4 research outputs found

    Pengembangan Permainan Domat Card pada Materi Sistem Persamaan Linier Satu Variabel

    Full text link
    Aspek pedagogik menuntut guru untuk dapat memfasilitasi siswa dengan kegiatan pembelajaran yang menarik, salah satatunya dengan penggunaan media. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu media berbentuk domat card yang valid, praktis, dan efektif untuk proses latihan soal pada materi PSLV. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari langkah Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Media ini telah diujicobakan terhadap 30 siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tuntang. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari instrumen penilaian validasi aspek materi dan media, instrumen penilaian kepraktisan, instrumen pendapat siswa dan instrumen pretest posttest. Media permainan domat card telah dinyatakan valid dari aspek ahli materi dengan skor85,7%, dan valid dari ahli media dengan skor 86,4 %, keduanya termasuk kategori sangat baik. Hasil dari penilaian kepraktisan memperoleh skor 86,8% masuk kategori sangat praktis. Uji pair t-test dengan taraf signifikan α = 0,05 menghasilkan signifikan mendekati nol yang kurang dari 0,05 dengan rata-rata post test lebih tinggi daripada pre test. Berdasarkan ketiga hasil uji tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media domat card valid, praktis, dan efektif

    Pengembangan Permainan Monomath pada Materi Persamaan Garis Lurus Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 10 Salatiga

    Full text link
    Pembelajaran matematika perlu untuk menyajikan latihan soal secara menarik, salah satunya menggunakan permainan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan permainan Monopoli Matematika (monomath) yang valid, praktis dan efektif untuk proses latihan soal pada materi persamaan garis lurus. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari langkah Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Permainan monomath ini bertemakan nasionalis. Monomath telah dinyatakan valid dari aspek materi dan aspek media pembelajaran dengan persentase berturut-turut 89,5% dan 89,8% keduanya termasuk kategori sangat baik. Monomath telah diujicobakan kepada siswa kelas VIII C SMP Negeri 10 Salatiga dan menghasilkan indeks kepraktisan penggunaan sebesar 87,3%, masuk kategori praktis. Uji pair t-test dengan taraf signifikan α = 0,05 menghasilkan signifikan mendekati nol yang kurang dari 0,05 dengan rata-rata post test lebih tinggi daripada pre test. Berdasarkan ketiga hasil uji tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media ini valid, praktis, dan efektif. Kata

    Pengembangan Modul Aritmerika Sosial Berbasis Problem Based Learning untuk Siswa SMP

    Full text link
    Pada kurikulum 2013, keberadaan buku paket hanya merupakan salah satu  sumber belajar, namun selebihnya guru diberi wewenang untuk menggembangkan dan menggunakan sumber belajar lain yang sesuai dengan karakteristik siswa. Siswa SMP Negeri 1 Salatiga merupakan siswa-siswa dengan tingkat pencapaian nilai matematika tinggi di Salatiga. Oleh karena itu, penelitian R&D ini bertujuan untuk mengembangkan modul aritmetika sosial yang dapat menstimulus siswa untuk berpikir tingkat tinggi dengan pengajuan permasalahan-permasalahan kontekstual di dalamnya. Modul yang dikembangkan dengan model ADDIE ini berbasis Problem Based Learning (PBL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul aritmetika sosial yang berbasis PBL valid, praktis, dan efektif untuk digunakan pada siswa dengan tingkat kemampuan matematika tinggi. Berdasarkan hasil tersebut maka disarankan bagi sekolah dengan tingkat kemampuan matematika siswa setara dengan SMP Negeri 1 Salatiga untuk dapat menggunakan modul tersebut dalam pembelajaran aritmetika sosial

    Kreativitas Siswa Produk Kurikulum 2013

    Full text link
    Kurikulum merupakan jawaban pendidikan akan tantangan abad 21. Salah satu keterampilan yang perlu diasah untuk menghadapi abad 21 adalah kreativitas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pencapaian kreativitas dari pelaksanaan kurikulum 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah 12 siswa kelas XII yang telah mengalami kurikulum 2013 selama periode kurang lebih 5 tahun (dari kelas VII sampai XII). Analisis hasil tes kreativitas siswa dalam menyelesaikan soal mengenai pola menunjukan bahwa untuk aspek kelancaran, setiap subjek memenuhi dengan 8,3% subjek memliki tingkat kelancaran yang lebih baik disbanding subjek lainnya. Pada aspek kelenturan, tidak semua subjek memenuhi, namun sebagian (50%) subjek memenuhi aspek kelenturan. Pada aspek kebaharuan, setiap subjek memenuhi dengan 8,3% subjek memiliki tingkat kebaharuan yang lebih baik dari subjek lainnya. Adapun pada aspek penguraian, setiap subjek memenuhi aspek penguraian. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan subjek pada kurikulum 2013 termasuk dalam kategori kreatif. Kata kunci: Kreativitas, Kurikulum 201
    corecore