56 research outputs found
Media Pembelajaran Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur konkrit yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sejalan dengan itu, hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah masalah prestasi belajar. Berdasarkan data nilai kuis Aljabar Linear Tiruan 2012.Berdasarkan hasil kuis dan kuesioner yang telah dilakukan,nilai mahasiswa yang mengikuti kuis yang nilainya lebih kecil dari 60 ada 33% dan dari hasil kuesioner didapatkan bahwa mahasiswa membutuhkan perangkat lunak ada 100%,dari data kuis dan kuesioner mahasiswa mengalami kesulitan didalam hal perhitungan.Penelitian ini bertujuan untuk membantu kegiatan perkuliahan Aljabar Linear. Dengan adanya media pembelajaran berbasis multimedia ini diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan minat belajar dan motivasi dalam kegiatan belajar khususnya mengenai materi Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin.Metode penelitian ini dilaksanakan dengan mengidentifikasi permasalahan, pengumpulan data melalui metode literature, interview dan kuesioner. Metode literatur dilakukan dengan studi pustaka yaitu membaca dan membandingkan buku dan artikel yang terkait. Wawancara dilakukan kepada dosen pengampu mata kuliah Aljabar Linear. Penyebaran kuesioner terkait tentang perhitungan materi Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin. Data yang terkumpul digunakan untuk menganalisis user, kebutuhan user, kebutuhan sistem. Hasil analisis digunakan untuk membuat aplikasi pembelajaran Aljabar Linear untuk metode Media Pembelajaran Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin multimedia dengan menggunakan software adobe flash CS3.Hasil penelitian ini adalah aplikasi multimedia sebagai Media Pembelajaran Aljabar Linear untuk metode Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin. Aplikasi telah diuji coba menggunakan black box test dan alpha test. Berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa aplikasi pembelajaran ini dapat membantu proses pembelajaran mahasiswa dan dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran Aljabar Linear untuk metode Perhitungan Determinan Reduksi Minor Ekspansi Kofaktor dan Adjoin
Kajian Perkembangan Perumahan Terhadap Kesesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi Tahun 2009-2011
Kabupaten Bekasi adalah salah satu kabupaten yang menentukankawasannya ke dalam pertanian abadi. Namun, pada tahun 2010 luas panenberkurang hingga 5,42%, salah satunya disebabkan oleh pembangunan Perumahan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi perkembangan dankarakteristik Perumahan, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhipembangunan Perumahan, dan untuk menentukan kesesuaian lokasi Perumahandengan Rencana Tata Ruang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatifdengan teknik analisis regresi data panel, dan teknik overlay.Hasil penelitian ini bahwa distribusi Perumahan adalah mengelompokdengan menggunakan analisis tetangga terdekat dan memiliki tipe terbesar adalahT36 untuk karakteristik Perumahannya. Faktor-faktor yang mempengaruhipembentukan Perumahan adalah faktor aksesibilitas seperti jarak ke jalan.Sedangkan masalah yang terjadi di lokasi penempatan Perumahan dengan183persentase 1% untuk lokasi Perumahan yang tidak sesuai dengan Rencana TataRuang dan 6% untuk yang kurang sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Potensi Permukiman Padat sebagai Dasar Perencanaan Pembangunan Hunian Vertikal di Kota Magelang
Pembangunan permukiman di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Permasalahannya adalah lahan yang tersedia untuk dialihfungsikan menjadi lahan permukiman semakin sedikit. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah perencanaan pembangunan hunian vertikal. Kajian ini mengidentifikasi pola dan distribusi permukiman, menganalisis kebutuhan pembangunan hunian vertikal, dan memproyeksi kebutuhan dan arah pengembangannya. Metode yang digunakan adalah interpretasi citra foto udara Quickbird dan basemap online ArcMap 10.3. Terdapat 11 parameter kualitas permukiman yang dinilai dengan cara interpretasi citra foto udara dan survei lapangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kota Magelang memiliki pola permukiman linier mengikuti pola aliran jalan. Distribusi permukiman paling besar berada di Kecamatan Magelang Utara sebesar 218,67 hektar. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa Kota Magelang belum membutuhkan hunian vertikal. Calon lokasi apartemen ditentukan berada di Kelurahan Kramat Utara. Calon lokasi rumah susun ditentukan berjumlah tiga dan berada di Kelurahan Kramat Selatan, Jurangombo Utara, dan Tidar Selatan
