenikmatan seksual dapat berlangsung jika aktivitas kelamin selalu berlandaskan pada kehendak bersama, pada kesamaan perasaan, dan pada kesadaran akan tanggung-jawab masing¬masing

    PERILAKU SEKSUAL TOKOH-TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL TUJUH MUSIM SETAHUN KARMA CLARA NG.: Perlawanan tcrhadap Budaya Patriarkhal

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku seksual tokoh-tokoh perempuan dalam novel Tujuh Musim Setahun; mengidentifikasi perlawanan tokoh¬tokoh perempuan terhadap budaya patriarkhal dalam novel Tujuh Musim Selahun; Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tujuh Muslin Seiahun karya Clara Ng. merupakan salah satu novel yang menghadirkan tema seksualitas perempuan. khususnya perilaku seksual para perempuan papan atas. Novel Tujuh Musim Selahun mengedepankan antusiasme perempuan dalam seks bukan lagi dalam tataran terbclenggu, perempuan pun memiliki kehendak dan menentukan sendiri kenikmatan seksnya. Begitu pula dalam merasakan kenikmatan seks, perilaku seksual tokoh-tokoh perempuan dalam novel ini dideskripsikan memiliki ekspresi yang berbeda-beda. Perilaku seks Lara sangat terobsesi dengan cinta, liar dalam bercinta dan terbuka (blak-blakan) dalam kaitannya dengan aktivitas seksual. Dengan demikian, dalam novel ini Lara dihadirkan sebagai tokoh wanita yang mendobrak kekuasaan laki-laki dalam aktivitas seksual. Lara berusaha meluruskan konsep mengenai aktivitas seksual yang selama ini hanya dikuasai laki-laki. Selena tetap mempertahankan kesucian dan keperawanannya sampai menikah. Selena yang semula tidak pernah mengenal aktivitas seksual bebas seperti teman-temannya. saat mendapatkan rangsangan seksual juga dapat mengikutinya. Hal ini disebabkan setiap manusia memiliki instink sesksualitas tanpa harus dilatih atau dibiasakan terlebih daulu. Perilaku seksual Selena yang dipresentasikan dalam novel Tujuh Muslin Selahun merupakan perilaku seks yang normal dan melulu konvensional, sama sekali tidak digambarkan adanya gejolak dalam aktivitas seksualnya. Mei yang dikenal sebagai anak yang pendiam ternyata mempunyai perilaku seksual yang cukup liar. Setelah berumah tangga sampai mempunyai anak satu orang, is mengaku dalam berhubungan seks tidak pernah mencapai orgasme. Mei juga termasuk orang yang suka berfantasi seks. Pada akhirnya, ia bisa merasakan orgasme, tetapi bukan pada saat is berhubungan seks dengan suaminya, ia bisa orgasme dengan cara bermasturbasi. Perilaku seksual Phoebe dan Iris sebagai pasangan lesbian dihadirkan secara lebih terbuka. Mereka sudah tidak malu lagi untuk menyatakan pada masyarakat bahwa mereka adanlah pasangan homoseksual. Hal ini terbukti dari keberanian mereka untuk diekspos oleh majalah wanita yang mengetengahkan topik Lesbian. Phoebe dan Iris bersedia untuk memaparkan kehidupan mereka sebagai pasangan lesbian, sebab menurut mereka cinta tidak mengenal jenis kelamin. Segala bentuk perilaku seksual dan bcberapa perlawanan tokoh-tokoh perempuan dalam novel Tzrjuh Muslin Seluhun terhadap budaya patriarkhal merupakan salah satu upaya untuk menyuarakan ketidakadilan yang mereka rasakan sebagai perempuan. Sehingga, perempuan sebenarnya memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki dalam kaitannya dengan masalah seksualitas, khususnya perilaku seksual. Seorang perempuan tidak senantiasa berlaku sebagai objek seksualitas, tetapi juga berhak memegang kendali sebagai subjek seksualitas. Ilal ini mengingat kenikmatan seksual dapat berlangsung jika aktivitas kelamin selalu berlandaskan pada kehendak bersama, pada kesamaan perasaan, dan pada kesadaran akan tanggung-jawab masing¬masing
    corecore