7 research outputs found

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Upaya Pencegahan Kekambuhan Ulang Kejadian Ispa pada Balita Diwilayah Kerja Puskesmas Jembatan Mas Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi Tahun 2015

    Full text link
    Salah satu penyakit yang sering terjadi adalah ISPA. ISPA adalah proses inflamatori parenkim paruyang umumnya disebabkan oleh agen infeksius. ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi dansetiap tahunnya menyerang sekitar 1% dari seluruh penduduk di Amerika Serikat.Jenis penelitian menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.Populasi penelitian adalah ibu yang mempunyai Balita yang berdomisili di Desa Jembatan MasWilayah Kerja Puskesmas Jembatan Mas Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi yaitu 2016responden, sampel dalam penelitian ini berjumlah 101 responden, instrumen penelitian menggunakankuesioner, mengolah data menggunakan chi-square.Hasil penelitian dari 101 responden terdapat (50,5%) yang upaya pencegahan kekambuhan ulangISPA kurang baik, (52,5%) peran petugas kesehatan kurang baik, (54,5%) mempunyai pengetahuanrendah dan (56,4%) mempunyai motivasi kurang baik. Hasil uji statistik diperoleh bahwa adahubungan peran petugas kesehatan, pengetahuan dan motivasi dengan upaya pencegahankekambuhan ulang ISPADiharapkan bagi kepala Puskesmas Jembatan Mas untuk mengkoordinasi petugas kesehatan dapatmeningkatkan intensitas penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pencegahan kekambuhan ulang ISPApada Balita serta memberikan kepada petugas kesehatan, khususnya pemegang program KesehatanIbu dan Anak untuk melaksanakan cara pencegahan penyakit ISP

    Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Petugas Kesehatan terhadap Penanganan Limbah Medis di Puskesmas Perawatan Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Tahun 2016

    Full text link
    Penanganan limbah medis di Puskesmas Perawatan Kecamatan Merlung masih terdapatkekurangan-kekurangannya bila ditinjau dari penanganan limbah medis yang baik dan memenuhisyarat-syarat kesehatan. Bahan-bahan buangan yang terkontaminasi sering dianggap biasa karenaitu sering kurang mendapat perhatian.Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Petugas KesehatanTerhadap Penanganan Limbah Medis Di Puskesmas Perawatan Kecamatan Merlung KabupatenTanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Tahun 2016. Populasi dan sampel adalah seluruh petugaskesehatan di puskesmas perawatan tersebut yaitu 51 orang. Data yang terkumpul diolahmenggunakan uji linier regresi berganda.Hasil penelitian menunjukkan 58% responden sudah memiliki pengetahuan yang baik, dan sikap56,9% responden sudah memiliki sikap yang baik. Hasil analisis regresi linier berganda dari 2variabel bebas yang diteliti ternyata seluruhnya mempunyai pengaruh positif secara statistik denganperilaku penanganan limbah medis dengan perilaku petugas kesehatan yang menangani limbahmedis, yaitu pengetahuan responden dan sikap responden (p=0,017).Penulis menyarankan perlu diberikan pelatihan kepada para petugas yang menangani limbah medisuntuk meningkatkan kecakapan, pengetahuan dan sikap petugas

    Implementasi Sistem Manajemen Mutu Pelayanan Keperawatan melalui Kepemimpinan Mutu Kepala Ruangan di RSUD Raden Mattaher Jambi