Kajian Pemanfaatan Moda Transportasi Kereta Rel Listrik (Krl) Commuter Line dalam Pergerakan Komuter Bekasi-Jakarta
KRL Commuter Line merupakan salah satu moda transportasi alternatif yang menjadi arahan pengembangan pemerintah untuk mengurangi kemacetan di Kawasan Jabodetabek. Penelitian ini difokuskan pada kajian pemanfaatan KRL Commuter Line oleh komuter yang berasal dari Kota Bekasi sebagai penyumbang jumlah komuter terbanyak di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik komuter, mendeskripsikan karakteristik pergerakan komuter, dan menilai kualitas KRL Commuter Line berdasarkan persepsi komuter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik komuter pengguna KRL Commuter Line didominasi oleh perempuan, pekerjaan dominan pegawai swasta, dan memiliki penghasilan kelas menengah. Sebagian besar komuter menggunakan KRL dengan frekuensi tinggi dalam satu minggu (5-7 hari per minggu). Mayoritas komuter memiliki tujuan pergerakan untuk bekerja dan menggunakan kendaraan penghubung dari dan menuju stasiun. Secara umum penilaian kualitas pelayanan KRL Commuter Line untuk dimensi tangibles, reliability, respponsiveness, assurance, dan emphaty adalah baik
Optimasi Rute Lokasi Wisata Kota Malang Menggunakan Metode Algoritma Genetika
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengunjungi tempat tertentu untuk beberapa tujuan seperti rekreasi maupun mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi. Permasalahan yang sering muncul adalah minimnya informasi mengenai jalur menuju tempat wisata, tingkat kepadatan jalur yang akan dilewati dan volume jalur tersebut dikarenakan waktu mereka yang terbatas. Pencarian rute terpendek perjalanan wisata Kota Malang menggunakan algoritma genetika dapat dimanfaatkan pada permasalah tersebut, algoritma genetika merupakan salah satu model soft computing yang sering digunakan dalam menyelesaikan permasalahan optimasi dengan menggunakan konsep evolusi biologis dan dihasilkan output berupa kombinasi jalur rute perjalanan. Sistem ini dapat digunakan untuk membantu wisatawan domestik maupun manca negara dalam mengenal Kota Malang untuk solusi dalam pencarian rute wisata di Kota Malang
Penentuan Patotipe Dan Keragaman Genetik Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae Pada Tanaman Padi Di Wilayah Karesidenan Banyumas
One of the major diseases of rice paddy fields in Indonesia and the Asian countries is bacterial leaf blight or kresek caused by X. oryzae pv. oryzae (Xoo). Losses caused by the disease in Indonesia reached 70β80%, in India reached 74β81%, and Japan reached 20β50%, thus causing great losses in the economy. The objectives of that research were: 1) Characterize Xoo from Karesidenan Banyumas; 2) To study of the amount of damage and AUDPC (the area under disease progress curve) of bacterial leaf blight disease at Karesidenan Banyumas; 3) To obtain of Xoo pathotype by using the test varieties; 4) To obtaining genetic diversity of Xoo that found in Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen region. Research was carried out in several stages: isolation and characterization of Xoo from Barlingmascakeb region, testing of Xoo with five varieties testing, assesment of disease intensity of bacterial leaf blight and AUDPC in the field, and testing the genetic diversity of Xoo. The results showed that pathogen of bacterial blight on rice is Xoo characterized yellow colour of colonies on SPA medium, negative gram reaction, catalase positive, oxidase negative, negative growth at 0.1% TZC, negative starch hydrolisis , and resistance to 0.001% Cu(NO3)2 positive. Xoo pathotype isolats found in Banjarnegara was pathotype X, Cilacap were pathotype I and II and Purbalingga was pathotype II. Eighteen of Xoo from Karesidenan Banyumas (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap and Kebumen) of RAPD differ one from the others
- β¦