482 research outputs found

    Analisis Soal Sumatif IPA Mengenai Gaya pada Peserta Didik Kelas IV di SD YP Nasional

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis butir soal dalam bentuk pilihan ganda dengan maksud mengevaluasi tingkat validitasnya, mengukur reliabilitasnya, menilai tingkat kesulitannya, serta mengidentifikasi daya pembedanya. Subjek penelitian terdiri dari 15 peserta didik kelas IV di SD YP Nasional. Pendekatan yang diterapkan adalah metode penelitian deskriptif berbasis data kuantitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan instrumen tes berupa 20 soal pilihan ganda yang terkait dengan materi Konsep Gaya. Data dianalisis menggunakan software SPSS. Hasil studi ini mengindikasikan bahwa sebanyak 55% dari soal masuk dalam kategori valid, sedangkan 45% soal termasuk dalam kategori tidak valid. Selain itu, reliabilitas soal dikatakan rendah dengan nilai R sebesar 0,647. Tingkat kesukaran soal menunjukkan bahwa satu soal termasuk dalam kategori sulit, sembilan soal berada pada tingkat kesulitan sedang, dan sepuluh soal termasuk dalam kategori mudah. Adapun dalam hal daya pembeda, terdapat 35% soal yang memiliki daya pembeda baik, 20% soal dengan daya pembeda sedang, dan 45% soal dengan daya pembeda rendah

    Evaluasi Peresepan Antibiotik Pasien Infeksi Saluran Kemih Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang

    Full text link
    Inappropriate antibiotics prescribing in Urinary Tract Infection (UTI) can lead antibiotic\u27s resistance. Hospitals should have a formulary as a reference for providing medical services to the patients. This study aimed to determine the types of antibiotics that prescribed for UTI treatment and determine the level of antibiotics prescribing conformity with the Roemani Semarang hospital\u27s formulary (2009) and WHO guidelines 2001. This study used a non-analytical descriptive design and retrospectively. The samples were 73 patients. This study includes the pattern of antibiotic prescribing in UTI patients and conformity with 2009 hospital formulary and 2001 WHO guidelines. The results showed that antibiotics are widely used cefotaxime (cephalosporins) 14 cases (19.18%), levofloxacin (quinolones) 11 cases (15.07%), and ceftriaxone (cephalosporins) 10 cases (13.70%). The combination that widely prescribed is a cephalosporins combination with quinolones three cases (4.11%), cephalosporin combination with other cephalosporins three cases (4.11%), and the combination of a cephalosporin with an aminoglycoside two cases (2.74%). There are 68 recipes (93%) suitable with hospital formulary, and five recipes (7%) not listed on the hospital formulary Roemani 2009. The UTI antibiotic monotherapy in women, men, and children do not exist in accordance with the WHO guidelines 2001

    Potensi Kapuk Randu (Ceiba Pentandra Gaertn.) Dalam Penyediaan Obat Herbal

    Full text link
    : The Cultivation venture kapok (Ceiba pentandra Gaertn.) already done since hundreds of years ago, but has not been well developed. The amount of kapok plants in Indonesia continues to decline. whereas tree is very beneficial to health treatment. The purpose of this paper is to find out the potential of kapok trees associated with raw materials herbal remedy or treatment so that the kapok plant can remain preserved . The methods used are library research which descriptive and explorative approaches mainly from previous examination. In the implementation in the field conducted field survey and interview techniques. The results showed that: (1) a range of secondary metabolite compounds are present in every part of the plant, such as the kapok seeds, leaves, stems, and roots. (2) secondary metabolites found in every part of the plant has antibacterial properties kapok, antifungi, bitter taste, and antioxidants, (3) ceiba pentandra as a potencial multifunction medicinal plants that needs to be improved in its use as modern medicine and prevented from extinction

    Perencanaan Partisipasi Lokal: Pengalaman Advokasi Participatory Budgeting Lsm di YOGYAKARTA

