11 research outputs found

    Uji antidiare kombinasi ekstrak air kunyit, kemuning, tapak liman, dan jambu biji dengan metode proteksi dan transit instestinal

    Get PDF
    Di negara berkembang penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia. Penyakit diare juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Telah dilakukan penelitian kombinasi ekstrak air rimpang kunyit, daun kemuning, herba tapak liman dan daun jambu biji untuk mengetahui efek antidiare dengan dosis yang diminimalisasi. Keempat tanaman ini diekstraksi dengan cara panas menggunakan pelarut air dan penambahan dektrin sebagai pengering. Dosis yang digunakan yaitu 200mg/kgBB (1:1:1:1). Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode proteksi dan metode transit intestinal. Metode proteksi dilakukan dengan menginduksi oleum ricini pada hewan coba dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi feses, bobot feses dan waktu terjadinya diare. Sedangkan metode transit intestinal dilakukan dengan mengukur jarak tempuh suatu marker dalam waktu tertentu kemudian dibandingkan dengan panjang usus keseluruhan setelah diberikan bahan uji. Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Swiss webster dengan umur sekitar 8-12 minggu yang memiliki berat ± 20-25g. Dengan pengujian menggunakan SPSS 17,0 for windows diperoleh hasil bahwa dari penelitian menunjukan kombinasi dari keempat tanaman ini dengan dosis 200mg/kgBB (1:1:1:1) tidak memberikan efek sebagai antidiare dengan metode proteksi dan metode transit intestinal

    Uji antidiare kombinasi ekstrak air kunyit, kemuning, tapak liman, dan jambu biji dengan metode proteksi dan transit instestinal

    No full text
    Di negara berkembang penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia. Penyakit diare juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Telah dilakukan penelitian kombinasi ekstrak air rimpang kunyit, daun kemuning, herba tapak liman dan daun jambu biji untuk mengetahui efek antidiare dengan dosis yang diminimalisasi. Keempat tanaman ini diekstraksi dengan cara panas menggunakan pelarut air dan penambahan dektrin sebagai pengering. Dosis yang digunakan yaitu 200mg/kgBB (1:1:1:1). Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu metode proteksi dan metode transit intestinal. Metode proteksi dilakukan dengan menginduksi oleum ricini pada hewan coba dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi feses, bobot feses dan waktu terjadinya diare. Sedangkan metode transit intestinal dilakukan dengan mengukur jarak tempuh suatu marker dalam waktu tertentu kemudian dibandingkan dengan panjang usus keseluruhan setelah diberikan bahan uji. Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Swiss webster dengan umur sekitar 8-12 minggu yang memiliki berat ± 20-25g. Dengan pengujian menggunakan SPSS 17,0 for windows diperoleh hasil bahwa dari penelitian menunjukan kombinasi dari keempat tanaman ini dengan dosis 200mg/kgBB (1:1:1:1) tidak memberikan efek sebagai antidiare dengan metode proteksi dan metode transit intestinal
    corecore