59 research outputs found

    Potensi Sintaks Model Pembelajaran Konstuktuvis-Metakognitif dalam Melatihkan Berpikir dan Kemandirian Belajar Siswa

    Full text link
    Berbagai kajian menunjukkan kapasitas berpikir dan kemandirian belajar siswa Indonesia memprihatinkan. Di sisi lain, peradaban manusia telah memasuki era pengetahuan. Kemampuan esensial yang diperlukan oleh luaran pendidikan adalah kemampuan berpikir dan kemandirian belajar. Rendahnya kemampuan tersebut salah satunya disebabkan oleh model pembelajaran. Tulisan ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis konstruktivis-metakognitif yang dirancang untuk memberdayakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kemandirian belajar. Model pembelajaran diturunkan dari teori konstruktivisme personal Piaget dan konstruktivisme sosial Vygotsky diperkuat dengan strategi metakognitif. Produk sintak model pembelajaran kontruktivis metakognitif sebagai berikut, 1) Fase I: Pembentukan Kelompok Kolaboratif, 2) Fase II: Aktivasi Skemata Awal, 3) Fase III: Penciptaan Konflik Kognitif, 4) Fase IV: Perencanaan Pengkonstruksian Konsep, 5) Fase V: Pengkontruksian Konsep, 6) Fase VI: Presentasi Kelas, 7) Fase VII: Tes Individu, dan 8) Fase VIII: Rekognisi Kelompok. Karakter konstruktivis dan strategi metakognitif pasa sintak model berpotensi mampu memberdayakan kemampuan berpikir dan kemandirian belajar

    Mengoptimalkan Minat, Keaktifan Berkomunikasi, Keterampilan Metakognitif, dan Penguasaan Konsep dengan Classwide Peer Tutoring (Cwpt) pada Pembelajaran Biologi Siswa SMA

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk 1) Meningkatkan minat siswa melalui pembelajaran Peer Mediated Instruction And Intervention Tipe Classwide Peer Tutoring pada pembelajaran Biologi SMA, 2) Meningkatkan keaktifan siswa melalui pembelajaran Peer Mediated Instruction And Intervention Tipe Classwide Peer Tutoring pada pembelajaran Biologi SMA, 3) Mengetahui adanya pengaruh pembelajaran Peer Mediated Instruction And Intervention (PMII) Tipe Classwide Peer Tutoring (CWPT) terhadap keterampilan metakognitif siswa pada pembelajaran Biologi SMA, dan 4) Mengetahui adanya pengaruh pembelajaran Peer Mediated Instruction And Intervention (PMII) Tipe Classwide Peer Tutoring (CWPT) terhadap penguasaan konsep pada pembelajaran Biologi SMA. Penelitian ini dilakukan dengan dua seting yaitu penelitian tindakan kelas dan penelitian quasi eksperimen. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada PTK ini, yang menjadi variabel masalah adalah minat dan keatifan komunikasi siswa dalam pembelajaran biologi. Variabel tindakan adalah pembelajaran Peer Mediated Instruction and Intervention (PMII) tipe Classwide Peer Tutoring (CWPT). Selanjutnya dalam seting penelitian quasi eksperimen pembelajaran Peer Mediated Instruction and Intervention (PMII) tipe Classwide Peer Tutoring (CWPT) digunakan sebagai variabel bebas. Variabel terikatnya adalah keterampilan metakognitif dan penguasaan konsep dalam pembelajaran Biologi. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan rancangan pretes dan postes dengan kelompok pengendali tidak diacak. Hasil penelitian tindakan kelas menyimpulkan bahwa 1) pembelajaran PMII tipe CWPT dapat meningkatkan minat siswa, serta 2) pembelajaran PMII tipe CWPT dapat meningkatkan keaktifan berkomunikasi siswa pada pembelajaran biologi siswa SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Hasil penelitian kuasi eksperimen menyimpulkan 1) tidak ada pengaruh pembelajaran PMII tipe CWPT terhadap penguasaan konsep biologi, 2) ada pengaruh pembelajaran PMII tipe CWPT terhadap keterampilan metakognitif pada siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009

    Pembelajaran Biologi Dengan Concept Attainment Model Menggunakan Teknik Vee Diagram Dan Concept Map Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Penalaran Ilmiah

