3 research outputs found

    Peran Polaritas Minyak Nabati Terhadap Karakter Sidik Warna Nyala Api Spray Pembakaran Minyak Jarak, Kelapa, Sawit dan Kapok

    Get PDF
    Ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin berkurang dan menyebabkan harga fluktuatif dan dampak negatif dari bahan bakar fosil untuk mendorong para peneliti untuk mencari bahan bakar alternatif terbarukan. Biofuel dapat menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM), yaitu : bioetanol, biodiesel dan biomassa. Biodiesel untuk mengantikan solar, bioetanol untuk mengantikan premium dan biomassa untuk menganti minyak tanah. Dengan demikian penting utuk mengadakan penelitian pada bidang biofuel khususnya minyak nabati. Dalam penelitian ini Pengujian awal yang dilakukan adalah komposisi asam lemak dari minyak nabati minyak jarak, minyak kapok, minyak kelapa dan minyak sawit kemudian dilanjutkan dengan pengujian sifat fisik dan kimianya. Setelah itu dilakukan dengan pengujian nyala api spray pembakarannya untuk mengetahui pengaruh polaritas minyak nabati terhadap tahap pembakaran dan sidik warna pembakaran. Tahap pembakaran yang terjadi pada minyak nabati: minyak jarak, minyak kelapa, minyak sawit, minyak kapuk yaitu pada minyak jarak dari 2, 3 dan 4 tahapan pembakaran seiring dengan meningkatnya tekanan, pada minyak kelapa 1 dan 2 tahapan pembakaran seiring dengan meningkatnya tekanan, sedangkan pada minyak sawit 1 tahapan pembakaran, pada minyak kapuk 1 tahapan pembakaran. Hal ini disebabkan karena adanya asam lemak jenuh dan tak jenuh pada minyak nabati yang mengakibatkan minyak jarak dengan kandungan asam lemak tak jenuh yang dominan sehingga lebih reaktif dalam pembakaran. Sedangkan pada minyak kelapa yang memiliki asam lemak tak jenuh lebih dominan tetapi dalam pembakaran lebih reaktif dibandingkan dengan minyak sawit dan kapuk dikarenakan pengaruh dari polaritas yang tinggi dari minyak kelapa. Hasil sidik warna minyak nabati: minyak jarak, minyak kelapa, minyak sawit, minyak kapuk yaitu mendapatkan kedekatan warna jika dibandingkan dengan solar dari yang paling tinggi kerendah yaitu minyak kelapa, minyak jarak dan minyak sawit dan minyak kapuk hal ini dipengaruhi adanya polaritas dan kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh yang mengakibatkan reaktifitas pembakaran minyak nabati berbeda-beda yang mengakibatkan sidik warna dari masing-masing minyak nabati menjadi khas

    Pengaruh Penambahan Etanol Pada Pertalite Terhadap Nilai Oktan dan Karakteristik Pembakaran Droplet

    No full text
    Penggunaan bahan bakar pertalite ditujukan pada kendaraan yang memiliki kompresi rasio 9:1 hingga 10:1. Sedangkan kendaraan-kendaraan baru saat ini memiliki rasio kompresi 12 ke atas. Pertalite yang hadir dari tahun 2015 silam ini apabila masih tetap digunakan di masa sekarang, maka diperlukan peningkatan (improvement) pada bahan bakar, agar nilai oktannya dapat naik dan memiliki efisiensi tinggi serta lebih ramah lingkungan. Apabila penggunaan pertalite tetap dipaksakan tanpa adanya peningkatan kualitas bahan bakar, maka akan rawan terjadinya mesin menggelitik (knocking) pada silinder mesin. Pada penelitian ini akan dibahas pengaruh properti yang dimiliki etanol pada kandungan bahan bakar pertalite yang terdiri dari 90% iso oktana dan 10% n heptana. Pengaruh yang diberikan dapat dengan menambahkan cabang rantai pada kandungan n heptana yang awalnya lurus menjadi bercabang agar memiliki sifat tidak terlalu mudah terbakar atau mengubah cabang rantai pada kandungan iso oktana yang awalnya bercabang menjadi lurus agar dapat memiliki sifat lebih mudah terbakar. Selain berpengaruh terhadap struktur rantai pada senyawa pertalite, penambahan etanol juga dapat berpengaruh pada total energi yang dihasilkan, salah satunya pada total energinya yang terdiri dari energi potensial dan energi kinetik. Total energi ini nantinya dapat berpengaruh terhadap kemudahan campuran bahan bakar dalam berreaksi. Berdasarkan hipotesa di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh properti bahan bakar pertalite dengan penambahan etanol sebagai RON Booster terhadap karakteristik pembakaran droplet. Pada penelitian ini penambahan etanol dengan presentase 0%, 1%, 2,5% dan 5% dari volume campuran yang digunakan sebagai RON Booster pada bahan bakar pertalite untuk mengetahui perubahan karakteristik pembakarannya. Karakteristik pembakaran dari droplet yang diamati pada penelitian ini meliputi ignition delay time, burning duration, tinggi api dan temperatur droplet. Pengamatan dilakukan pada tahap evaporasi hingga tahap pembakaran dari droplet

    Pengaruh penggunaan katalis kalium hidroksida (KOH) terhadap produksi hidrogen campuran minyak nabati dan air dengan menggunakan metode steam reforming

    No full text
    Steam reforming adalah proses pembentukan gas hidrogen melalui proses menguapkan minyak nabati dan air pada temperatur pemanasan tertentu dengan bantuan katalis, sehingga terjadi reaksi kimia yang menghasilkan gas hydrogen. Minyak nabati yang digunakan adalah minyak jarak, minyak kapas dan minyak kelapa. Sedangkan katalis yang digunakan adalah Kalium Hidroksida (KOH) dengan kadar 1 gr, 2 gr, dan 3 gr, yang dipanaskan pada suhu 350⁰C, untuk mengetahui produktifitas hidrogen yang dihasilkan, dilakukan variasi pencampuran minyak nabati dan air 1:1, 1:2, 1:3. uap yang keluar dari pipa dibakar untuk mendapatkan warna api. Dengan menggunakan aplikasi AutoCad dapat diketahui luas warna api biru, api kuning dan api merah. Hasil perhitungan luas warna api yang didapatkan menunjukkan bahwa semakin besar penambahan minyak nabati terhadap air serta semakin besar penambahan katalis Kalium Hidroksida maka produktifitas hidrogen semakin meningkat
    corecore