2 research outputs found

    Studi Kuat Tekan Pemanfaatan Copper Slag sebagai Substitusi Pasir untuk Batako Pejal

    Get PDF
    Copper slag merupakan salah satu limbah dari proses Industri peleburan dan pemurnian tembaga yang memiliki karakteristik fisik dan kimiawi menyerupai agregat halus pasir. Tercatat pada tahun 2021, salah satu industri peleburan tembaga di Jawa Timur menghasilkan limbah tembaga (Copper slag) sebanyak 665.000 ton per tahun yang belum dimanfaatkan seluruhnya. Berdasarkan beberapa penelitian, penggunaan Copper slag sebagai material penyusun beton banyak dilakukan. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik solidifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penggunaan material Copper slag sebagai bahan pengganti agregat halus batako pejal. Perbandingan semen dan pasir yang digunakan pada penelitian ini adalah 1:5, FAS (0,45), dengan 4 variasi substitusilimbah Copper slag 0%,10%,15% dan 20%. Tiap variasi di uji kuat tekan setelah benda uji berusia 28 hari. Pengujian karakteristik Copper slag dilakukan melalui pengujian XRF dan SEM. Hasil dalam penelitian ini didapatkan nilai kuat tekan pada umur 28 hari untuk komposisi 0%, 10%, 15%, 20% masing-masing sebesar 105,83 kg/cm2; 112,92 kg/cm2; 143,89 kg/cm2; dan 103,19 kg/cm2. Kuat tekan optimum yang memenuhi mutu tingkat B2 pada substitusi limbah 15%

    Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah Sebagai Sarana Peduli Lingkungan Perairan dan Implementasi Konsep Ekonomi Sirkular Warga Bumi Suko Indah

    Get PDF
    Minyak jelantah berpotensi menjadi bahan dasar untuk dijadikan benda yang bermanfaat dan bernilai ekonomi seperti lilin aromaterapi. Berdasarkan wawancara dengan ibu-ibu warga Bumi Suko Indah RT 56 Sidoarjo dan pengamatan di lokasi, warga membuang minyak bekas penggorengan setelah terjadi perubahan warnanya menjadi hitam. Pembuangan minyak jelantah juga dilakukan di badan air seperti selokan dan sungai di sekitar perumahan, hal ini berpotensi mengganggu ekosistem perairan. Diperlukan pemberian informasi, pemberdayaan kepada masyarakat agar dapat memberikan kesempatan berwirausaha sekaligus mengolah limbah rumah tangga melalui paradigma recovery. Upaya menumbuhkan ekonomi kreatif bagi ibu-ibu rumah tangga dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dengan mengelola limbah menjadi produk layak jual dan bermanfaat seperti produk lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah. Kegiatan pelatihan di laksanakan di Bumi Suko RT 56 Sidoarjo. Kegiatan diawali dengan pemberian materi kepada 10 orang warga yang akan menjadi peserta pelatihan, kemudian dilanjut dengan diskusi interaktif dan praktik langsung membuat lilin aroma terapi. Hasil praktik langsung di lapangan, minyak jelantah sebanyak 600 gram dapat menghasilkan 25 lilin aromaterapi dalam gelas kaca setinggi 5 cm dan diameter 1.5 cm. Lilin yang dihasilkan telah diuji melalui pembakaran menggunakan pemantik api gas mekanik
    corecore