2 research outputs found
Kemampuan Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum) Untuk Menyerap Logam Berat Timbal (Pb) Pada Tanah Tercemar
Logam berat merupakan unsur-unsur kimia berbahaya yang
biasa dihasilkan oleh industri-industri besar maupun kecil seperti
industri alat listrik dan logam, kimia, bahan bangunan serta
tambang. Salah satu logam yang memiliki potensial mencemari
lingkungan adalah Timbal (Pb). Fitoremediasi merupakan salah
satu cara dalam mengatasi pencemaran logam dengan cara
memindahkan, menyerap atau mengakumulasikan serta
mengubah kontaminan atau logam yang berbahaya menjadi tidak
berbahaya. Pada penelitian ini tanaman rumput gajah
(Pennisetum purpureum) dipilih sebagai tanaman yang mampu
meremediasi logam Pb. Tanaman rumput gajah (Pennisetum
purpureum) memiliki nilai BCF lebih dari 1 (BCF >1), dimana
tanaman rumput gajah masuk dalam kategori tanaman
akumulator. Pertumbuhan rumput gajah terhadap perbedaan
konsentrasi logam Pb memberikan pengaruh perlambatan
pertumbuhan dan kondisi fisik daun dimana semakin besar
konsentrasi logam Pb maka warna daun semakin menguning
akibat terjadinya nekrosis dan klorosis serta kekurangan unsur
hara kalium. Bagian akar, batang sekunder, dan daun
menunjukkan perbedaan nyata antar perbedaan konsentrasi Pb.
Total konsentrasi logam Pb terbesar yaitu pada tanaman rumput
gajah dengan perlakuan 50 ppm yaitu sebesar 115,89 mg/kg dan
total akumulasi sebesar 33,17 mg/tanama
Adsorpsi Minyak dan Timbal (Pb) pada Air Limbah Bengkel Mobil Menggunakan Bentonit dan Cangkang Telur Ayam (Gallus domesticus) sebagai Adsorben.
Bengkel X belum menerapkan pengolahan air limbah yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Minyak yang terkandung dalam oli yang digunakan termasuk komponen organik yang bersifat tetap dan sukar diuraikan bakteri, sedangkan timbal (Pb) memiliki sifat tidak dapat terurai secara hayati dan konsentrasinya tinggi terakumulasi di lingkungan. Pada penelitian dilakukan pengolahan air limbah bengkel dengan cara adsorpsi menggunakan adsorben bentonit dan cangkang telur ayam (Gallus domesticus) yang memiliki sifat ramah lingkungan dan keberadaannya selalu ada sepanjang tahun. Proses adsorpsi yaitu memanfaatkan kemampuan zat padat untuk menjerap suatu bahan atau zat pada permukaannya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik awal air limbah dan pengaruh adsorben terhadap efisiensi penurunan kadar minyak dan timbal (Pb). Hasil penelitian menunjukkan kadar minyak dan timbal (Pb) masih diatas standar baku mutu. Pada penelitian menggunakan variasi jenis dan dosis adsorben dengan lama waktu pengadukan selama 60 menit dengan kecepatan 150 rpm. Jenis adsorben yang digunakan yaitu clay jenis bentonit yang telah diaktivasi dengan larutan asam HCl 1 M dan cangkang telur ayam (Gallus domesticus). Faktor pertama merupakan dosis bentonit yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu 0 gram, 5 gram, 10 gram dan 15 gram, faktor kedua merupakan dosis cangkang telur ayam yang terdiri dari 4 (empat) perlakuan yaitu 0 gram, 5 gram, 10 gram dan 15 gram dengan 3 (tiga) ulangan. Adsorben bentonit dan cangkang telur ayam (Gallus domesticus) memberikan pengaruh terhadap efisiensi penurunan minyak namun tidak pada efisiensi penurunan timbal (Pb). Perlakuan adsorben bentonit sebesar 15 gram dengan cangkang telur ayam sebesar 15 gram (B3C3) menunjukkan kadar minyak paling sedikit yaitu 3,00 mg/L dengan efisiensi penurunan minyak paling besar yaitu 88,22%. Perlakuan adsorben bentonit sebesar 15 gram dengan cangkang telur ayam sebesar 10 gram (B3C2) menunjukkan timbal (Pb) paling sedikit yaitu 1,66 mg/L dengan efisiensi penurunan timbal (Pb) paling besar yaitu 52,25%