13 research outputs found

    Struktur Kepemilikan Perusahaan dan Penghindaran Pajak Di Indonesia

    Get PDF
    Penelitian ini menganalisa pengaruh struktur kepemilikan (Keluarga, Pemerintah, Institusional, Asing, Managerial, Publik) terhadap penghindaran pajak di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis reresi data panel. Pada penelitian ini menggunakan sampel data sekunder dari perusahaan index papan utama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2017 hingga 2019 yang berjumlah 279 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan keluarga, struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan managerial dan struktur kepemilikan publik cenderung tidak menghindari pajak. Namun struktur kepemilikan pemerintah dan struktur kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak Dari hasil peneltian ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan pemerintah dan struktur kepemilikan asing dapat mempengaruhi kebijakan perusahaan untuk melakukan penghindaran pa

    Peran Self Esteem Sebagai Pemoderasi Partisipasi Anggaran Dan Kapasitas Individu Terhadap Budgetary Slack (Studi Empiris Pada Perusahaan Kalla Group)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara empiris budgetary slack pada perusahaan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya yaitu partisipasi anggaran dan kapasitas individu. Tujuan berikutnya adalah mengetahui bagaimana self esteem sebagai moderasi dalam hubungan antara variabel partisipasi anggaran dan kapasitas individu terhadap berbagi budgetary slack. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan alat analisis Structural Equation Modelling (SEM) PLS. Sampel penelitian ini sebanyak 140 responden yang berasal dari 14 perusahaan Kalla Group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kapasitas individu berpengaruh positif terhadap budgetary slack. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi bawahan dalam proses penyusunan anggaran maka akan menciptakan budgetary slack dan semakin individu memiliki kapasitasnya dalam menyusun anggaran maka akan meningkatkan budgetary slack. Hasil penelitian dengan self esteem sebagai moderasi menunjukkan bahwa self esteem mampu memperlemah pengaruh partisipasi anggaran dan kapasitas individu pada budgetary slack

    Determinan Efektivitas Audit Internal dengan Dukungan Manajemen sebagai Variabel Moderasi

    Get PDF
    Lemahnya akuntabilitas keuangan menunjukkan ketidakmapanan efektivitas audit internal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan memberikan bukti faktor penentu efektivitas audit internal pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Sampel penelitian ini adalah 31 auditor internal dan 31 pegawai KKP. Penelitian merupakan explanatory research, analisa data kuesioner penelitian untuk menguji hipotesis menggunakan bantuan alat analisis Partial Least Squares (PLS). Hasil penelitian menunjukkan koordinasi dan kerjasama auditor internal dengan auditor eksternal, independensi organisasi, dan persepsi auditee berpengaruh secara positif terhadap efektivitas audit internal dengan daya prediktif sebesar 63,94 %. Namun, profesionalisme audit tidak berpengaruh secara positif terhadap efektivitas audit internal dan dukungan manajemen tidak mampu menjadi variabel moderasi. Temuan ini dapat membuka wawasan pihak yang berkepentingan, terutama pimpinan KKP untuk mempertimbangkan kebijakan yang dapat meningkatkan efektivitas audit internal untuk peningkatan sasaran dan kinerja organisasi

    Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Melalui Skeptisisme Profesional Akuntan Publik (Survei Pada Kap Di Wilayah Kota Malang Dan Surabaya)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Selain itu, penelitian menguji peran mediasi skeptisisme profesional akuntan publik terhadap pengaruh kompetensi dan independensi. Penelitian dilakukan di Kantor Akuntan Publik (KAP) kota Malang dan Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode pemilihan sampel secara tidak acak atau metode nonprobabilitas dengan menggunakan teknik purpossive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 35 orang. Pengumpulan data menggunakan metode survei dengan kuesioner dan menggunakan analisis jalur sebagai teknik analisisnya. Hasil analisis diperoleh temuan: Pertama, skeptisisme profesional akuntan publik dipengaruhi oleh kompetensi dan independensi, dan skeptisisme profesional akuntan publik mampu memediasi hubungan kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Kedua, kualitas audit tidak dipengaruhi oleh kompetensi dan independens

    Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh sikap atas kepatuhan, norma subjektif, kontrol perilaku persepsian, kewajiban moral, religiusitas, persepsi Wajib Pajak atas pemerintah terhadap niat untuk patuh dan menguji pengaruh niat untuk patuh terhadap kepatuhan pajak. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui survey dengan kuesioner yang disebar kepada Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di KPP Pratama Batu. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan pekerjaan bebas meningkat karena norma subjektif yang kuat, religiusitas yang tinggi, dan memiliki persepsi atas pemerintah yang lebih baik akan memiliki niat untuk patuh yang lebih tinggi. Selanjutnya, perilaku kepatuhan Wajib Pajak ditentukan oleh niat untuk patuh. Penelitian ini tidak dapat membuktikan secara empiris bahwa sikap atas kepatuhan, kontrol perilaku persepsian dan kewajiban moral berpengaruh terhadap niat untuk patuh

    Dilema Etis Konsultan Pajak Dalam Tax Planning: Studi Fenomenologi

    Get PDF
    Konsultan pajak memiliki fungsi membantu wajib pajak terkait masalah- masalah di bidang perpajakan yang dihadapi wajib pajak. Namun terkadang perbedaan tujuan antara wajib pajak dan konsultan pajak menimbulkan dilema. Wajib pajak yang menganggap pajak itu sebagai beban berusaha mengecilkan pajak yang harus dibayar. Wajib pajak meminta bantuan konsultan pajak untuk melakukan tax planning secara legal hingga ke arah illegal. Konsutlan pajak harus mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku, namun disisi lain adanya suatu kondisi dan imbalan yang diberikan klien membuat konsultan pajak mengalami dilema. Konsultan pajak harus mempunyai cara untuk menghilangkan dilema yang dirasakan. Maka dari itu tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui, mendalami serta mengupas bagaimana bentuk dilema etis yang di alami konsultan pajak dan bagaimana pengalaman konsultan pajak dalam mengatasi dilema yang dirasakan ketika melakukan tax planning. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan paradigma intepretif dan pendekatan fenomenologi transendental Husserl. Informan dalam penelitian ini adalah konsultan pajak IKPI Kota Denpasar. Informan dipilih menggunakan teknik snowball sampling. Berdasarkan teknik analisis dari Moustakas (1994), dapat diperoleh hasil penelitian yang mengungkap bentuk-bentuk dilema konsultan pajak, seperti dilema yang muncul akibat adanya “area abu-abu” atau celah dalam peraturan yang menyebabkan ketidakjelasan dari peraturan tersebut, dilema akibat konsultan pajak memiliki kepedulian terhadap kliennya dan dilema akibat konsultan pajak memikirkan keberlangsungan bisnis jasanya. Bentuk-bentuk dilema tersebut menghasilkan pengalaman konsultan pajak dalam mengatasi dilema yang dirasakan yaitu dengan cara memunculkan rasa sadar bahwa sebagai seorang konsultan pajak harus memahami peraturan dengan baik untuk menghindarinya dari rasa dilema. Selain itu konsultan pajak harus membangun kesadaran dari wajib pajaknya (klien), serta harus mempunyai kesadaran profesi sebagai konsultan pajak yang terikat dengan kode etik. Membangun kesadaran wajib pajak dan mempunyai prinsip harus mematuhi kode etik, dilema yang dirasakan dapat teratas

