7 research outputs found

    Analisis Quality of Service (QoS) Pada Jaringan Hotspot SMA Negeri XYZ

    Full text link
    Jaringan yang baik harus memperhatikan kualitas layanan yang akan diberikan kepada pengguna. Ketika membangun sebuah jaringan harus memperhitungkan Quality of Service (QoS). Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran seberapa baik suatu layanan jaringan. parameter-parameter Quality of Service (QoS) yaitu troughput,delay,jitter,dan packet loss menurut standart THIPON.Pada SMA Negeri XYZ untuk mendukung proses pembelajaran menyediakan sarana dan prasarana tambahan, salah satunya ialah tersedianya jaringan internet. Layanan internet pada sekolah ini mengguakan Internet Service Provider (ISP) dari PT Telkom Indonesia dan bandwidth yang di sewa sebesar 40Mbps. SMA Negeri XYZ menyediakan jaringan hotspot sebagai sarana untuk guru atau siswa menggunakan jaringan internet. Oleh karena itu sangat diperlukan pengukuran untuk mengetahui seberapa baik kualitas layanan yang telah diberikan. Hasil dari pengukuran Quality of Service (QoS) pada jaringan hotspot SMA Negeri XYZ dapat diketahui bahwa troughputnya sebesar “3,94 bps”, delay sebesar “0 ms”, Jitter sebesar “0 ms”, dan packet loss sebesar ” 11,46 %”. Maka dapat di simpulkan bahwa kualitas jaringan hotspot pada SMA Negeri XYZ menurut standart THIPON masuk dalam kategori “Sedang”

    Sistem Pendataan Pendistribusian Minuman pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cabang Pekanbaru Menggunakan Metode Distribution Requirement Planning

    Full text link
    PT. Coca Cola Amatil Indonesia Cabang Pekanbaru merupakan salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi minuman Coca Cola yang berada di Pekanbaru. Sistem distribusi PT. Coca Cola Amatil Cabang Pekanbaru yang saat ini dijalankan oleh Perusahaan memiliki beberapa kelemahan. Diantaranya adalah sering terjadinya kelebihan atau kekurangan terhadap permintaan produk dan keterlambatan pengiriman produk atas suatu pesanan. Oleh sebab itu, perlu dibuat suatu sistem yang dapat menangani permasalahan yang ada dalam hal pendistribusian produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Distribution Requirement Planning (DRP). Metode ini bertujuan untuk merencanakan berapa jumlah produk dan kapan pengiriman akan dilakukan untuk tiap-tiap saluran distribusi. Output yang dihasilkan berupa Laporan Hasil DRP Keseluruhan, Laporan Hasil DRP Per Daerah, Grafik Hasil DRP Keseluruhan dan Grafik Hasil DRP Per Daera

    Prediksi Ketahanan PC Overclocking dengan Menggunakan Regresi Linier

    Full text link
    – Overclocking merupakan kegiatan di mana orang melakukan peningkatan pada variabel didalam sebuah perangkat komputer. Seiring dengan berkembangnya teknologi suatu perangkat PC, maka otomatis beberapa vendor akan bersaing dalam menciptak fitur-fitur yang menarik digunakan untuk para vendor dalam menaikkan peforma dari sebuah komputer tersebut salah satunya adalah fitur Overclocking. Fitur overclocking sendiri jika tidak digunakan secara hati-hati akan membuat komputer tersebut mengalami gangguan seperti mati secara tiba-tiba atau yang parah bisa terjadinya bau kompone terbakar. Maka dari itu, penelitian ini dibuat agar para penguna komputer yang memfaatkan fitur ini bisa lebih hati-hati atau mengerti batas dari kemampuan dari komponen mereka. Penelitian ini juga hanya berfokus pada regresi linear yang berguna untuk membuat sebuah prediksi komputer tersebut bisa memiliki peforma tinggi dengan tidak memiliki resiko merusak komponen lainnya. Hasilnya pun juga cukup baik dimana tingkat eror MSE, RMSE dan MAPE tidak lebih dari 1,25. Kata Kunci – Overclocking, Komputer, Regresi, MSE, RMSE, MAPE

    Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid 19

    Full text link
    Pada awal tahun 2020, telah terjadi suatu pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi ini disebabkan oleh virus jenis baru yaitu Coronavirus (COVID-19). Upaya untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan selalu membersihkan tangan). Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengkonstruksi hand sanitizer otomatis untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari perancangan fungsional dan struktural, analisis biaya serta uji kinerja. Alat ini dirancang menggunakan beberapa sensor yaitu sensor infra merah (IR Proximity), sensor suhu (MLX90614), dan sensor ultrasonik (HC-SR04). Pengujian karakteristik statik dilakukan pada sensor suhu dan sensor ultrasonik. Analisis karakteristik statik pada sensor dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sensor. Hasil menunjukan bahwa nilai deviasi sensor ultrasonik adalah 1,16 cm, deviasi sensor suhu adalah 1,07 °C dengan tingkat presisi 0,12 °C serta nilai rata-rata 34,55 °C pada tiap 5 menit pengukuran. Alat ini mampu mengeluarkan cairan pembersih sekitar 0,2 gram/semprotan. Biaya dasar penyediaan semua komponen perangkat adalah Rp.1,500,000 dan total biaya untuk memproduksi setiap unitnya adalah Rp.2,375,000/unit. Perangkat ini beroperasi tanpa perlu disentuh, dan aman untuk diterapkan di area publik. Perangkat juga dibuat dengan sistem pemantauan terintegrasi dimana suhu tubuh yang diukur oleh perangkat ini dapat dimonitor dari jarak jauh, sehingga memudahkan pengguna dalam pencatatan data
    corecore