17 research outputs found

    Tema-tema eksistensialisme : pengantar menuju eksistensialisme dewasa ini

    Get PDF
    Eksistensi adalah “cara berada” manusia (the way of being; il modo di essere). Tetapi eksistensialisme tidak memaksudkan suatu “cara berada” begitu saja secara abstrak atau konseptual yang absurd dan tidak bisa dipahami. Eksistensialisme memaksudkan suatu “cara berada” manusia di dunia yang sudah tersituasikan secara “duniawi” (worldly). Eksistensi selalu berkaitan dengan cara berada manusia di dunia. Eksistensi bersifat “mendunia” dan tak pernah lepas dari segala hal yang terjadi dan berkaitan dengan dunia. Oleh karena itu, seperti dikatakan oleh Heidegger (1889-1976), eksistensi adalah “ada-di-dalam-dunia”(Dasein). Pertanyaan-pertanyaan “khas” yang muncul dari krisis eksistensial, misalnya: Mengapa semua ini terjadi? Apa yang sesungguhnya terjadi dengan diriku? Mengapa aku? Ke mana arah hidupku? Mengapa aku ada? Buku “Tema-tema Eksistensialisme: Pengantar menuju Eksistensialisme Dewasa ini” adalah bagian dari buku teks matakuliah Eksistensialisme yang pernah penulis ampu selama beberapa semester di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya. Pembaca bisa menggunakan buku ini sebagai materi perkuliahan pengantar Filsafat Eksistensialisme, atau pun untuk sekedar menambah wawasan keilmuan tentang bagian dari sejarah pemikiran dunia

    Dunia manusia : manusia mendunia : buku ajar filsafat manusia

    Get PDF
    Judul buku ini adalah “Dunia Manusia – Manusia Mendunia”. Dunia manusia adalah misteri yang tak pernah tuntas digali. Memahami dunia manusia seakan tidak pernah ada habisnya. Di sepanjang perjalanan sejarah pemikiran, tidak pernah tuntas berbicara tentang manusia. Dunia manusia berkaitan dengan seluruh dinamika jiwa dan batinnya: pikirannya, perasaannya, keinginannya, cita-citanya, suara hatinya, sejarah hidupnya, dan lain sebagainya. Bagaimana dunia manusia ini digali dan dipahami? Cara terbaik untuk memahami dunia manusia adalah bahwa setiap orang mulai dengan memahami dirinya sendiri. Yaitu bahwa manusia memikirkannya, merenungkannya, memahaminya, dan lantas mengembangkannya bagi kehidupannya dan kehidupan masyarakatnya. Lewat pemahaman atas dinamika hidupnya, manusia belajar dari masa lalu dan mengembangkan kehidupannya yang terarah ke masa depan. Tetapi semua itu dilakukannya selalu dalam kerangka kekinian, saat ini dan di sini, here and now, hic et nunc. Manusia hidup dalam waktu tetapi dia sendiri menjadi subyek atas waktu. Buku ini dibagi dalam tiga bagian besar: DUNIA MANUSIA (bagian 1), MANUSIA MENDUNIA (bagian 2), dan MANUSIA MENGGAPAI TRANSENDENSI DUNIA (bagian 3)

    Bertemu dengan realitas: belajar dari fenomenologi Husserl

    Get PDF
    Setelah “hiruk-pikuk” ketegangan epistemologis antara rasionalisme dan empirisme tentang dasar-dasar pengetahuan, Fenomenologi mau mengembalikan proses pemahaman dan pengenalan manusia pada relasi antara aspek transendental ideal di dalam diri subjek dan spek empiris-objektif di dalam objek.Rasio manusia sekarang berada dalam bentuk kesadaran yang hadir di dunia yang selalu berada dalam relasi dengan objek yang menampakkan diri. Fenomenologi sesungguhnya merupakan upaya mengembalikan kemampuan manusia dalam hal transendesi dirinya, hidupnya, dan dunianya, dengan selalu tetap hadir di dunia ini. Kesadaran manusia yang hadir secara nyata dalam relasi-komunikasi dengan diri, dunia, dan sesamanya, membuahkan harapan akan kehidupan yang lebih jujur, damai, dan manusiawi. Itulah kontribusi fenomenologi bagi kehidupan