    Full text link
    Pendahuluan: Sistem manajemen mutu merupakan suatu tatanan yang menjamin tercapainya tujuan dan sasaran mutu yang direncanakan dalam pelayanan keperawatan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi implementasi sistem manajemen mutu di ruangan rawat inap adalah kepemimpinan mutu kepala ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan mutu kepala ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. Metode: Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 5 ruangan yang terdiri dari ruang jantung, ruang paru, ruang neurologi, ruang bedah dan ruang interne yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Analisis data dengan menggunakan uji statistik Regresi Linear Sederhana dengan nilai kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil: Hasil penelitian di dapatkan kepemimpinan mutu kepala ruangan sebagian besar baik (50%) dan implementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan juga sebagian besar baik (62,5%). Hasil analisa dengan uji Regresi Linear Sederhana di dapatkan ada pengaruh kepemimpinan mutu kepela ruangan terhadap implementasi sistem manajemen mutu ruang rawat inap (ρ= 0,024). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini diharapkan perawat meningkatkan komitmen dan tanggung jawab dalam mengimplementasi sistem manajemen mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap sehingga dapat mencapai mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas dan dapat meningkatkan kepercayaan, kepuasan pada pasien, keluarga, masyarakat terhadap pelayanan keperawatan

    Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Bangsal Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

    Full text link
    Kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya dalam bentuk interaksi antaramanusia dengan lingkungannya. Kejadian infeksi nosokomial yang cukup tinggi dan banyaknya perawatyang absen, terlambat masuk kerja dan pulang sebelum waktunya merupakan indikasi rendahnyakepuasan kerja perawat. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan lingkungan kerja dengankepuasan kerja perawat pelaksana di ruang bangsal rawat inap RSUD Sunan Kalijaga KabupatenDemak.Desain Penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan datasecara kuantitatif dengan wawancara kuesioner terstruktur dan secara kualitatif dengan indepth interview.Data kuantitatif dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik, data kualitatif dianalisis dengancontent analysis.Hasil penelitian bahwa kepuasan kerja dirasakan kurang puas oleh 51,6% responden. Sebanyak 58,1%responden berpersepsi kualitas kepemimpinan kurang baik dan 53,2% responden berpersepsi kurangbaik. Sebanyak 56,5% responden berpersepsi otonomi kurang baik, 53,2% responden berpersepsihubungan interdisiplin kurang baik dan 54,8% responden berpersepsi pengembangan profesional kurangbaik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa kualitas kepemimpinan (p=0,011), kualitas keperawatan(p=0,001), persepsi otonomi (p=0,001), hubungan interdisiplin (p=0,001) dan pengembangan profesional(p=0,001) berhubungan secara positif dengan kepuasan kerja perawat. Analisis multivariat menunjukkanadanya pengaruh kualitas keperawatan (p=0,022; Exp B=5,768), otonomi (p=0,020; Exp B=6,023) danpengembangan profesional (p= 0,002; Exp B= 12,082) secara bersama-sama terhadap kepuasan kerjaperawat pelaksana.Disarankan kepada pihak RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak untuk memotivasi perawat pelaksanadalam proses pengembangan profesional dan mengalokasikan dana untuk pendidikan, pertemuan ilmiahkeperawatan dan sertifikasi jabatan fungsional

    Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan terhadap Loyalitas Pasien RSUD Raden Mattaher Jambi 2016

    Full text link
    Rendahnya mutu pelayanan di RSUD Raden Mattaher Jambi berdampak pada jumlah kunjunganpasien ke rumah sakit atau bed occupancy rate yang masih sebesar 50,02 %, sedangkan BOR yangideal antara 75-85 %. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mutu pelayanankesehatan terhadap loyalitas pasien RSUD Raden Mattaher Jambi.Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Populasi dalam penelitian ini adalahpasien rawat inap sejumlah 45 orang. Sampel dalam penelitian ini seluruh populasi sebanyak 45orang (total sampling). Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Datadianalisis menggunakan regresi linier berganda.Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara tangibles (p=0,000),responsiveness (p=0,000), assurance (p=0,002), dan empathy (p=0,014) terhadap loyalitas,sedangkan reliability (p=0,970) yang tidak ber pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pasienrawat inap di RSUD Raden Mattaher Jambi.Disarankan kepada pimpinan RSUD Raden Mattaher Jambi supaya memperbaiki mutu pelayananuntuk meningkatkan loyalitas pasien RSUD Raden Mattaher Jambi