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran model Concept Attainment (CA) menggunakan Vee Diagram (VD) dan Concept Map (CM) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Tingkat III Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Kuningan. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan Vee Diagram terdiri dari 34 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan Concept Map terdiri dari 31 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor, kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untuk data prestasi belajar afektif, lembar observasi untuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan anava tiga jalan sel tak sama dengan bantuan software SPSS 18. Hasil penelitian didapatkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map pada aspek psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek kognitif dan afektif dengan sig.0,403 > 0,05; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,013 < 0,05; (3) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki penalaran ilmiah tinggi dan rendah pada aspek kognitif dan psikomotor dan tidak ada perbedaan pada aspek afektif dengan sig.0,007 < 0,05; (4) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar dengan sig.0,523 > 0,05; (5) ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map dengan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan tidak ada interaksi pada prestasi belajar afektif dan psikomotor dengan sig.0,013 < 0,05; (6) tidak ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,457 > 0,05; (7) tidak ada interaksi antara pembelajaran model Concept Attainment melalui Vee Diagram dan Concept Map, kemampuan berpikir kritis, dan penalaran ilmiah terhadap prestasi belajar dengan sig.0,828 > 0,05. Berdasarkan hasil statistik penggunaan Vee Diagram dan Concept Map memberikan prestasi yang sama

    Integrasi Pendekatan Konstruktivisme Dalam Model Problem Based Learning Berbasis Kooperatif Untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Biologi Tahun Akademik 2009/2010

    Full text link
    - This research aims to raise student competence trough the application of constructivism approach. A cooperative Problem Based Learning is used to achieve the aforesaid goal. This is a classroom action research that performed towards 48 university student at the fourth semester in Faculty of Teacher Training and Education. The dependent variable in this research was student\u27s competence whereas the independent variable is the application of the aforementioned approach and model. By the application of Cooperative Problem Based Learning, the cognitive score has been raised and hence, its application towards is considered as effective

    Prototipe Model Pembelajaran Konstruktivis-kolaboratif untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Akademik Bawah

    Full text link
    Pembelajaran biologi di Indonesia saat ini lebih terorientasi pada produk. Keberhasilan belajar diukur dari seberapa banyak siswa berhasil menghafalkan konsep, akibatnya kemampuan berpikir dan keterampilan proses sains siswa memprihatinkan. Permasalahan lainnya adalah USAha memperkecil kesenjangan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa berkemampuan akademik atas (AA) dan bawah (AB). Siswa AB dapat mencapai mastery layaknya siswa AA jika mereka diberi alokasi waktu belajar yang cukup. Permasalahannya, alokasi waktu belajar di sekolah uniform bagi semua siswa, akibatnya terjadi kesenjangan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa AA dan AB. Model pembelajaran berbasis konstruktivis-kolaboratif dikembangkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Prosedur pengembangan model mengacu pada Borg dan Gall sebagai berikut. 1) Analisis kebutuhan. 2) Pengembangan draf produk. 3) validasi ahli dan uji coba pengguna produk. Komponen model pembelajaran yang dikembangkan berupa sintaks, sistem sosial, peran dan tugas guru, sistem pendukung, dampak instruksional dan pengiring. Produk sintaks model hasil pengembangan sebagai berikut. 1) Fase I: Pengorganisasian belajar. 2) Fase II: Aktivasi konsepsi awal. 3) Fase III: Menciptakan konflik kognitif. 4) Fase IV: Pembentukan konsep secara kolaboratif. 5) Fase V: Presentasi kelas. 6) Fase VI: Tes individu. 7) Fase VII: Rekognisi tim. Hasil uji ahli dan uji kelompok kecil pengguna menyatakan produk model dalam kategori layak. Produk model pembelajaran akan diuji melalui setting eksperimen untuk mengetahui efektivitasnya dalam memperkecil kesenjangan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses sains antara siswa AA dan AB

    Pembelajaran Biologi Dengan Generative Learning Model (Glm) Disertai Mediadickey Dan Polkey Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Dan Analitis

