4 research outputs found

    Perbedaan Antara Asupan Vitamin B1, B6 Dan B12 Dengan Kejadian Dysmenorrhea Pada Remaja Putri Di Sman 8 Kota Malang Dan Ma Nurul Ulum Munjungan Kabupaten Trenggalek

    Get PDF
    Dysmenorrhea merupakan salah satu masalah menstruasi yang paling sering dialami oleh remaja putri. Dysmenorrhea dibagi menjadi dysmenorrhe primer dan sekunder. Dysmenorrhea terjadi tanpa disertai patologi organ pelvik. Kekurangan mikronutrien yakni vitamin B1, B6 dan B12 merupakan salah satu faktor penyebab dari dysmenorrhe primer. Konsumsi seimbang dari ketiga vitamin pada menu harian dapat mencegah terjadinya dysmenorrhe primer karena ketiga vitamin ini mampu menghambat sintesa prostaglandin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara asupan vitamin B1, B6 dan B12 dengan kejadian dysmenorrhea pada remaja di SMAN 8 Kota Malang dan MA Nurul Ulum Munjungan, Trenggalek. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik menggunakan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Uji analisis hubungan asupan Vitamin B1, B6 dan B12 dengan kejadian dysmenorrhea menggunakan uji Spearman Rank dan Regresi Linier. Hasil uji Spearman diperoleh nilai p<0,05 untuk hubungan asupan Vitamin B1, B6 dan B12 dengan kejadian dysmenorrhea. Hasil analisis Regresi Linier diperoleh p<0,05. Uji beda dilakukan untuk melihat adanya perbedaan antara asupan vitamin B1, B6 dan B12 dari kedua sekolah dilakukan menggunakan uji MannWhitney. Hasil uji menunjukkan p>0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan asupan vitamin B1, B6 dan B12 dari SMAN 8 Kota Malang dan MA Nurul Ulum Munjungan, akan tetapi zat mikronutrien yang paling berpengaruh dari kedua sekolah berbeda. Vitamin B12 merupakan vitamin yang paling berpengaruh di SMAN 8 Kota Malang, sedangkan di MA Nurul Ulum Munjungan Vitamin B1 yang paling berpengaruh

    Sustainable Livelihood Conditions of Farm Worker Households around Baluran National Park: Case Study in Wonorejo, Indonesia

    Get PDF
    Farm workers are a group that is vulnerable to poverty and depends on weather or climatic factors. However, this profession dominates one of the villages around the Baluran National Park of Indonesia, i.e., Wonorejo, Banyuputih Subdistrict, Situbondo District, East Java. The Baluran National Park is a natural resource conservation area with a savanna ecosystem that was established in March 1980 through the Deklarasi Lima Taman Nasional (Declaration of Five National Parks) of Indonesia. It has an area of 25,000 hectares located in Banyuputih Subdistrict, Situbondo District, East Java and includes t h ree villages, i.e., Wonorejo, Sumberwaru, and Sumberanyar. This study aimed to describe the sustainable livelihood conditions of farm worker households in Wonorejo. This study is a quantitative research through household surveys and is supported by in-depth interviews with expert informants. The results of this study confirmed that farm workers in Wonorejo had good access to five livelihood assets, i.e., natural, physical, human, social, and financial assets. They had also been able to survive without destroying the natural resources in Baluran National Park

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.Ā  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEIā€™s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has ā€œStrengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagementā€ as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.Ā  Conference Title:Ā 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme:Ā Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms:Ā ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore