3 research outputs found

    Penyuluhan Dan Pelatihan Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) Serta Latihan Gerak Aktif Sebagai Upaya Preventif Herniated Nucleus Pulposus Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Petani di Desa Susut Kabupaten Bangli

    Get PDF
    The main problem faced by partners is the lack of understanding related to occupational health and safety when carrying out work in agriculture. The possibility of accidents while working to manage rice fields often occurs and farmers do not fully understand the standards of occupational health and safety so the purpose of this service activity is to improve farmers' understanding of occupational health and safety standards as a preventive effort to prevent herniated nucleus pulposus in increasing farmers' work productivity. This activity was carried out in Susut Village, Bangli Regency using counseling and training methods involving 21 farmers. The stage of implementation of activities is divided into four parts, namely; planning stage, implementation stage, monitoring stage and evaluation stage. Evaluation is carried out by providing a questionnaire and looking at the values before and after the activity. Based on the results of the analysis of activities showed the results that; 1) there was an increase in knowledge related to occupational safety and health by 61.91%, 2) there was an increase in the understanding and implementation of active motion as a preventive effort to prevent herniated nucleus pulposus by 90.69%, (3) the work productivity of farmers was known to increase in farm yields by 25.50% after the farmers apply the principles of occupational health and safety (K3). The partner's response to this service activity is very positive and it is hoped that this will continue on an ongoing basis

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS BERDASARKAN DISPOSISI MATEMATIS MELALUI INSTRUMEN TES TIPE HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis mahasiswa berdasarkan disposisi matematis dalam menyelesaikan instrumen tes tipe Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada mata kuliah matematika diskrit. Penentuan sampel menggunakan teknik sampling jenuh sebanyak 38 mahasiswa. Kemampuan berpikir kritis ditentukan dengan menggunakan empat indikator, yaitu: menganalisis masalah, menyimpulkan dan memberikan penjelasan, mengevaluasi, dan memilih strategi penyelesaian masalah. Teknik pengumpulan data penelitian dalam penelitian ini menggunakan penilaian unjuk kerja berdasarkan tipe Higher Order Thinking Skills, kuesioner disposisi matematis dan wawancara. Data dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: mahasiswa dengan disposisi matematis negatif yaitu sebesar 5,26%, mahasiswa yang diklasifikasikan sebagai disposisi matematis positif rendah adalah 28,95%, mahasiswa dengan disposisi matematis positif sedang adalah 47,37% dan mahasiswa dengan disposisi matematis positif tinggi adalah 18,42%. Mahasiswa dengan disposisi matematis positif sedang memiliki kemampuan yang cukup dalam mengevaluasi dan memilih strategi serta kemampuan yang baik dalam menganalisis masalah dan memberikan penjelasan; mahasiswa dengan disposisi matematis positif tinggi memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menganalisis masalah dan kemampuan yang baik dalam memberikan penjelasan, mengevaluasi, dan memilih strategi dan terdapat kecenderungan peningkatan pencapaian pada indikator kemampuan berpikir kritis berdasarkan disposisi matematis

    PENINGKATAN LAYANAN MASYARAKAT KELURAHAN JIMBARAN MELALUI PELATIHAN SOSIAL MEDIA DAN PEMBUATAN SISTEM PERMOHONAN SURAT MENYURAT

    Get PDF
    Perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat berpengaruh terhadap lembaga pelayanan masyarakat ditingkat kelurahan, yang saat ini telah melakukan peningkatan dalam hal pelayanan kepada masyarakat, termasuk salah satunya adalah pelayanan administratif dan pemberian informasi. Informasi dari pemerintah harus bisa segera tersampaikan kepada masyarakat mengingat akan adanya tenggat waktu dan masa di setiap informasi yang disampaikan. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat membutuhkan kesiapan yang baik dari petugas administrasi kelurahan, mulai dari menyiapkan berkas, pencatatan hingga pelaporan. Demikian pula halnya dalam penyampaian informasi baik terkait program pemerintah maupun laporan kegiatan warga. Hasil wawancara dengan Lurah Kelurahan Jimbaran    Bapak I wayan Kardiyasa ada beberapa masalah yang dihadapi pada lurah Jimbarann, Masalah pertama petugas di Kelurahan Jimbaran mash minim pengetahuan mengenai sosial media khususnya intsagram dan pengurusan surat menyurat di Kelurahan Jimbaran masih membutuhkan waktu yang lama. Solusi yang ditawarkan kepada kelurahan Jimbaran adalah dengan memberikan pelatihan sosial media dan membuatkan sebuah sistem surat menyurat.  Hasil pengukuran ketercapaian target kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa persentase ketercapaian penguasaan Sosial Media berbasis digital sebelum pelatihan adalah sebesar 30% dan terjadi peningkatan sebesar 70% setelah kegiatan berlangsung menjadi 100% peserta pelatihan mampu  membuat konten sosial media
    corecore