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pembelajaran dengan Generative Learning Model (GLM)disertai Dichotomic Key (Dickey) dan Polyclave Key (Polkey) ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dananalitis terhadap prestasi belajar.Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain faktorial2x2x2. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswaSemester I Program Studi Pendidikan Matematika STKIPPGRIPontianak Tahun Akademik 2012/2013. Sampel penelitian ditentukan secara acak dengan teknik clusterrandom sampling terdiri dari dua kelas. Kelas eksperimen I diberi perlakuan menggunakan GLM disertai Dickeyterdiri dari 45 mahasiswa dan kelas eksperimen II diberi perlakuan menggunakan GLM disertai Dickey terdiridari 50 mahasiswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk data prestasi belajar kognitif, psikomotor,kemampuan berpikir kritis dan penalaran ilmiah, angket untukdata prestasi belajar afektif, lembar observasiuntuk data psikomotor dan afektif. Uji hipotesis penelitian menggunakan ANAVA tiga jalan sel tak sama denganbantuan software SPSS 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan prestasi belajar antarapembelajaran GLM disertai media Dickey dan Polkey pada aspek kognitif dan psikomotorik, namun tidak adaperbedaan pada aspek afektif; (2) ada perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuanberpikir kritis tinggi dan rendah pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik; (3) ada perbedaan prestasibelajar antara mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir analitis tinggi dan rendah pada aspek kognitif,afektif, dan psikomotorik; (4) terdapat interaksi antara GLM disertai media Dickey dan Polkey dengankemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak terhadap prestasi afektif danpsikomotorik;(5) terdapat interaksi antara GLM disertai media Dickey dan Polkey dengan kemampuan berpikiranalitis terhadap prestasi belajar afektif, tetapi tidak ada interaksi pada prestasi belajar kognitif danpsikomotor;(6) terdapat interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan analitis terhadap prestasi belajarpsikomotorik, tetapi tidak terdapat interaksi terhadap prestasi kognitif dan afektif; (7) tidak ada interaksi antaraGLM disertai media Dickey dan Polkey, kemampuan berpikir kritis, dan berpikir analitis terhadap prestasibelajar

    Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Butir Soal Dan Angket

    Full text link
    – The research is aimed to developing an items test and questionnaire analysis software in order that facilitate students of Biology Education Department, Sebelas Maret University who are conducting research in schools to analyzing the items test and questionnaire. The software is AN Soft 1.0 that has functions to facilitate the user in analyzing the items test and questionnaire. The software is based on Microsoft Visual Foxpro 9.0 with Microsoft Office 2007 and 2010 as controllers. The research is belonged to Research and Development Method (R & D) (Borg, WR and Gall, MD, 1989) with the following research stages. Research and initial data collection, planning, making the initial product, the initial product test, the initial product improvements, field test, operational and product improvements. The research involves the following trial subjects. (1) The initial test involving an educational expert, visual communication expert, and information technology expert. (2) The small trial group involves 30 students of Biology Education Department, Sebelas Maret University. (3) The large trial group involves 50 students of Biology Education Department, Sebelas Maret University. The data was analyzed using qualitative descriptive approach that describes and interprets the qualitative data. Before the data was analyzed, carried out the quantification of data from the questionnaires and the assessment form then the data was analyzed qualitatively. The interviews data was analyzed qualitatively. The results of field test 1 and 2 showed that there is an increasing percentage of the total score from all aspects. The results of the questionnaire showed that the rate of interesting on AN Soft 1.0 users increased from 85.33% to 89.8% is classified as very strong, the ease of installing Soft AN 1.0 increased from 84.33% to 94.2% is classified as very strong, The ease of operations AN Soft 1.0 increased from 84% to 93.4% is classified as very strong, and the mastery level of AN Soft 1.0 users increased from 81% to 90.6% which is classified as very strong. Based on the results, it was concluded the developing of items test and questionnaire analysis software product can be facilitating users to analysis items test and questionnaire in accordance with the rules of proper instruments analysis

    Pengembangan Modul IPA Terpadu Berbasis Sets Pada Tema Makanan Sehat Dan Tubuhku Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

    Full text link
    Penelitian dan pengembangan ini bertujuan (1) mendeskripsikan karakteristik modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema makanan sehat dan tubuhku untuk meningkatkan hasil belajar; (2) mengetahui kelayakan modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema makanan sehat dan tubuhku untuk meningkatkan hasil belajar; (3) mengetahui efektivitas modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema makanan sehat dan tubuhku untuk meningkatkan hasil belajar. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur R&D Borg and Gall yang disederhanakan menjadi 9 tahapan. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan: (1) Karakteristik produk modul IPA Terpadu berbasis SETS sebagai berikut :a) bebentuk modul cetak IPA terpadu berbasis SETS dengan tema makanan sehat dan tubuhku untuk guru dan untuk siswa; b) materi yang disajikan dikaitkan dengan masalah di sekitar kehidupan siswa yang sering dijumpai dalam kehidupan, sehingga siswa lebih mudah memahami materi tersebut; c) penyusunan modul mengacu pada alur pembelajaran SETS; d) modul berisi keterkaitan unsur SETS yang tertuang dalam bagan-bagan SETS; e) modul dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas dan belajar mandiri bagi siswa di rumah. (2) Kelayakan modul IPA Terpadu berbasis SETS pada tema makanan sehat dan tubuhku berdasarkan penilaian ahli, praktisi, respon guru dan siswa memberikan kategori sangat baik dan layak digunakan. (3) Produk ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, (gain score = 0,344), sikap(18%) dan keterampilan (14%)
    • …
    corecore