8 research outputs found

    Toba Batak House Of Huta Bagasan In Jangga Dolog Village

    Get PDF
    Each region basically has a traditional house that has characteristics in accordance with the local wisdom of each region. Each traditional house will reflect the identity that grows in the area. The physical structure of the building of traditional houses in anthropology in different traditional societies will bring up building elements that are depicted in the form of ornaments as a symbol of meaning that has special meaning in the area. Symbolizing the building of a traditional society, the building elements have a special meaning that is recognized by the builders as an important element for building strength and stability. Research into the homes of a traditional society gives us some valuable views for the conception of housing. Likewise in the case study of a traditional house in Jangga Dolok Village, Lumbun Julu District, Toba Samosir Regency, North Sumatra Province. Majority of the people are Batak people. Batak Traditional Houses have a major influence in the spatial planning of the area. Besides that, the symbolization of houses living in Batak people cannot be separated from the influence of socio-cultural life and all aspects manifested in the symbolization of Batak Traditional Houses which have special meaning. Keywords Huta Bagasan, Jangga Dolok, Ruma Bata

    Pandanaran Shopping Mall Di Kota Semarang Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Hijau

    Get PDF
    Kegiatan komersial di kota Semarang banyak didominasi kegiatan perdagangan dan jasa yang tersebar dibeberapa bagian kota dan ditunjang pula dengan lingkungan perdagangan yang merupakan sub-sub pusatnya. Dengan melihat ketersediaan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa komersial lain merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang perekonomian kota Semarang dimana Semarang sendiri sebagi pusat kota. Aktifitas penduduk cukup beragam dan menyebarnya fasilitas kota tanpa adanya pemisahan fungsi secara tegas dan pemanfaatan lahan yang tidak optimal, maka perlu untuk wilayah pusat kota untuk mempunyai nilai ruang atau lahan yang tinggi, oleh karena itu intensifikasi lahan kota sebagai alternative pemecahannya dengan mengembangkan horisontal kota maupun pemanfaatan lahan secara maksimal dan pengembangan vertical,memang dalam keragaman kegiatan kota menumbuhklan kompleksitas, kekayaan dan perbedaan kehidupan kota yang pada akhirnya akan menuntut adanya fasilitas kota yang mampu mendukungnya

    A Study On Space Pattern And Traditional House Of Penglipuran Village

    Get PDF
    Penglipuran Traditional Village is a traditional settlement in Bali which has an attractive space pattern seen from the order of the spatial pattern that is typical of the cultural activities of its people. The village is located at a distance of 45 km from Denpasar and 5 km from the capital city of Bangli Regency. The aim of the study was to find out the concept of traditional patterns of space and houses applied in Penglipuran Village, as a basis for researching traditional Balinese architecture. This research was conducted with qualitative descriptive method and case study approach. Penglipuran Village as a settlement has a space pattern which is divided into 3 (three) spatial arrangements based on the Tri Mandala concept consisting of: 1) Main Mandala (Pura); 2) Madya Mandala (Residence); 3) Nista Mandala (Tomb). The condition of the Penglipuran Traditional Village as a traditional mountain village shows one thing that stands out, namely the spread of settlement patterns tend to be linear because they are in mountainous areas. Penglipuran Bali Traditional House is an order of cultural result of the cultural mindset of the ancestors of the Penglipuran community in organizing an area well and upholding ancestral customs and striving to maintain the order well, neatly organized concept and sustainable nature and the surrounding environment

    Pola Tata Ruang Kampung Kwarasan Magelang Karya Thomas Karsten

    Get PDF
    Kampung Kwarasan yang terletak di Kota Magelang merupakan salah satu karya Thomas Karsten dari sekian banyak karya arsitektur dan perencanaan kotanya di seluruh Indonesia. Topografinya yang berkontur justru dimanfaatkan Karsten untuk memaksimalkan view permukiman Kwarasan ke sekitarnya, yaitu view ke arah Gunung Sindoro-Sumbing dan Sungai Progo. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dikerjakan dengan maksud untuk mengetahui konsep perencanaan pola tata ruang karya Thomas Karsten yang diterapkan di Kampung Kwarasan, sebagai pijakan meneliti karya-karya Thomas Karsten lainnya yang tersebar diseluruh pelosok negeri ini. Kwarasan sebagai sebuah permukiman memiliki pola ruang yang terbagi menjadi 3 (tiga) zona yang berbeda, yaitu zona permukiman bangunan besar, sedang dan kecil, dengan sebuah lapangan yang berfungsi sebagai pusat kawasan di permukiman tersebut. Lapangan di kawasan permukiman Kwarasan oleh Karsten direncanakan sebagai bentuk dari konsep kota Jawa. Kata-kunci : Kampung Kwarasan, Pola Tata Ruang, Thomas Karsten

    Historycal Museum Of Central Java Dengan Pendekatan Desain Arsitektur Post Modern