    Dunia manusia : manusia mendunia : buku ajar filsafat manusia

    No full text
    Judul buku ini adalah “Dunia Manusia – Manusia Mendunia”. Dunia manusia adalah misteri yang tak pernah tuntas digali. Memahami dunia manusia seakan tidak pernah ada habisnya. Di sepanjang perjalanan sejarah pemikiran, tidak pernah tuntas berbicara tentang manusia. Dunia manusia berkaitan dengan seluruh dinamika jiwa dan batinnya: pikirannya, perasaannya, keinginannya, cita-citanya, suara hatinya, sejarah hidupnya, dan lain sebagainya. Bagaimana dunia manusia ini digali dan dipahami? Cara terbaik untuk memahami dunia manusia adalah bahwa setiap orang mulai dengan memahami dirinya sendiri. Yaitu bahwa manusia memikirkannya, merenungkannya, memahaminya, dan lantas mengembangkannya bagi kehidupannya dan kehidupan masyarakatnya. Lewat pemahaman atas dinamika hidupnya, manusia belajar dari masa lalu dan mengembangkan kehidupannya yang terarah ke masa depan. Tetapi semua itu dilakukannya selalu dalam kerangka kekinian, saat ini dan di sini, here and now, hic et nunc. Manusia hidup dalam waktu tetapi dia sendiri menjadi subyek atas waktu. Buku ini dibagi dalam tiga bagian besar: DUNIA MANUSIA (bagian 1), MANUSIA MENDUNIA (bagian 2), dan MANUSIA MENGGAPAI TRANSENDENSI DUNIA (bagian 3)

    Manusia, ilmu pengetahuan dan kesadaran diri

    Get PDF

    Fusi Horizon Hermeneutika Hans-Georg Gadamer Bagi Dialog Antarbudaya

    No full text
    at berguna untuk dijadikan pendekatan terhadap dialog antarbudaya. Fusi horizon adalah perjumpaan antara horizon masa lampau dan horizon masa kini yang dipengaruhi oleh dampak-dampak sejarah dan terproyeksi ke arah transformasi horizon-horizon. Dalam ranah individual, fusi horizon bersifat formatif dan menjadi sarana pembelajaran secara terus-menerus untuk berakar pada sejarah dan jati diri budaya sendiri sehingga membentuk karakter diri sebagai sosok manusia yang berdialog dan mampu beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya. Dalam ranah sosial, fusi horizon mewujud dalam aktivitas saling memahami dalam dialog. Konsep fusi horizon menjembatani horizon-horizon yang berbeda melalui pendekatan dialogis-hermeneutik atas dasar proses pencarian makna-makna dan transformasi prasangka-prasangka. Hasil dari proses fusi horizon adalah transformasi horizon ke dalam jangkauan pandangan yang lebih luas

    Tema-tema eksistensialisme : pengantar menuju eksistensialisme dewasa ini

    No full text
    Eksistensi adalah “cara berada” manusia (the way of being; il modo di essere). Tetapi eksistensialisme tidak memaksudkan suatu “cara berada” begitu saja secara abstrak atau konseptual yang absurd dan tidak bisa dipahami. Eksistensialisme memaksudkan suatu “cara berada” manusia di dunia yang sudah tersituasikan secara “duniawi” (worldly). Eksistensi selalu berkaitan dengan cara berada manusia di dunia. Eksistensi bersifat “mendunia” dan tak pernah lepas dari segala hal yang terjadi dan berkaitan dengan dunia. Oleh karena itu, seperti dikatakan oleh Heidegger (1889-1976), eksistensi adalah “ada-di-dalam-dunia”(Dasein). Pertanyaan-pertanyaan “khas” yang muncul dari krisis eksistensial, misalnya: Mengapa semua ini terjadi? Apa yang sesungguhnya terjadi dengan diriku? Mengapa aku? Ke mana arah hidupku? Mengapa aku ada? Buku “Tema-tema Eksistensialisme: Pengantar menuju Eksistensialisme Dewasa ini” adalah bagian dari buku teks matakuliah Eksistensialisme yang pernah penulis ampu selama beberapa semester di Fakultas Filsafat Unika Widya Mandala Surabaya. Pembaca bisa menggunakan buku ini sebagai materi perkuliahan pengantar Filsafat Eksistensialisme, atau pun untuk sekedar menambah wawasan keilmuan tentang bagian dari sejarah pemikiran dunia

    Building modern society in the light of hegel’s philosophy

    Get PDF
    The question of development in a transformational society arises in countries of the so – called Third World1 precisely as the moment in which Third World societies encounter the technical, intellectual, and even ideological phenomena attendant upon something we shall be pleased to call modernity. Specifically, I have concerns about modernity in Java, Indonesia. The western colonialism until the beginning of the nineteenth century had influenced Javanese people to the necessity of modernity
    corecore