    Perwujudan Amnesti Pajak Humanistik Religius Berkeadilan

    Get PDF
    Amnesti pajak tahun 2016 belum berhasil secara objektif maupun secara subjektif. Ukuran objektif amnesti pajak adalah repatriasi harta dan uang tebusan amnesti pajak yang belum diimbangi dengan pembentukan karakter subjektif Wajib Pajak (WP). Objektivitas amnesti pajak merupakan logosentrisme materialis yang abai terhadap nilai-nilai lokalitas. Nilai-nilai lokalitas yang dimarjinalkan dalam amnesti pajak merupakan nilai-nilai ideologis berbangsa dan bernegara. Landasan moral amnesti pajak seyogyanya dijiwai nilai religius dan nilai-nilai humanistik sebagi praksisnya sehingga mampu mewujudkan keadilan sosial Pancasila. Upaya mewujudkan nilai-nilai humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) dalam bingkai religiositas pada amnesti pajak melalui dekonstruksi. Peneliti menggunakan historisitas, rasionalitas, dan aktualitas pemikiran Latif (2011) untuk menghasilkan usulan konsep amnesti pajak humanistik religius berkeadilan (HRK 1). Peneliti mengembangkan metode penelitian dengan menambahkan metode preskriptif Pancasila untuk memproyeksikan konsep amnesti pajak HRK 1 menjadi praksis amnesti pajak HRK 2 yang tidak terbatas pada amnesti pajak namun juga pada revisi amandemen Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP). Hasil wawancara mendalam dengan informan-informan penelitian yang terlibat langsung dalam penyusunan, pengesahan, dan pelaksanaan amnesti pajak peneliti susun dalam tema-tema yang dilengkapi dengan kontemplasi olah akal dan rasa. Peneliti menemukan konsep amnesti pajak menggunakan pemikiran keadilan utilitarian berlandaskan asas proporsionalitas, tentunya tidak sesuai dengan nilai keadilan humanistik religius Pancasila. Amnesti pajak lebih mengedepankan kepastian hukum dari pada pemenuhan rasa keadilan sebagai konsekuensi logis dari kebijakan amnesti pajak. Hasil penelusuran teks modernitas (individualis, rasionalis, dan materialis) selanjutnya peneliti silang atau coret. Upaya memusatkan nilai humanistik religius pada amnesti pajak dengan mengganti asumsi objektivitas (materialis) dengan asumsi subjektivitas (sosial religius). Nilai-nilai keadilan Pancasila yaitu humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) dalam bingkai religiositas sebagai perwujudan keadilan sosial berlandaskan Pancasila dipusatkan dalam kebijakan amnesti pajak dan kebijakan yang terkait lainnya. Usulan konsep amnesti pajak yang mengedepankan nilai humanistik (tepa selira, gotong royong, dan tat twam asi) sebagai praksis bagi WP maupun otoritas pajak dalam bingkai religiositas. Hasil penelitian memberikan kontribusi teori melalui usulan konsep amnesti pajak dan revisi RUU KUP yang humanistik religius berkeadilan. Kontribusi praktiknya dengan menjadikan nilai religius sebagai landasan moral bagi otoritas pajak maupun WP dan nilai humanistik sebagai praksisnya dalam wujud amnesti pajak dan revisi RUU KUP yang HRK 2

    Analisis Model Beneish M-Score Dalam Mendeteksi Fraud Pada Laporan Keuangan Covid-19 (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Non Perbankan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2021

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kecurangan laporan keuangan pada perusahaan non-perbankan di masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan model Beneish M-Score dan menguji efektivitas model dalam mendeteksi kecurangan secara kontemporer. Sampel tersebut mencakup 115 perusahaan dari berbagai sektor, kecuali perbankan, yang terdaftar di situs web Bursa Efek Indonesia pada tahun 2021 yang dipilih melalui purposive sampling, dari mana data laporan keuangan perusahaan berasal. Data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dan regresi logistik menggunakan 8 indeks rasio dalam model Beneish sebagai variabel independen. Analisis model Beneish M-Score menghasilkan potensi indikasi kecurangan, namun seharusnya tidak menjadi satu-satunya indikator dalam menentukan kecurangan dalam laporan keuangan. Selain itu, 5 dari 8 indeks rasio keuangan dalam model Beneish memiliki pengaruh yang signifikan dalam mendeteksi potensi kecurangan dalam laporan keuangan. Tingka

    Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Corporate Financial Performance: Peran Mediasi Stakeholders Influence Capacity

    No full text
    Penelitian ini bertujuan memperoleh bukti pengaruh positif atas : Luas pengungkapan CSR terhadap Stakeholders influence capacity, Stakeholders influence capacity terhadap kinerja keuangan perusahaan, Luas pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan dan memperoleh bukti empiris adanya efek mediasi Stakeholder influence capacity dalam pengaruh luas Pengungkan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada pengamatan 2014- 2017. Berdasar kriteria yang ditetapkan, penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria purposive sampling. Sampel penelitian meliputi 313 perusahaan manufaktur, metode analisis data menggunakan WarpPLS versi 5.0 Hasil penelitian ini adalah Luas pengungkapan corporate social responsibility tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan, Luas pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh langsung terhadap kapasitas dukungan stakeholders, Kapasitas dukungan stakeholders berpengaruh langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan, dan Luas pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh tidak langsung terhadap kinerja keuangan perusahaan melalui kapasitas dukungan stakeholders
    corecore