    Hubungan Pemakaian Apd, Hygiene Perorangan dan Riwayat Penyakitdengan Penyakit Dermatitis Alergi Akibat Kerja di PT. Psut Jambi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2016

    Full text link
    Salah satu penyakit akibat kerja yang paling banyak dijumpai yaitu dermatitis alergi. Dermatitis adalahperadangan kulit yang ditandai oleh rasa gatal, dapat berupa penebalan atau bintil kemerahan,multipel mengelompok atau tersebar, kadang bersisik, berair dan lainnya. Akibat permukaan kulitterkena bahan atau unsur-unsur yang ada di lingkungannya (faktor eksogen). Salah satu industri dibidang playwood provinsi Jambi adalah pembuatan triplek yang terletak di desa Sarang BurungKecamatan Jambi luar kota Kabupaten Muaro Jambi. Berdasarkan data di PT.PSUT, pada tahun2013 jumlah pekerja yang terkena dermatitis adalah sebanyak 20 pekerja, tahun 2014 sebanyak 23pekerja, ditahun 2015 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 24 pekerja dan pada bulan Januari-Mei2016 sebanyak 27 pekerja.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Case Control, bertujuan untukmengetahui hubungan pemakaian APD, hygiene perorangan dan riwayat penyakit terhadap penyakitdermatitis alergi. Jumlah sampel sebanyak 54 orang, 27 kasus dan 27 kontrol pada bagianpengeleman. Untuk melihat hubungan antara variabel dilakukan uji statistik dengan uji Chi-square.Hasil uji statistik diperoleh ada hubungan pemakaian APD dengan nilai p-Value 0,014 OR CI= 4,750,ada hubungan hygiene perorangan dengan nilai p-Value 0,000 OR CI= 10,00 dan ada hubunganriwayat penyakit dengan p-Value 0,006 OR CI= 5,714 terhadap penyakit dermatitis alergi.Perusahaan hendaknya menyediakan tempat mencuci tangan dan sabun sehingga kesehatan pekerjaterjaga terutama terhindar dari penyakit dermatitis dan Perusahaan untuk selalu menyediakan APD,sarung tangan terbuat dari bahan karet dan panjang sarung tangan sampai lengan, dan masker yangterbuat dari kain yang dilengkapi material penghisap zat kimia

    Pengaruh Guided Imagery Terhadap Tingkat Nyeri Anak Usia 7-13 Tahun Saat Dilakukan Pemasangan Infus Di RS Royal Prima Jambi

    Full text link
    Pemasangan infuse dapat  menimbulkan  nyeri pada anak.Guided Imagery merupakan strategi nonfarmakologi yang dapat menurunkan nyeri.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh Guided Imagery terhadap tingkat nyeri anak saat pemasangan infuse.Jenis penelitian kuasi eksperimen dengan sampel 30 intervensi dan 30 kontrol di RS Royal Prima Jambi.             Hasil penelitian menunjukkan Tingkat nyeri responden saat di lakukan pemasangan infus di kaji dengan menggunakan Wong Baker Faces Pain Rating Scale. Tingkat nyeri responden antara Kelompok intervensi dengan Kelompok control di yang menunjukkan 50% responden mengalami nyeri sedang sebelum dilakukan tindakan relaksasi guided imagery, dan sisanya sebanyak 43,3% mengalami nyeri berat, 6,7%  responden mengalami nyeri tak tertahankan. 80 % responden mengalami nyeri sedang setelah dilakukan tindakan relaksasi guided imagery, dan sisanya sebanyak 20 % mengalami nyeri berat, 0% mengalami nyeri tak tertahankan.             Ada pengaruh signifikan antara relaksasi guided imagery terhadap tingkat nyeri pada pasien pada saat pemasanagn infus di RS Royal Prima Jambi (p-value : 0,002, 95% CI). Perubahan tingkat nyeri pasien terhadap pemasangan infus sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi guided imagery
    corecore