11 research outputs found
Menghindari Resiko Obesitas Dengan Mengukur Indeks Masa Tubuh
Obesitas adalah kelebihan berat badan akibat dari penimbunan lema ktubuh yang berlebih. Seorang baru disebut obesitas, bila berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal. Pada orang yang menderita obesitas, organ-organ dipaksa harus bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan yang tidak memberikan manfaat langsung. Penderita obesitas mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah membuat kekeliruan dalam bekerja dan cenderung lebih mudah mendapat kecelakaan. Berdasarkan penyebaran lemak, obesitas akan membahayakan kesehatan jika kelebihan lemak di dalam tubuh tersebar pada tubuh bagian atas, seperti Perut, dada, leher dan muka. Berdasarkan ini maka dapat digolongkan atas kegemukan tipe buah apel (sebagian besar berupa sel lemak yang besar dan jenuh) dan tipe buah pir (sebagian besar berupa sel lemak yang kecil dan tidak jenuh). Beberapa studi menunjukkan bahwa risiko yang paling rendah untuk penyakit jantung, DM, dan beberapa jenis kanker adalah mereka yang mempunyai nilai IMT 21-25, risiko meningkat sedikit jika nilai IMT 25-27,. Risiko nyata jika IMT 27-30, risiko sangat menonjol jika IMT > 30. Pada umumnya, risiko mendapat penyakit akibat obesitas yaitu 1) Penyakitjantungdanstrok, 2) Tekanandarahtinggi. 3) Gagaljantung, 4) Gangguan lemak darah (Dislipidemia), 5) Resistensi insulin dan DM tipe 2, 6) Sindroma metabolik (sindroma X), 7) Kanker. PengukuranIndeks Massa Tubuh (IMT): Untuk mencapai tingkat kebugaran yang optimal setiap kurun usia dan tingkat hidup, ada dua factor pokok yang sangat esensial yaitu: kebiasaan makan yang sehat dan kehidupan yang aktif. Sedini mungkin kedua factor itu dijadikan sebagai bagian penting dari gaya hidup seseorang akan semakin baiklah kesehatan dan kebugaran tubuhnya. Hal itu juga akan berarti memperkecil resiko terjadi gangguan kesehatan. Setiap orang perlu mengetahui bagaimana memilih makanan secara bijak sehingga makanan itu tidak memicu terjadinya masalah-masalah gizi dan kesehatan namun menghasilkan kebuguran tubuh yang prima. Ada dua faktor yang berperan untuk menciptakan kebugaran yaitu: 1) Berat badan harus senantiasa dalam rentang berat badan normal. 2) Menjadikan aktivitas fisik sebagai bagaian dari pola hidup sehari-hari
Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Megandong Sambuk Terhadap Kemampuan Kekuatan Otot Tungkai Mahasiswa Putra Fpok Semester V Kelas a Tahun 2015
Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi waktu luang. Karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar, maka permainan tersebut semakin berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar. Salah satu permainan Olahraga tradisional adalah Megandong Sambuk. Permainan Gandong-Gandongan biasanya dilakukan untuk menghukum pemain kalah. Menurut kesepakatan, setiap pemain yang kalah wajib menggendong pemain lawan yang menang. Permainan Megandong sambuk bukan permainan menjalankan hukuman, tetapi plalian yang berdiri sendiri. Bentuk permainan itu adalah menggendong seorang pemain di punggung. Pemain yang digendong diumpamakan serabut kelapa atau sambuk. Hubungan antara penggendong dan yang digendong adalah roang (kawan sekelompok), bukan lawan. Permainan tradisional ini berpengaruh terhadap kekuatan otot tungkai. Jadi penulis membuat penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Megandong Sambuk Terhadap Kemampuan Kekuatan Otot Tungkai Mahasiswa Putra FPOK Semester V Kelas A Tahun 2015. Telah dilakukan penelitian Randomized Pre and Post Test Kontrol Group Design pada 20 orang sampel yang dipilih secara acak sederhana pada mahasiswa putra FPOK Semester V Kelas A Tahun 2015. Sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 11 orang. Setelah itu diadakan pelatihan selama 6 minggu dimana pada sehari sebelum pelatihan diambil data observasi awal dan sehari setelah pelatihan diambil data observasi akhir. Data hasil observasi awal dan akhir diolah menggunakan perangkat lunak komputer SPSS. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa perbedaan rerata kekuatan otot tungkai kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan secara bermakna. Dengan demikian permainan megandong sambuk meningkattan kekuatan otot tungkai. Untuk pelatih olahraga prestasi bisa menggunakan pelatihan ini sebagai selingan pelatihan meningkatkan kekuatan otot tungkai. Untuk peneliti lain diharapkan meneliti olahraga tradisional yang lain supaya budaya Indonesia tidak pudar