    Full text link
    Pelaksanaan pembangunan dikatakan berhasil bila mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anggota masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis membahas tentang peran serta warga masyarakat dalam perencanaan dan penganggaran APBD di daerahnya masing-masing melalui advokasi yang dilakukan oleh NGO. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Fakta menunjukkan bahwa keberhasilan pembangunan dapat terwujud salah satunya dengan mengikutsertakan anggota masyarakat sejak awal proses kegiatan, khususnya dalam penyusunan rencana pembangunan. Partisipasi dalam perencanaan pembangunan wujudnya bisa berupa kehadiran dalam rapat/musyawarah, pemikiran, dan waktu. Dalam rangka menyesuaikan dengan kepentingan masyarakat, maka penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak cukup dilakukan oleh lembaga-lembaga formal dari unsur eksekutif dan legislatif saja. Kelompok-kelompok masyarakat lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM/ NGO) dapat turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran agar lebih dapat dipertanggungjawabkan, atau dengan kata lain lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat.Implementation of the development is successful if it is able to answer the needs and problems faced by members of the community. In this study, the author specifically addresses the participation of citizens in local budget planning and budgeting in their respective regions through advocacy carried out by NGOs. Methods of research used in this research was a qualitative approach, data collection is done by observation, interview and documentation. The evidence suggests that successful development can be realized by involving members of the community since the beginning of the activity, particularly in the preparation of development plans. The form of participation in development planning can be a presence at a meeting / deliberation, thought and time. In order to adapt to the interests of society, the preparation of the Budget Revenue and Expenditure (Budget) is not sufficient for formal institutions of the executive and legislative elements only. Local community groups and Non Governmental Organizations (NGOs / NGOs) should participate in the preparation of the budget to make it more accountable, or in other words more suitable to the interests of the community

    Peningkatan Hasil Belajar melalui Metode Role Playing dalam Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

    Get PDF
    Berdasarkan hasil observasimenunjukkan bahwa dalam pembelajaran guru kurang menggunakan media, metode dan model pembelajaran yang inovatif. Guru juga lebih mendominasi kegiatan pembelajaran, selain dominasi guru ketidak variatifan penyajian materi merupakan penyebab utama.Akibatnyahasil belajar siswa menjadi kurang maksimal. Untuk mengatasi permasalahan ini maka dilakukan pembelajaran dengan menerapkan metode role playing dengan harapan siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Dilakukan melalui tiga siklus dan setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar yang berjumlah 29 siswa. Instrumen yang dilakukan pada penelitian ini terdiri dari lembar observasi yang terdiri dari lembar aktivitas guru dan aktivitas siswa, tes, dan angket. Teknik analisis keempat instrumen tersebut data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis statistik deskriptif dengan cara mencari nilai persentase keberhasilan dan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru selama pembelajaran mengalami peningkatan selama tiga siklus, pada siklus I memperoleh persentase 76,2%. Pada siklus IImemperoleh persentase 87% dan meningkat pada siklus III dengan perolehan persentase 92,5%.Sementara pada aktivitas siswa di siklus I memperoleh persentase 65%.Sedangkan pada siklus IIaktivitas siswa memperoleh persentase 81,4% dan memperoleh kenaikan pada siklus III dengan perolehan 91%. Perolehan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 73 dan persentase ketuntasan belajar siswa 69%. Setelah diadakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II, hasil belajar siswa memperoleh nilai rata-rata 80,3 dengan persentase ketuntasan belajar siswa adalah 75,9%. Dan setelah diadakan perbaikan kembali pada siklus III terjadi kenaikan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata 84,7dengan persentase ketuntasan belajar siswa 93,1%. Skor penilaian psikomotor siswa pada siklus I memperoleh persentase 78%. Pada siklus II memperoleh persentase 89% dan meningkat pada siklus III dengan perolehan persentase 99%. Sedangkan repon siswa pada pembelajaran IPS menggunakan metode role playing memperoleh 85,6%
    • …
    corecore