    Get PDF
    Sejalan dengan motto Jawa tengah (visit Jawa Tengah) yang ingin memajukan sektor pariwisata. Dengan mengadakan pembenahan di semua bidang pariwisata khususnya infrastruktur, maka hal ini seolah olah menjadi dorongan dan juga motivasi untuk mengembangkan sektor permuseuman di Jawa tengah. Seperti diketahui di jawa tengah sudah ada banyak museum, tetapi perkembangannya sangat kurang dibanding objek pariwisata lain. Museum museum di Jawa Tengah belum mewakili semua daerah daerah yang ada di Jawa Tengah. Dengan mengakomodir sejarah Jawa Tengah dan benda bersejarah yang berkaitan Jawa Tengah dengan baik dan benar, maka akan memudahkan para wisatawan atau pengunjung untuk mengetahui sejarah jawa tengah beserta daerah yang ada didalamnya. Semakin banyak promosi yang dilakukan maka semakin banyak orang tahu akan kayanya kebudayaan yang dimiliki jawa tengah. Dan kesemuanya itu perlu wadah atau tempat, dimana perlu yang namanya sesuatu yang beda. Tidak hanya sebagai museum untuk tempat menyimpan patung, barang bersejarah, senjata, cerita, namun museum ini bisa lebih luas perannya. Kata kunci : museum, post moder

    Aquatic Centre In Karimunjawa

    Get PDF
    Pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang di miliki oleh Kepulauan Karimunjawa dengan gugusan 27 pulau nya, melalui pariwisata kita bisa belajar banyak tentang seni, budaya, adat istiadat, dan cara hidup suku atau bangsa lain. Pariwisata juga berperan penting untuk menciptakan kehidupan yang aktif dan kehidupan yang sehat jasmani dan rohani. Penekanan konsep Hybrid Architecture, dengan teknik menggabungkan atau mencampur berbagai unsur terbaik dari budaya yang berbeda, baik antara budaya masa kini dengan masa lalu (diakronik), atau antar budaya masa kini (sinkronik). Dengan konsep Hybryd Architecture ini nantinya kawasan Aquatic Centreakan menjadi wisata alternative selain wisata snorkeling dan diving yang ada di Kepulauan Karimunjawa. Aquatic Centre yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti Water Park, Sea Word, dermaga wisata air, dan fasilitas penunjang (penginapan) hotel dan cottage.fasilitas dermaga dengan pembangunan diarahkan di sepanjang badan air dengan tetap mempertahankan keberadaan ruang terbuka, serta kekhasan arsitektur lokal dapat dimanfaatkan secara komersial guna menarik pengunjung. Kata Kunci: Aquatic Centre, Hybrid Architectur

    Water Park In Panjang Island Jepara One Stop Tour In Panjang Island

    Get PDF
    Water Park is one of the universal tourism products, it can be accepted by all people without any diferrent of age, gender and background. On the other hand, a complete and modern tour which can accommodate several types of tours in one region, may not exist yet in Indonesia. With the potential of Pulau Panjang, the local government regulations, the Jepara Tourism Development Master Plan, the perfect planning design that use a sea waves as the theme of and the futuristic fasade style, is expected to be one solution for a complete tourist area. Water Park in Pulau Panjang is designed to be a complete tourism area, with Water Park as a main design, and other types of tourism such as culinary toursm, educational and conservation toursm, beach tourism , hotels, cottages and Sheikh Abu Bakar bin Yahya ba'alawi's tomb as a religious tourism. Key words: water park, tourist area

    Pendekatan Compact Riverside City Pada Kota Baru Pontianak

    No full text
    Pengembangan suatu kawasan untuk dapat menjadi  kota baru, selain membangun benar-benar baru sebagai kota (new development), juga dapat dilakukan dengan mengembangkan kawasan permukiman yang telah ada menjadi kota dengan layanan kebutuhan sebagai kota baru (termasuk re-development, renewal). Pertanyaan kajian Pendekatan Compact Riverside City Pada Kota Baru Kota Pontianak ini, pertama adalah bagaimana menganalisis dalam mendapatkan kawasan-kawasan yang dapat membentuk kota baru untuk Kota Pontianak, sedangkan pertanyaan kedua adalah strategi apa yang dibutuhkan dalam mengembangakan kota baru untuk Kota Pontianak melalui dukungan karakter perairan sungai di Kota Pontianak. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kawasan permukiman pada pusat-pusat layanan perkotaan pada kawasan-kawasan permukiman kota sekitar Kota Pontianak; manganalisa kebutuhan kawasan-kawasan yang terintegrasi dengan menggunakan pendekatan compact city strategy dan merumuskan kebutuhan konsep perencaaan kota baru Kota Pontianak terkait dengan karakter perairan sungai di Kota Pontianak. Kajian ini menggunakan  metoda overlay melalui super imposed mapping berdasar rangkuman kajian-kajian terdahulu. Pendekatan analisis akan adalah compact city strategy
    corecore