Pengaruh Permainan Tarik Tambang dalam Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai Mahasiswa Putri Fpok Tahun 2016
Tarik tambang adalah salah satu permainan tradisional yang sangat populer dikalangan masyarakat. Permainan tarik tambang merupakan permainan dengan area persegi panjang dengan panjang 20 meter sampai 40 meter dan lebar 5 meter sampai 8 meter. Pada tengah-tengah area diberi garis kapur yang cukup jelas sebagai pembatas area lawan. Dari garis pembatas tengah, dibuat juga garis pembatas peserta terdepan sepanjang 2,5. Garis ini merupakan pembatas peserta terdepan sebelum permainan ini dimulai. Permainan ini sangat sederhana, hanya menarik tali sampai ikatan tengah tali tambang sampai pada garis pembatas. Peserta dinyatakan sebagai pemenang, apabila salah satu regu dapat mengalahkan regu lain dengan score 2 – 0 atau 2 – 1 (kalau terjadi seri). Permainan ini dapat mempengaruhi kekuatan otot tangan, kekuatan otot tungkai, kekuatan otot bahu dan juga kerja sama kelompok. Selain genggaman dan tarikan tangan kekuatan otot tungkai langsung berperan dalam kesuksesan pertandingan ini. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap pengaruh permainan tarik tambang dalam peningkattan kekuatan otot tungkai mahasiswa putri FPOK tahun 2016. Telah dilakukan penelitian Randomized Pre and Post Test Kontrol Group Design pada 22 orang sampel yang dipilih secara acak sederhana pada mahasiswa putri FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2016. Sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 11 orang. Setelah itu diadakan pelatihan selama 6 minggu dimana pada sehari sebelum pelatihan diambil data observasi awal dan sehari setelah pelatihan diambil data observasi akhir. Data hasil observasi awal dan akhir diolah menggunakan perangkat lunak komputer SPSS. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa perbedaan rerata kekuatan otot tungkai kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kekuatan otot tungkai sebelum dan sesudah pelatihan secara bermakna. Dengan demikian permainan tarik tambang meningkattan kekuatan otot tungkai. Untuk pelatih olahraga prestasi bisa menggunakan pelatihan ini sebagai selingan pelatihan meningkatkan kekuatan otot tungkai. Untuk peneliti lain diharapkan meneliti olahraga tradisional yang lain supaya budaya Indonesia tidak pudar
Korelasi Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Daya Ledak Otot Tungkai pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahabatuh Tahun Pelajaran 2016/2017
Pengamatan dilapangan menunjukan bahwa siswa putra kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh dalam even olahraga, seperti PORSENIJAR baik di kecamatan dan di Kabupaten belum menunjukan hasil yang maksimal, terutama pada cabang-cabang olahraga yang memerlukan daya ledak, maka dengan segala keterbatasan penulis mencoba meneliti korelasi panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai terhadap daya ledak otot tungkai pada peserta bola voli. Bertitik tolak pada latar belakang masalah tersebut diatas, maka penulis memberikan judul penelitian ini dengan judul “Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017”..Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh dan perbedaan Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017.Populasi yang digunakan berjumlah 50 orang. Dari jumlah tersebut diambil 30 orang sebagai sampel dengan cara Quota Sampling, Proporsional Sampling dan Random Sampling. Dengan Quota yang di maksudkan menentukan jumlah sampel yang diinginkan terlebih dahulu, kemudian menyeimbangkan pengambilan jumlah sampel di masing-masing sub populasi digunakan teknik Proporsional Sampling. .Berdasarkan analisis perhitungan didapat nilai (r) dalam penelitian ini adalah X1Y = 0,604, X2Y = 0,655, X1 X2 = 0,435, X1 X2Y =0,751, setelah dibandingkan dengan tabel (r) product moment = 0,361 karena hasil X1 X2Y lebih besar sehingga Ho ditolak dan Ha diterima (Signifikan). Koefisien penentu (KP) yaitu sebesar 56,4%dan sisanya lagi 43,6% adalah faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Taraf signifikansi = 0,05% dan DB = 27 uji F-hitung sebesar 17,4633 sedangkan Ftabel 3,48 yang berarti korelasi dalam penelitian ini signifikan.Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan ada Korelasi Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Pada Peserta Bola Voli Siswa Putra Kelas IX SMP Negeri 1 Blahbatuh Tahun Pelajaran 2016/2017, sehingga hipotesis nol yang diuji ditolak dan hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian ini diterima
Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Megala-gala terhadap Kemampuan Kelincahan Mahasiswa Putra Fpok Semester VI Kelas A Tahun 2015
Permainan tradisional adalah suatu jenis permainan yang ada pada suatu daerah tertentu yang berdasarkan kepada budaya daerah tersebut. Permainan tradisional biasanya dimainkan oleh orang-orang pada daerah tertentu dengan aturan konsep yang tradisional pada jaman dahulu. Permainan tradisional juga dikenal sebagai permainan rakyat merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan Kenyamanan sosial. Disetiap daerah yang ada di Indonesia mempunya beberapa olahraga tradisional. Olahraga tradisional dapat membantu tumbuh kembang psikomotor. Salah satu olahraga tradisional yang menyokong perkembangan psikomotor adalah permainan megala-gala. Megala-gala berasal dari satu suku kata yaitu gala yang artinya rintangan. Permainan ini mempengaruhi kelincahan karena gerakan dasar permainan ini adalah berlari secepat-cepatnya dan merubah arah berlari secepat-cepatnya untuk menipu penjaga dan lolos sampai ujung area permainan. Jadi penulis membuat penelitian yang berjudul Pengaruh Permainan Olahraga Tradisional Megala-Gala Terhadap Kemampuan Kelincahan Mahasiswa Putra Fpok Semester VI Kelas A Tahun 2015. Telah dilakukan penelitian Randomized Pre and Post Test Kontrol Group Design pada 20 orang sampel yang dipilih secara acak sederhana pada mahasiswa putra FPOK Semester VI kelas A tahun 2015. Sampel dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 15 orang. Setelah itu diadakan pelatihan selama 6 minggu dimana pada sehari sebelum pelatihan diambil data observasi awal dan sehari setelah pelatihan diambil data observasi akhir. Data hasil observasi awal dan akhir diolah menggunakan perangkat lunak komputer SPSS. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa perbedaan rerata kelincahan kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pelatihan memiliki nilai p < 0,05. Hal ini berarti pada kelompok perlakuan terjadi peningkatan kelincahan sebelum dan sesudah pelatihan secara bermakna. Dengan demikian permainan megala-gala meningkattan kelincahan. Untuk pelatih olahraga prestasi bisa menggunakan pelatihan ini sebagai selingan pelatihan meningkatkan kelincahan. Untuk peneliti lain diharapkan meneliti olahraga tradisional yang lain supaya budaya Indonesia tidak pudar
PERBANDINGAN JUMP SHOOT DENGAN AWALAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET
The effectiveness of jump-shoot technique step jump shoot and still jump shoot in a game is still questionable,  because many different assumptions arise. One opinion stated that step jump shoot was more effective and the other stated that and still jump shoot was more efective. Therefore it is necessary to do research on the analysis of the results of step jump shoot and and still jump shoot to improve the accuracy of shooting in a basketball. The experimental research had been conducted on 20samples of people whowere selected randomly from the men's basketball club of the Faculty of Physical Educationand Health of Teacher Training Institute PGRI Bali. Samples were divided into two groups each consisting of 10 people. Group I was given training step jump shoot four sets of 10 reps and Group II training still jump shoot four sets of 10 reps. The data before and after treatment were tested by SPSS computer program. The data were normally distributed and homogeneous so further tested using pairedt-test to compare the average values?? before and after training between each group, while the independent t-test was used to determine differences in mean