5 research outputs found

    Pengenalan Citra Bola Robot Bluehuman G8

    Full text link
    Pengenalan citra merupakan suatu cara dari sebuah mesin komputer untuk mengenali objek atau benda yang memiliki pola dan bentuk. Pada bidang robotika, citra digunakan untuk mengenali sebuah objek benda dari bentuk maupun warna. Robot humanoid merupkan robot berbentuk manusia yang bisa dipertandingkan dengan permainan sepakbola, dimana robot harus mengejar bola kemudian menendang. Robot dapat melihat bola dengan proses citra digital dengan mendeteksi bentuk bola dan warna. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi bola pada robot Humanoid dengan cara memanfaatkan sensor kamera pada robot, kemudian hasil citra yang direkam diproses menggunakan citra digital dengan model Hue, Saturation, Value (HSV). HSV merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengetahui perbedaan intensitas dan kedalaman warna pada objek dengan area disekitarnya. Dengan menggunakan  model HSV, citra bola di arena lapangan dapat terdeteksi oleh robot humanoid, sehingga dapat mendukung robot dalam mengejar dan menendang bola

    Implementasi Perangkat Berbasis Mikrokontroler sebagai Sistem Pengendali Kursi Roda

    Full text link
    Beberapa kesenjangan dari teknologi kursi roda elektrik yaitu tidak memiliki sistem cerdas pendeteksi halangan dan lubang yang berguna untuk meminimalkan risiko pengguna mengalami benturan/tabrakan. Serta tidak adanya sistem pengontrolan kecepatan gerakan kursi roda melalui bobot pengguna, sehingga terjadi penurunan kecepatan pada pengguna yang memiliki bobot lebih berat ataupun sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut,  dirancang sebuah purwarupa kursi roda elektrik yang memiliki kemampuan mendeteksi halangan dan lubang, serta mampu menyesuaikan kelajuan putaran motor DC berdasarkan bobot yang dimuatnya. Sensor berat (load cell) digunakan untuk mendeteksi beban serta ditambahkan sensor kemiringan untuk menstabilkan pergerakan pada kemiringan ruang gerak/area (naik, turun, dan rata). Sensor ultrasonik digunakan untuk mendeteksi halangan dan lubang. Dalam penelitian ini, akan diteliti sistem kerja dari pendeteksian halangan, lubang dan beban dalam mengontrol kecepatan putaran motor DC pada purwarupa kursi roda yang akan dibuat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kecepatan kursi roda elektrik diatur dari nilai PWM yang dikendalikan melalui driver motor. Nilai PWM tersebut disesuaikan berdasarkan beban tambahan dan nilai kemiringan kursi. Selain itu, kecepatan juga dikendalikan jika sensor jarak mendeteksi area yang berpotensi halangan. Kendali arah pergerakan kursi roda dapat dilakukan dengan menekan tombol tekan di antaranya Maju, Mundur, Kiri dan Kana

    Perancangan Perangkat Pengelolaan Parkir Otomatis dengan Pemanfaatan Kamera

    Full text link
    Semakin padatnya pengunjung yang datang pada area parkir maka akan meningkatkan kesibukan petugas parkir yang mengelola parkir secara manual. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah cara dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Penelitian ini dibuat untuk mempermudah pendataan parkir secara otomatis dan juga  mempermudah transaksi pembayaran diarea parkir tersebut. Perangkat pengelolaan parkir otomatis pada penelitian ini menggunakan mikrokontroler ATMega 3128 sebagai pengendali utama dan juga menggunakan komponen pendukung lain seperti motor servo untuk membuka dan menutup portal, serta dibantu sensor ultrasonik yang mendeteksi jarak kendaran pada saat kendaran berada didepan portal untuk memicu kamera dalam pengambilan nomor pada plat kendaraan yang akan melewati pintu masuk parkiran. Kemudian aplikasi VB.NET 2008 yang didukung oleh library opencv untuk memproses gambar yang telah diambil oleh webcam lalu disimpan ke database  Access 2010

    Perancangan Robot Pensortir Benda dengan Pengenalan Pola Warna Menggunakan Kamera

    Full text link
    Computer vision merupakan kombinasi dari pengolahan citra dan pengenalan pola. Dalam penelitian ini, aplikasi komputer vision digunakan untuk mengenali warna benda yang kemudian diterapkan pada robot line follower untuk mengambil dan membawa benda ke tempat yang ditentukan sesuai dengan warnanya. Sensor yang digunakan adalah kamera CMUcam4. Pengujian dilakukan dengan memberi bola warna merah dan biru masing – masing sebanyak delapan kali dan kombinasi antara warna merah atau biru secara acak sebanyak sepuluh kali. Dari hasil pengujian didapatkan nilai presentase keberhasilan robot dalam mengenali warna biru sebesar 75 % dan warna merah 87,5 %. Secara keseluruhan, sistem robot dalam mengenali warna benda memiliki nilai presentase keberhasilan sebesar 80

    Sistem Absensi Karyawan Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Sensor Figer Print

    Full text link
    Sistem absensi karyawan berbasis mikrokontroler menggunakan sensor finger pada PT. Delta Mitra Sejati merupakan sistem absensi berbasis teknologi sidik jari. Aplikasi absensi ini bertujuan untuk merancang sebuah sistem absensi yang efisien dengan memanfaatkan mikrokontroler sebagai pusat pengendali perangkat dan teknologi sidik jari untuk mengurangi penggunaan kertas serta mempercepat waktu pelaksanaan absensi dan rekapitulasi perbulan. Pada penelitian ini penulis mengimplementasikan dalam sebuah perangkat terintegrasi, dimana sistem absensi karyawan berbasis mikrokontroler arduino mega 2560 ini terkoneksi ke jaringan untuk penyimpanan data. Dengan cara singkronisasi database offline atau database lokal dengan database online menggunakan pemrograman visual, sehingga data dapat di update setiap 10 detik. Data tersimpan secara online dikarenakan sistem absensi ini akan diterapkan pada kantor cabang, sehingga kantor pusat dapat mengakses data absensi karyawan dari wilayah kantor cabang. Berdasarkan hasil penelitian, pembacaan id jari karyawan pada fingerprint hingga pada proses absensi karyawan, kemudian data yang diperoleh dari proses absensi akan tersimpan pada database online sudah dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Namun, penempatan jari yang tidak tepat pada proses scanning sidik jari dapat menimbulkan error pengambilan gambar, kemungkinan eror yang terjadi dikarenakan kondisi jari yang kotor atau peletakan sidik jari kurang ditekan sehingga tidak dapat mengambil scanning sidik jari dengan baik dan untuk pembacaan id jari pada proses scanning, belum dapat bekerja secara maksimal, karena kemungkinan jari yang sama menghasilkan id yang berbeda
    corecore