values?? between the two groups. Paired t-test resulted the obtained data were significantly increased in both treatment groups p=0,001 in Group I and p=0,000 in Group II (p <0.05). Results of independent t-test found that both groups before training did not differ significantly p=0,926 (p>0.05) and after training both groups equally improve the accuracy of shooting because p=0,133 (p>0.05). It was concluded that botht raining improved the shooting accuracy and there was no difference between the effect of step jumps hoot and still jump shoot toward the shooting accuracy. It was suggested to improve the shooting accuracy in basketball used step jump shoot training and still jump shoot training four sets of 10 reps with a training frequency of 4 times a week for 6 weeks</p
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada Siswa Kelas VIII di SMPK 2 Harapan Untal-Untal, Dalung Kuta Utara, Badung
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan siswa kelas VIII SMPK 2 Harapan, Untal –Untal, dalung, Kuta Utara,Badung. Dalam penelitian ini ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yakni faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal), faktor yang datang dari luar (faktor eksternal) dan faktor dari pendekatan belajar dari siswa itu sendiri. Populasi penelitian ini adalah 350 orang siswa kelas VIII SMPK 2 Harapan, Untal –Untal, dalung, Kuta Utara. Studi analisis deskriptif kualitatif menggunakan teknik dan instrumen pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi dan teknik angket dengan sampel dipilih secara acak yang berjumlah 52 orang siswa. Analisis statistik yang digunakan adalah rumus rerata (mean). Hasil analisis mean terdapat perbandingan antara faktor internal yang sering mempengaruhi hasil belajar dengan rerata 3,6, faktor eksternal yang juga sering mempengaruhi hasil belajar dengan rerata 3,6, dan faktor pendekatan belajar (approach to learning) dengan rerata 3,5 yang kadang-kadang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal dan eksternal sering mempengaruhi hasil belajar siswa. Sedangkan faktor pendekatan belajar kadang-kadang mempengaruhi hasil belajar siswa
Hubungan Kelentukan Otot Pinggang dan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Cut Back Selancar Klub Canggu Surf Community 2021
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hubungan antara kemampuan kelentukan otot pinggang terhadap kemampuan cut back selancar, (2) hubungan antara kemampuan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan cut back selancar, dan (3) hubungan secara bersama-sama kelentukan otot pinggang dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan cut back selancar. Penelitian ini merupakan penelitian hubungan berganda dengan metode tes dan pengukuran. Populasi diambil dari klub canggu surf community yang berjumlah 20 orang. Data berupa hasil kelentukan otot pinggang, kekuatan otot tungkai dan kemampuan cut back. Data yang diperoleh diuji menggunakan program computer SPSS 16. Sampel yang digunakan adalah teknik “population study” yaitu menggunakan seluruh populasi langsung dijadikan sampel. Instrumen dalam penelitian ini yaitu menggunakan tes dan pengukuran kelentukan otot pinggang, kekuatan otot tungkai, dan kemampuan cut back selancar. Data hasil penelitian menggunakan hubungan product moment dan hubungan berganda. Hasil analisis data diperoleh 1) besarnya hubungan antara korelasi kelentukan otot pinggang terhadap kemampuan cut back selancar r hitung sebesar 0,604 > r tabel 0,444, 2) besarnya hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan cut back selancar r hitung sebesar 0,614 > nilai r tabel 0,444, dan 3) Besarnya hubungan secara bersama-sama kelentukan otot pinggang dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan cut back selancar sebesar 0,620 dan nilai f change sebesar 0,016 < 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Ada hubungan secara signifikan antara kelentukan otot pinggang dengan kemampuan cut back selancar, 2) Ada hubungan secara signifikan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan cut back selancar, 3) Ada hubungan antara kelentukan otot pinggang dan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan cut back selancar